Beberapa tumpukan buku tertata rapih diatas kasur clara. Bantal guling berserakan dilantai tak lupa boneka-bonekanya berserakan sembarangan diatas kasur hingga terlihat seperti kapal pecah isi kamarnya. Malam Rabu ini banyak sekali tugas yang diberikan guru-gurunya apalagi harus selesai besok semua. Clara membolak-balikkan bukunya mencari jawaban atas pertanyaan sosiologi tentang Sample, populasi dan sebagainya.
Ia mencatat dengan teliti jawaban-jawabannya.
"Ah tugas ini selesai" Clara menutup buku sosiologinya dan tatapannya beralih ketumpukan buku dihadapannya. Ia menghembuskan napas berat setelah selesai tugas satu masih banyak tugas tugas lain yang menanti untuk dikerjakan.
Sungguh berat nasibmu nak.
Clara mengubah posisi tengkurapnya menjadi terlentang matanya terpejam malas bergelut dengan tugas-tugas dihadapannya ini. Ia frustrasi bisa-bisa jika setiap harinya pulang kerumah membawa oleh-oleh tugas begitu banyaknya. Ah, nasib anak SMA memang begini.
Jam dinding baru menunjukan pukul tujuh malam itu tandanya belum terlalu larut alias masih sore. Tugas clara terisisa tinggal beberapa lagi.
Namun, moodnya sudah hancur jika sudah berbaring enak seperti ini. Rasa malasnya kembali kumat. Ah memang tak niat.
Clara meraih handphonenya yang sedari tadi tergeletak tak jauh darinya kemudian ia membuka aplikasi hijau men-scroll kebawah snapWA yang dibuat teman sekontaknya.
Ia mendengus kecil saat tak ada yang menarik dari isi Whatsapp nya yang sepi seperti kuburan. Karena bosan ia mengembalikan kemenu home dan membuka aplikasi musik. Ia memutar lagu berjudul Heartbeat— Marcus dan Martinus yang liriknya percis seperti isi hatinya.
You said "Why am I holding on baby" (ooh)
Engkau bertanya, Mengapa saya tetap bersamamu dan mengerjarmu oh kasih
I would never back down, are you walking out of my life
saya takkan pernah menyerah, meskipun engkau keluar dari kehidupanku
Saying you really don't love me (ooh)
katakan engkau sunguh-sungguh tak mencintaiku
Baby you don't mean that, you remember all that we had
kasihku engkau tidak melakukanya dengan sungguh-sungguh, anda ingatkah semua yang kita miliki
I took it for granted that you loved me the same but I gotta keep on talking
saya menyimpulkan engkau mencintaiku sama sepertiku namun saya tetap ingin memastikanya
Listen to my heartbeat-beat-beat
dengarlah detak jantungku ini
Saying do you love me-me-me
katakan apakah engkau mencintaiku
Tak lama handphone berdering memunculkan pop-up dari pesan Whatsapp. Ia segera membukanya matanya melotot tak percaya saat mengetahui siapa yang mengirim pesan itu dan apa isi pesan itu. Apa ini benar?
Alvaro Semangat belajarnya jangan kasih kendor
Clara berjingkrak-jingkrak kegirangan layaknya orang yang baru mendapat undian mobil.
Jika begini terus bisa-bisa jantung clara copot beneran. Mati dong?
Dan saat ini clara dibuat bingung harus membalas apa. Tak lama handphonenya kembali bergetar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Certezza [END]
Подростковая литератураSequel: My Moodbooster Judul awal : My Name is Clara Jika ada yang bilang bahwa 'Mata adalah jendela hati ' menurutku itu memang benar. Karena berawal dari kontak mata aku bisa mencintai dia pada pandangan pertama. Alvaro Algiero, orang yang berha...