Seperti biasanya, clara bangun kesiangan hari ini dengan langkah besar-besar dan perasaan panik clara menuruni anak tangganya kedua tangannya sedang sibuk memasangkan dasi dileher jenjangnya. Ia berlari kecil menapaki tangga demi tangga.
Gubrag
"Aw" pekiknya nyaring saat ditangga terakhir kakinya keseleo hingga membuat nya tersungkur kedepan.
Ia mengusap lembut pergelangan kakinya yang nyeri akibat terkilir tadi. Ia meringis melihat jam dinding menunjukan pukul setengah tujuh pagi.
Mampus!
Tiba-tiba dihadapannya ada uluran tangan yang menjuntai. Clara mendongak mendapati alvaro hendak membantunya sembari tersenyum hangat.
"Ceroboh" Ucap alvaro santai.
Clara mencebik sebal tak urung ia membalas uluran tangan alvaro untuk berdiri. Ia merapihkan roknya yang agak kusut "thanks al"
Alvaro mengangguk menampilkan senyuman yang melelehkan membuat clara grogi dengan ketampanan makhluk tuhan dihadapannya.
"Emm btw lo ngapain kesini pagi-pagi? "
"Ayo" Ucap alvaro tanpa menjawab ucapan clara barusan.
Alvaro berjalan mendahului clara namun diekori clara dari belakang.
Dengan santai, alvaro menyodorkan helm kepada clara yang disambut baik oleh tangan clara.
"ki.. Kita mau berangkat bareng al? "
Alvaro menoleh cepat "Menurut lo? " balasnya ketus.
Clara mendengus "B aja dong! "
"C ajadeh gak mau B. Kan kalau C inisial nama kamu"
Deg. Kamu lagi. Alvaro memanggil kamu lagi coba siapapun pegangi pipi clara yang memanas dan memerah ini clara tak ingin alvaro melihat wajah meronanya.
"Kok bengong cla? Ayo! "
"Huh i-iya"
Alvaro langsung melajukan motornya dengan kecepatan rata-rata. Hari sudah mulai siang beberapa menit lagi bel sekolah pasti akan berbunyi.
Ah, untung saja alvaro dan clara tepat waktu sampai disekolah jadi ia tak perlu repot-repot mencari jalan rahasia bagi siswa siswi yang selalu kesiangan.
Alavaro dan clara berjalan beriringan menyusuri koridor utama. Clara yang terus tersenyum ramah menyapa siapapun yang melintas dan alvaro yang memasang wajah dinginnya dengan tangan dimasukan kedalam saku jaketnya.
"Hay al? " sapa Iresya yang menyelipkan badannya diantara clara dan alvaro hingga membuat clara tergeser hampir jatuh.
"Eh sya" balas alvaro tersenyum hangat.
"Bareng yu kekelasnya"
Alvaro mengangguk mengiyakan.
"Ada tugas gak sih al? Lo kemana aja sih semalem gue whatsapp gak dibalas balas"
Tangan alvaro mengacak puncak rambut iresya gemas "Gue ketiduran "
Clara mendengus melihat pemandangan yang sangat menyayatkan ini. Hati clara serasa ditikam ribuan tombak. Sakit melebihi orang sakit. Apa alvaro tak sadar jika perlakuan yang ia berikan pada iresya barusan membuat hati clara terbakar api cemburu?
Clara menghentakkan kakinya kesal nafasnya memburu akibat cemburu "Gue duluan! " ucapnya berlalu meninggalkan alvaro dan iresya.
"Eh cla tunggu" teriak alvaro.
KAMU SEDANG MEMBACA
Certezza [END]
Teen FictionSequel: My Moodbooster Judul awal : My Name is Clara Jika ada yang bilang bahwa 'Mata adalah jendela hati ' menurutku itu memang benar. Karena berawal dari kontak mata aku bisa mencintai dia pada pandangan pertama. Alvaro Algiero, orang yang berha...