ILY#27

150 20 1
                                    


Maria dan Angelo diam, mereka sama-sama canggung karena telah lama tidak saling menyapa sebab sibuk dengan pasangannya masing-masing.

Angelo berdehem, ia tidak suka keheningan ketika bersama Maria tapi ketika dengan Bianca ia malah suka dengan keheningan, aneh?

"Gimana kabar lo?" Tanya Angelo sambil menengok kilas kearah Maria lalu kembali menengok kedepan.

Mereka memang sedari tadi berada didalam mobil Angelo, Keno tidak bisa mengantar Maria karena suatu hal dan Angelo yang menyuruh Maria ikut bersamanya dan alhasil mereka berangkat berdua.

Maria tersenyum. "Kabar gue? gimana kabar lo? lo selalu menghilang."

Angelo terkekeh ringan, suasana tidak tegang seperti tadi karena Maria memberikan sebuah senyumannya.

"Gue nggak menghilang, bukannya gue selalu ngajak lo sama Keno ikut bareng sama gue dan Bianca?" Maria menengok kearah Angelo disertai sebuah kerutan.

"Emang lo mau gue sama Keno ikut?" Tanya Maria sambil terkekeh ringan.

Angelo tersenyum sambil menggeleng. "Ya nggak juga sih, tapi apa lo tau apa yang gue kangenin?"

"Wala." Singkat Maria sambil mengangkat bahunya acuh. (Nggak).

"Gue kangen sama kita yang dulu." Ucap Angelo sambil mencubit pipi Maria dengan tangannya yang bebas sementara yang satu lagi masih setia distir.

Maria tersenyum ketika Angelo melepaskan cubitannya, ia terkekeh ringan menyadari bahwa tidak seharusnya ia menghindari Angelo.

Angelo tersenyum lebar, ia tidak pernah lagi memperlihatkan senyuman lebarnya ketika bersama Bianca kekasihnya namun ketika bersama Maria ia sepertinya sangat mudah melakukannya.

"Kenapa? bukannya Bianca lebih dari gue?" Tanya Maria sambil menengok kearah Angelo yang menyetir.

Namun sepertinya Angelo tak ingin menjawabnya yang membuat Maria hanya diam, sepertinya Angelo bingung ingin mengatakan apa.

"Udah sampe, yuk turun." Ajak Maria saat mereka sampai disebuah gedung sekolah, gedung yang menjadi saksi kehidupan putih abu-abu mereka saat itu.

Angelo mengangguk dan keduanya segera keluar dari mobil menuju kesebuah aula tempat dilaksanakannya reuni mereka.

Maria dan Angelo berjalan sejajar yang membuat teman-temannya menyapa mereka.

Cameo menghampiri mereka yang membuat ia dan Angelo ber-high five ala laki-laki.

Sedangkan Maria hanya membalasnya dengan lambaian tangan dan sebuah senyuman.

Cameo tersenyum melihat kedua temannya yang terlihat serasi namun mereka telah memiliki orang yang mereka cintai masing-masing.

Tammy datang disertai sebuah senyuman ramah, ia sebenarnya sedih ketika mengetahui bahwa Maria dan Angelo putus namun itu pilihan mereka jadi ia tidak punya hak apapun.

***

Maria, Angelo, Tammy dan Cameo tersenyum ketika melihat teman satu angkatan mereka bertambah tampan dan cantik.

Angelo sedari tadi tersenyum tak ada beban saat bersama Maria tapi ketika bersama Bianca ia seperti memiliki sebuah beban.

"Eh, kalian duet dong. sekali aja deh, kita kangen kali denger duet kalian yang boom banget kayak waktu SMA." Maria menengok kearah Angelo yang membuat Angelo mengangguk.

Maria segera mengambil sebuah gitar dari tangan temannya tanpa izin yang membuat sipemilik menggerutu.

Namun Angelo lebih dulu mengambil alih gitar itu, rasanya tidak enak melihat seorang gadis yang memainkan gitar dari pada seorang laki-laki.

Angelo memetik gitar itu disertai sebuah penghayatan yang mampu membuat semuanya merasa bahwa apa yang dipetik oleh Angelo adalah ekspresi hatinya.

Maria bergumam dengan nada merdu, benar-benar luar biasa.

Maria : I never dream cause always though that dreaming was for kids, just a childish thing....

And i could swear love was just a game that children play...
And no more than a game....

MarLo : Till i met you...
I never knew what love was...
Till i met you...
This felling seems to grow more everyday....

Angelo : I love you more each day ooohh....

MarLo : Hmm....

Angelo : You and i should be together.....

Maria : Can't you see, can't you see....

MarLo : Till i met you i never knew what love was....
Till i met you this felling seems to grow more everyday...

Angelo : I love you more each day....

MarLo : ooohh..Hm....

MarLo : Till i met you i never knew what love was....
Till i met you this felling seems to grow more everyday...

Angelo : I love you more each day....

MarLo : Till i met you....

TILL I MET YOU
**
ANGELINNE QUINNTO

Semua tersenyum senang sambil bertepuk tangan mendengar duet teman mereka sukses.

Angelo dan Maria ber-tos ria dengan senyuman lebar milik mereka.

Cameo bertepuk tangan dengan mengelus lembut rambut Maria yang membuat Maria tersenyum, ia sama sekali tidak keberatan.

Tangan Cameo turun kearah bibir Maria yang membuat Maria segera menepis tangan Cameo yang membuat sipemilik berpura-pura tidak memperhatikannya sampai Maria berdehem baru ia melihat kearah gadis itu.

"Maksud lo apa?" Tanya Maria sambil menatap sangar wajah Cameo yang membuat Cameo mengernyitkan dahinya berpura-pura tidak tahu.

"Gue cuma mau bersihin bibir lo aja kali Ri." Jawab Cameo enteng padahal hatinya berdebar, ia takut kalau Maria tidak terima dengan perbuatannya yang melewati batas.

Angelo yang mendengarnya segera membersihkan bibir Maria, ya memang benar bahwa ada sedikit cokelat disisi bibir Maria namun Cameo memang sengaja menyentuhkan tangannya pada bibir Maria.

Maria berdebar, ia tak tahu apa yang harus ia lakukan dan ia mampu diam saat yang lain menggoda mereka.

Saat Angelo selesai membersihkan cokelat disisi bibir Maria, Maria hanya tersenyum.

Ia merasakan bahwa jantungnya lagi-lagi berdebar, jantungnya berdebar saat ia bersama Angelo dan ia tahu bahwa ia mencintai Angelo tapi ia tak mau mencintai laki-laki itu karena ada laki-laki yang juga setia padanya.



Wahh baikan nihh, gimana? nggak drama lagi'kan?

TINGGALKAN JEJAK YA....
HARGAI KARYA SESEORANG YANG MASIH AMATIRAN....

SALAM RAIFA YANG LAGI MALES BANGETTTT....

I Love You(Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang