ILY#16

147 22 1
                                    

Maria tersenyum memandang Angelo yang tengah tertidur pulas,laki-laki tersebut karena dirinya benar-benar laki-laki yang baik.

Angelo dan Maria terpaksa cuti kuliahnya karena masalah ini.

Maria sedari tadi menyeka peluh Angelo dikening laki-laki tersebut dengan perlahan-lahan.

Sekujur tubuh Angelo lengket akan keringatnya namun yang namanya ganteng mau bagaimanapun tetap saja aroma tubuhnya wangi.

Tak lama Angelo membuka mata perlahan-lahan,kesadarannya belum sepenuhnya dan ia segera mengumpulkan kesadarannya.

"Maria." Nama Marialah yang ia panggil pertama kali saat bangun tidur.

Maria tersenyum."Ayo makan. lo mau gue bawain kesini atau kita kemeja makan?"

Angelo terkekeh,ia tak mungkin memilih karena Maria telah membawa makanannya kedalam kamar.

"Lo udah bawa makanannya buat apa lo nanya lagi." Maria terkekeh geli karena ucapan Angelo.

Maria segera menyuapi Angelo dengan makanan yang tadi ia buat.

Angelo tak menolak dan segera membuka mulutnya untuk menikmati makanannya yang Maria masak.

Maria terkekeh dan makanan yang tadi ia sendok telah masuk kedalam mulut Angelo.

"Lo makan yang banyak,biar cepet sembuh." Celetuk Maria dengan memandang Angelo.

Angelo memandang Maria dengan teduh yang membuat Maria agak kikuk.

"Jangan mandang gue kayak gitu Angelo." Ucap Maria dengan menunduk lalu mengaduk-aduk makanannya.

Entah berapa lama Maria menyuapi Angelo dan akhirnya makanannya habis tak tersisa.

Maria memberikan segelas air untuk Angelo agar tenggorokannya tidak kering.

Angelo dengan senang hati meminum air tersebut dan meletakannya kembali dinakas.

"Maria." Panggil Angelo yang membuat Maria menoleh.

"Apa?"

"Nyanyi yuk,lama nih kita nggak duet." Maria mendengus,lama?bukankah baru kemarin mereka berduet tetapi Maria tidak dapat menolak permintaan Angelo dan akhirnya ia hanya mengangguk sambil tersenyum.

Maria:

Noon akalako ang wagas na pag-ibig....
Ay sa nobelalang ma tatagpuan...
At para bang kai hirap....
Na paniwalaan...

Angelo:

Ikaw...ikaw pala...
Ang hinihintay kong pangarap...
Ngayong kapiling ka...
At tayo'y iisa...

Hindi ko hahayaan...
Na sa atinay may hahadlang...

Marlo:

Pangako sa'yo ipaglalabanko..
Sahirap at gin hawa ang ating pag-ibig....

Upang di magkalayo...
Kailan man...
Pagkatang tuladmo...
Ay minsan lang...
Sa buhay ko....

Marlo:

Pangako sa'yo....

Upang di magkalayo...
Kailan man...
Pagkatang tuladmo...
Ay minsan lang...
Sa buhay ko....

Angelo:

Pangako sa'yo....

Maria:

Pangako sa'yo....

Angelo:

Pangako sa'yo....

Maria:

Pangako sa'yo....

Marlo:

Ay minsan lang...
Sa buhay ko....

Angelo:

Pangako sa'yo....

Daniel padilla
~~
Pangako sa'yo

Maria dan Angelo saling menatap sambil tersenyum.

"Lumayan." Ucap Angelo dengan sombong yang membuat Maria menampar perutnya.

Angelo meringis mendapat tamparan diperutnya walaupun tidak begitu keras.

Tentu saja Maria yang melihatnya segera meminta maaf.

"Maaf-maaf." Sambil terkekeh Maria memberikan Angelo sebuah obat untuk diminum laki-laki tersebut.

"Minum Jel." Ucap Maria dengan  perhatian yang tulus.

Angelo menerima obat tersebut lau meminum obat tersebut dengan tersenyum.

"Sekarang tidur." Angelo mengangguk sambil berbaring dikasurnya.

Angelo menggenggam tangan kanan Maria dengan erat.
"Temenin."

Maria menghembuskan nafas namun tetap mengangguk sambil tersenyum.

Angelo membawa tangan kanan Maria kearah dadanya dimana hatinya berada.

Maria tersenyum sambil mengelus rambut Angelo dengan lembut sampai Angelo tertidur.

"Malam Angelo." Gumam Maria dengan terus memperhatikan Angelo yang tertidur sangat nyenyak.

****

Angelo tersenyum saat melihat Maria tertidur diperutnya dengan pulas.

"Lo cantik banget Ri." Gumam Angelo dengan tersenyum namun senyumannya sedikit sirna karena menyadari bahwa status mereka masih dikategorikan dalam status persahabatan walaupun diluar sana mereka dikenal dengan berpacaran.

Tiba-tiba ponsel Maria berdering dan Angelo segera mengangkatnya sebelum mengganggu tidur Maria.

Ia mengernyitkan dahinya saat nama 'David' tertera dilayar ponsel sahabatnya.

"Hallo."

Seseorang bingung mengap suaranya bukan suara sipemilik ponsel.

"Siapa lo?"

Angelo kesal karena David tidak mengenali suaranya.

"Gue Angelo pacar Maria."

"Oh elo. dimana Maria?"

Angelo tak terima bila Maria berpacaran dengan David karena laki-laki tersebut menurutnya sangat sombong.

"Maria nggak ada. emang kenapa?"

"Eh. gue mau bilang sama Maria kalau dia lagi dalam bahaya,Keno lagi ngincer dia tapi bukan cuma dia lo juga. lo berdua harus hati-hati."

Angelo tersenyum asumsinya tentang David salah,David tidak sepenuhnya jahat.

"Makasih udah ngasih tahu gue. bye...."

Angelo segera mematikan sambungan teleponnya dan ia melotot saat melihat Maria menatapnya sambil berkacak pinggang.

"Angelo lo nggak sopan."


Hallo guys...ini udah chapter ke-16 berarti kurang 4 lagi tapi masalahnya aku bingung gimana cara tamatin Love Story abis ide aku lagi buntu bangeeettt......

Yaudahlah jangan lupa VOMMENT dan maaf soal typo....

I Love You(Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang