"yukk al" ajak Clara tersenyum ramah dengan setelan pakaian yang membuat dirinya terlihat dewasa.Alvaro yang awalnya sedang berbincang-bincang dengan Gavin menoleh dan membalas senyuman Clara dengan semringah.
"Udah siap tu al buat diajak.. Eheum... jadian " Ejek Gavin to the point hingga membuat Clara berdecak kesal.
"Jangan didenger al. Papah aku emang suka becanda" Clara menarik paksa lengan Alvaro agar lekas pergi dari tempat yang menurut nya menyebalkan yaitu dekat ayahnya sendiri karena ia terus-terusan diejek mati-matian.
"cla pamit dulu sama papah kamu"
"Udahlah al. Pah aku pamit"
"iya anak nakal hati-hati"
"tuh papah akumah gitu nyebelin"
Alvaro tersenyum melihat tingkah menggemaskan Clara. Ingin sekali ia mencubit pipinya itu yang terlihat menggoda untuk dijembel.
***
"Assalamualaikum tante"
"waalaikumsalam anak cantik"
Clara menciumi punggung tangan Nesya dengan santun tersenyum ramah padanya.
"Ara kangen tan hehe"
"Sama, tante pun kangen" Nesya memeluk Clara dengan sayang menyalurkan segala kerinduannya pada Clara "Yuk cepet makan yuk"
Clara mendudukan dirinya diruang makan keluarga Alvaro. Duduk bersebelahan dengan Alvaro dan Nesya yang duduk didepan Alvaro. Tak lama, Algis—ayah Alvaro—datang menghampiri dan mendudukan dirinya pula ditengah-tengah sebagai kepala keluarga.
"Eh om, Apa kabar? " Tanya Clara berbasa-basi.
"Om baik. Duhh ada bidadari ya disini om baru sadar ternyata Gavin bisa ngasilin anak secantik kamu"
"Uh, om bisa aja. Terimakasih"
"Iyah cantik, coba aja om lahir ditahun yang sama kayak kamu pasti om bakal jatuh cinta sama kamu ra"
Nesya mencubit gemas pinggang suaminya "Huss.. Mau selingkuh kamu? Siap-siap kugantung kau dipohon cabe"
Semuanya serempak tertawa mendengar penuturan dari Nesya. Mana ada digantung dipohon cabe kan pohon nya aja pendek.
"Takut ya aku tinggalin? Tenang aja Clara jatah Alvaro kok"
Alvaro yang tadi hanya diam melamun langsung melayangkan protesnya ketika namanya terdengar jelas oleh telinganya. Sedangkan Clara hanya diam tersipu malu. Sejujurnya hati Clara sangat senang mendengar itu semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Certezza [END]
Teen FictionSequel: My Moodbooster Judul awal : My Name is Clara Jika ada yang bilang bahwa 'Mata adalah jendela hati ' menurutku itu memang benar. Karena berawal dari kontak mata aku bisa mencintai dia pada pandangan pertama. Alvaro Algiero, orang yang berha...