Kenapa disaat aku mendekat kamu menjauh dan disaat aku menjauh kamu malah mendekat? Aku bukan tempat tenang yang bisa kamu datangi saat kamu bosan. Ketahuilah cinta tak selabil itu.
***Angin malam menerpa setiap jengkal kulit clara hingga membuatnya meremang. Ia mendekap tubuhnya sendiri menatapi langit-langit malam bertabur bintang pikirannya melayang entah kemana. Disini, di Taman kenangan namanya clara sedang berada. Duduk sendirian disebuah kursi kayu yang berada diantara dua pohon besar disebelahnya. Suasana taman malam ini cukup ramai. Tak banyak diantaranya didominasi anak-anak remaja entah itu dengan sahabatnya atau dengan pacarnya mereka berkunjung kesini.
Ini bukan untuk pertama kalinya clara menginjakkan kakinya ditaman ini melainkan untuk kedua kalinya. Dulu saat ia Smp ia sempat berkunjung kesini untuk sekedar mencurahkan kesedihannya setelah putus dengan agian. Kepedihan yang sulit ia ceritakan namun tergambarkan oleh tetesan air mata yang jatuh.
Padahal sahabat-sahabat sewaktu Smp-nya dulu selalu menghibur nya dengan berbagai cara namun rasanya rasa sakit itu tak kunjung hilang hingga ia berinisiatif menenangkan diri sendiri dan entah kenapa ia sampai ditempat ini. Taman kenangan.
Ia tersenyum sumringah perasaannya merasa lega sekaligus lucu. Lucu, saat pertama kali ia berkunjung kesini ia membawa kesedihan yang teramat dan sekarang untuk kedua kalinya ia berkunjung kesini dengan membawa kebahagiaan yang teramat lebih besar dibandingkan kesedihannya dulu.
"Lo disini juga? "
Clara mengalihkan tatapannya kesumber suara ia terlonjak "Kok? "
Pria itu tersenyum kemudian duduk disamping clara "Gak usah kaget gitu!" pria itu menengadah menatap langit-langit malam "Lo ngikutin gue ya? "
Clara membuka mulut nya tak terima "geer banget jadi orang"
Pria itu tertawa sinis "Bilang aja kalo ngefans"
"Apaan sih alva" clara memalingkan wajahnya.
"Lo sering kesini cla? "
Clara menatap samping wajah alvaro yang masih setia menatap langit-langit malam kemudian ia menggeleng "Baru dua kali"
Alvaro melirik clara sekilas "jadi ada angin apa lo kesini?"
"Pengen aja. Emang salah? Lagiankan ini tempat umum"
Alvaro menyunggingkan senyuman memalingakan wajahnya kembali untuk menatap bintang-bintang "Bukan karena lo ingin mengenang masa lalu? "
Clara menggeleng "Gue gak punya kenangan disini! Dan lagian gue pertama kali kesini pas Smp dan kedua kalinya sekarang "
Alvaro mengangguk pelan.
"Lo sendiri udah sering kesini? " clara memiringkan wajahnya menatap lekat-lekat wajah tampan alvaro yang tersinar lampu taman.
Alvaro tersenyum "bisa dibilang iya. Tapi semenjak gue SMA baru sekarang lagi kesini"
"Kenapa? "
"Buat apa kesini kalo udah gak ada alasan lagi buat gue berkunjung kesini"
"Maksudnya? "
Alvaro terkekeh pelan "Lupain! Gak penting! "
"Hng, al terus sekarang kenapa lo mau kesini lagi? Apa alasan lo untuk kesini udah kembali? "
Alvaro terkekeh lagi namun hambar "Kembali? Haha kayaknya gak mungkin"
Clara semakin dibuat bingung dengan ini, sebenarnya alasan alvaro untuk kesini itu apa? Atau siapa?

KAMU SEDANG MEMBACA
Certezza [END]
Teen FictionSequel: My Moodbooster Judul awal : My Name is Clara Jika ada yang bilang bahwa 'Mata adalah jendela hati ' menurutku itu memang benar. Karena berawal dari kontak mata aku bisa mencintai dia pada pandangan pertama. Alvaro Algiero, orang yang berha...