I LOVE YOU

217 24 7
                                    

Maria menatap laki-laki dihadapannya dengan malas, sejak tadi Angelo hanya memeluknya tanpa mengucapkan apapun bahkan ia sendiri tak mengerti mengapa laki-laki itu ada disini. Angelo sendiri hanya tersenyum disela-sela pelukannya, ia tahu Maria bingung dan tak mengerti perlakuannya tapi kali ini ia ingin melepas rasa rindunya pada gadis itu.

Sudah sekian lama ia menahan diri untuk memeluk gadis berambut cokelat yang sedang berada dipelukannya saat ini mengingat ia yang berstatus kekasih Bianca dan Maria kekasih Keno.

Rindu itu bener-bener nyiksa ya? Coba dulu gue nggak salah milih, pasti sekarang Maria udah jadi milik gue bahkan mungkin jati diri gue.

Maria perlahan membalas pelukan Angelo walau ia masih tak mengerti sikap laki-laki bermata elang tersebut. "Jel, lo kenapa?" Tanya Maria lirih sembari mengelus punggung Angelo.

Bukannya menjawab Angelo justru semakin mengeratkan pelukannya pada gadis berambut cokelat itu dengan senyuman yang tercetak indah diwajahnya. "Biarin gini dulu, lo nggak tau seberapa kangennya gue sama lo." Lagi-lagi ucapan Angelo berhasil membuat jantung Maria berdetak, melupakan ternyata tak semudah mencintai pikir gadis itu.

Angelo yang memang merasakan detakan itu karena sekarang ia juga merasakannya tersenyum bahagia, tangannya menyentuh rambut cokelat Maria yang memang sejak tadi dibiarkan tergerai dan meletakan anak rambut gadis di belakang telinganya. Laki-laki itu melepaskan pelukannya perlahan disertai senyuman. "Lo tau Ri, kenapa gue meluk lo lama." Maria mengangguk kikuk. "Lo kangen sama gue? Beneran?" Bukannya membalas Maria malah bertanya dengan wajah lugu yang mengundang kekehan kecil.

Tangan Angelo menggenggam tangan Maria dan meletakannya didadanya dimana sejak tadi jantungnya berdetak tak karuan. Maria yang mendengar dan merasakannya melotot yang membuat Angelo tersenyum. "Lo dengerkan? Lo ngerasain itukan?" Maria mengernyitkan dahi tanda bingung, "Maksud lo apa sih Jel?"

Angelo lagi-lagi tersenyum. "Lo denger detakan jantung gue kan? Lo ngerasain kan? Detakan ini cuma lo yang buat, jantung ini selalu berdetak karena lo." Hati Maria menghangat, ia tak menyangka bahwa Angelo merasakan hal yang sama dengannya. "Angelo..." Lirih Maria tak dapat berkata apapun.

Laki-laki yang dilahirkan ke Bumi dengan nama Angelo itu tersenyum melihat gadis yang selama ini selalu berada di sisinya. "Ayo kita pacaran." Entah mengapa, ajakan itu terdengar seperti candaan dan tak lama tertawaan yang sejak tadi Angelo tahan keluar begitu saja yang membuat Maria mengernyitkan dahinya.

"Lo kenapa?"

Angelo menatap Maria. "Bagus ya akting gue." Pujinya pada diri sendiri yang membuat Maria terdiam dan terkekeh renyah. "Ternyata cuma akting, ngarep amat ya gue." Batin gadis berambut cokelat itu sambil menatap kearah lain.

"Bagus bener ya? Sampe lo baper gitu. Gue belajar dari novel nih." Dengan santai Angelo mengucapkan itu, padahal hati seseorang yang di hadapannya tengah hancur tak terbentuk. "Iya, yaudah. Lo bisa pergi." Maria segera menghentikan tawanya dan berjalan menjauh dari laki-laki bermata elang itu, hatinya benar-benar hancur sekarang.

Maria memasuki kamarnya dan melirik Angelo dengan airmata yang membuat Angelo tersenyum hangat, hati Maria masih untuknya. "Maria." Panggilnya yang tak dipedulikan Maria. "Besok malam ikut gue ya ke Konser KathNiel, gak ada penolakan! Titik nggak pakek koma jebret."

"Bodo amat." Balas Maria malas sambil mengunci pintu balkon kamarnya, namun seperti ada yang terlupakan yang membuat gadis itu terkekeh kecil.

"MARIA! BUKA WOY, GUE KELUARNYA GIMANA INI? MARIA VIOLETTA MANUEL BERNARDO!"

***

Pagi ini seorang laki-laki tampan tengah menunggu seseorang, gadis yang sejak tadi ia ajak untuk pergi menonton konser tak kunjung datang yang membuatnya terpaksa memasuki kamar gadis tersebut. Kekesalannya muncul karena melihat gadis itu yang kembali tertidur padahal ia telah siap. "Maria woy, emang nggak berubah ya lo. Bentar lagi mulai ini."

I Love You(Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang