Sejujurnya, kau sudah kukubur jauh bersama kenangan
**Drrrttdrrtt
Clara mengucek matanya menguap lebar-lebar saat handphone disampingnya bergetar. Malas sekali ia menjawab telpon dipagi hari sekali ini bahkan sinar matahari pun belum nampak disana. Ia kembali menarik selimutnya sebatas dagu berusaha melanjutkan mimpinya yang sempat tertunda barusan padahal mimpinya indah sekali.
Drrrtttdrrtt
Clara berdecak kesal mengapa bunyi handphonenya itu tan kunjung berhenti. Sungguh orang ini kurang kerjaan sekali menganggu saja aktivitas tidur nyenyaknya.
Tak urung, clara meraih handphonenya itu dan menggeser tombol hijau itu.
"Haaaloo? " tanya clara dengan suara serak khas orang baru bangun tidur. Matanya masih terpejam sempurna sekarang.
"cara (dibaca kara) . Kamu lupa ya? "
Clara langsung melotot sempurna saat panggilan sayang dari seseorang yang pernah special itu kembali terngiang ditelinganya. Itu suara agian dan tentu cara adalah panggilan sayang agian untuk clara.
"ha? Jalan ya? "
"iya kamu lupa? "
"Aduhh sorry ya aku lupa malah tidur terus "
Terdengar kekehan dari seberang sana hingga membuat clara bingung karena masih dibawah alam mimpi "kok ketawa gi? "
"abis kamu lucu. Lagian ini baru jam 6 pagi belum jam 9. Aku nelpon kamu cuma mau bangunin kamu aja yang kayak kebo" terdengar suara kekehan dari seberang telpon sana.
Clara melirik jam dindingnya sekilas dan mendengus "Kebiasaan ngejailin aku terus. Lagian aku bukan kebo ih cantik-cantik gini juga"
"hehe kebahagiaan aku itutuh ngejailin kamu yang kebanyakan makan micin"
"serah deh serah. Yaudah ya aku siap-siap dulu"
"oke say"
"say apa coba? "
"say good by"
Clara mendengus. Gila udah baper ternyata zonk!
"yaudah aku matiin ya"
Tanpa menunggu lagi clara langsung menekan tombol merah mengakhiri panggilan. Clara duduk masih dengan pikirannya sendiri malas bergerak untuk bergegas kekamar mandi. Pikirannya masih menerawang kealam masa lalu. Masa dimana dirinya masih bersama dengan agian alias masih menyandang status pacaran dengannya.
Flashback on
Clara duduk sendiri dibawah pohon rindang menunggu seseorang yang telah janjian dengannya disini. Bibirnya terus menyunggingkan senyum bahagia. Jelas bahagia karena ternyata orang yang dia sukainya telah menyatakan cintanya kemarin. Ya clara sudah berstatus pacaran dengan dia. Dia orang yang clara sukai. Siapa lagi jika bukan seorang Agian herdiansyah sicowok tampan berhidung mancung itu yang dikagumi banyak wanita.
Rasanya bahagia sekali dapat memiliki orang yang jadi incaran banyak wanita tentu saja karena clara merasa beruntung memilikinya.
Clara menunduk memperhatikan ujung sepatu flat shoesnya dan tiba-tiba sebuah ice cream tersodorkan didepan matanya. Clara mendongak mendapati agian sedang tersenyum manis kepadanya.
"agian? "
Agian menyodorkan ice cream itu lagi, clara meraihnya dan mengambil alih ice cream dari tangan agian dengan senang hati "Makasih gi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Certezza [END]
Teen FictionSequel: My Moodbooster Judul awal : My Name is Clara Jika ada yang bilang bahwa 'Mata adalah jendela hati ' menurutku itu memang benar. Karena berawal dari kontak mata aku bisa mencintai dia pada pandangan pertama. Alvaro Algiero, orang yang berha...