Bonus nih foto Alvaro sibunglon kutub sama Clara si Kepiting ganas wkwk
***Disepanjang koridor Rumah Sakit, Claretta bergelayut manja dilengan kekar Alvaro hingga membuat Alvaro merasa risih sendiri dengan perlakuan Claretta itu. Tapi, Alvaro hanya bisa diam tak mengelak karena ini sudah keputusannya demi menyelamatkan nyawa kekasihnya yang sedang bertaruh nyawa diruang operasi.
"Varo sayang, buru-buru banget sih jalannya santai dooong" protes Claretta dengan gaya seperti anak-anak.
"Lo bisa diem gak? "
Claretta mendengus kasar menghentikan langkahnya "Aku ngambek nih? "
Alvaro menghembuskan napasnya lelah "Yaudah maaf"
Claretta nyengir lebar kembali memeluk lengan kekar Alvaro dengan possesif.
Sesampainya didepan ruang operasi tepatnya dikursi tunggu. Ada Orang tua Clara serta sahabat-sahabat Clara disana tak lupa orang tua Alvaropun turut disana dan teman Alvaropun ternyata ada.
"Clara gimana keadaannya, om tante? "
"Berdoa aja yang terbaik " Gavin menepuk pelan pundak Alvaro menyalurkan kekuatan pada calon menantunya.
"Ngapain lo kesini? " Ketus Vidha saat melihat dengan jelas Claretta berada disamping Alvaro dengan manjanya.
"Kenapa emang masalah? " Claretta mengangkat dagunya menantang membuat emosi Vidha merasa tersentil.
"Ya masalah lah! Gara-gara lo Clara jadi kayak gini! Mikir! Dasar gak punya malu! "
"Heh" Claretta mendorong bahu Vidha kasar "Jaga omongan lo! "
"Eitss biasa aja dong mbaknya gak usah dorong-dorong" Ucap Selly membela Vidha sahabatnya.
"Lagian emang faktanya lo gak punya malu. Kalo gue jadi lo, gue gak bakalan mau ketemu keluarga Clara dengan senyuman so manis lo itu" Sanggah Nuri membenarkan ucapan Vidha.
Napas Claretta memburu wajahnya memerah menahan amarah yang menggebu serta rasa malu yang mendera.
"Kalian pasti nyesel bilang begitu kalau kalian tau gue bakal donorin darah buat Si Clara centil itu" Claretta melipat tangannya didepan dada dengan bangganya.
"Darah lo emangnya O rhesus negatif?" giliran Diana yang angkat suara setelah sejak tadi bungkam menutup mulutnya.
"Iyalah. Jadi tanpa gue Clara gak bakal sembuh. Harusnya kalian berterimakasih ke gue bukan malah jelek-jelekin gue" Claretta terkekeh penuh kemenangan seakan dirinya lah yang paling dibutuhkan disaat kondisi seperti ini.
"Claretta Claretta bego amat lo! Sayangnya kita udah gak butuh darah lo lagi" Ucap Vidha menggeleng kan kepalanya diiringi kekehan kecil.
"Maksud lo vidh? " tanya Alvaro cepat yang masih khawatir akan keadaan Clara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Certezza [END]
Teen FictionSequel: My Moodbooster Judul awal : My Name is Clara Jika ada yang bilang bahwa 'Mata adalah jendela hati ' menurutku itu memang benar. Karena berawal dari kontak mata aku bisa mencintai dia pada pandangan pertama. Alvaro Algiero, orang yang berha...