I Love You(Complete)

ILY#44

   Seorang gadis terlihat tengah berkutat dengan laptop miliknya disertai hembusan nafas.

Ia menggeram saat melihat sebuah foto kedua orang yang berada di instagram milik kakaknya.

Gadis itu adalah Pricilla aguinaldo dari keluarga Aguinaldo, gadis yang kemarin sempat di kalahkan oleh Maria.

Pricilla menengok kearah kakaknya yang membuka pintu, ia tak sendirian karena ada seorang gadis mengekorinya.

Pricilla terkejut saat melihat Maria--bukan penampilan Maria yang bagai seseorang yang putus asa.

"Maria." Serunya sambil menghampiri Pedro dan Maria yang membuat Maria tersenyum tipis.

Maria berlari kearah Pricilla lalu memeluk tubuh gadis itu dan kembali menangis sementara Pedro hanya tersenyum maklum.

Pricilla mengelus punggung Maria sambil menoleh kearah kakaknya yang mengangguk.

Pricilla membawa Maria ke sebuah kamar yang di ketahui Maria adalah kamar tamu.

Pricilla menduduki gadis berambut cokelat itu lalu tersenyum dan menggenggam tangan mungil itu.

"Sekarang lo tidur ya? Nggak usah pikiran apa-apa dulu. Oke mimpi indah." Ucap Pricilla sambil memeluk Maria yang sudah agak tenang.

Maria mengangguk sambil tersenyum walau ia tahu bahwa Pricilla tengah bingung mengapa ia bisa menangis seperti ini.

Maria menghempaskan tubuhnya sambil meletakan ponselnya di nakas dan tak lama semuanya gelap.

Pricilla yang melihat bahwa Maria sudah tertidur segera menghampiri kakaknya yang sedang fokus pada laptop di depannya.

Pricilla menduduki punggungnya di samping Pedro lalu menatap kakaknya penasaran sedangkan Pedro menghela nafas karena mengerti tatapan adiknya.

Ia mulai menceritakan bagaimana Maria bisa menangis dan sebuah nama dari mulutnya berhasil membuat Pricilla melotot.

"Gara-gara seseorang, yaitu Nila."
Pricilla menatap tak percaya pada kakaknya. "Nila?! Maksud lo Nilandra marry kak?!" Tanyanya yang membuat Pedro mengangguk lesuh.

"Gue nggak percaya apa yang gue denger. Lo liat'kan kak? Dia aja udah bikin Maria di salahin sama keluarganya bahkan sampai ditampar." Pedro lagi-lagi mengangguk sambil menjambak rambutnya frustasi.

Pricilla menatap kosong ke depan, ia teringat di mana ibu, ayah dan seluruh keluarganya menyalahkannya dan Pedro atas apa yang tidak mereka lakukan.

Seseorang yang membuat mereka di salahkan adalah Nilandra marry, gadis itu mengambil semua kasih sayang di rumah mereka dan akhirnya Pedro dan Pricilla memilih meninggalkan rumah.

Pricilla membenci Nila.
Pricilla membenci semua akting Nila yang terlihat baik.
Dan Pricilla membenci nama Nila.

Pricilla membuang nafasnya kasar lalu beranjak dan berjalan menuju kamarnya sementara Pedro tak dapat tenang karena masalah ini.

Jujur saja ia ingin sekali membenci gadis itu tapi hatinya mengatakan bahwa Nila tidak salah namun apa boleh buat.

"Kak. Mending lo tidur." Sahut seseorang yang pasti dan tak lain adalah adiknya, Pricilla aguinaldo.

Pedro hanya berdehem sambil menutup laptopnya lalu berjalan menuju sebuah ruangan yaitu kamarnya.

***

Seorang gadis tengah menangis karena ia selalu membuat seseorang merasa di jauhi, dulu ia membuat dua orang sekaligus merasakan hampanya kehidupan dan sekarang ia kembali melakukan hal yang sama.

Ia memang bodoh dan lagi ia tak tahu bagaimana caranya.

Tiba-tiba seorang laki-laki menarik tangannya dengan di temani seorang gadis.

Gadis itu akhirnya menuruti keduanya masih dengan airmata, di ruangan itu hanya ada dirinya dan dua orang itu.

Gadis itu adalah Nilandra marry manuel bernardo sementara dua orang itu adalah Angelo pratama ford padilla dan Angela pratami ford padilla.

Nila menatap keduanya secara bergantian, ia melihat kilatan amarah dari keduanya.

Angela mencengkran bahu Nila dengan wajah memerah menahan amarah.

Nila yang mendapatkan itu meringis karena sakit tapi ia hanya pasrah sebab ini salahnya.

"Kenapa lo harus muncul di antara keluarga Bernardo?! Apa lo nggak tau kalau Maria itu bener-bener butuh kasih sayang?! Maria salah apa sama lo sampai lo ngelakuin semua ini sama dia ha?! Jawab!" Bentak Angela, asal tahu saja jika Angela sudah marah akan sulit untuk meredamkannya.

Angelo menarik tangan Angela karena ia tahu bahwa kekerasan tak akan menyelesaikan masalah.

Angelo menarik kedua tangan Angela kebelakang sementara si pemilik tangan meronta meminta di lepaskan.

Memang mereka tengah berada di rumah sakit jadi tak heran bila Angelo melakukan itu pada Angela kakaknya.

Nila pasrah, ia menunduk dan menyesal karena ia benar-benar tak berguna.

Tak lama empat orang dewasa datang, dua orang menghampiri Nila lalu menjaganya dari jangkauan Angela sementara yang duanya lagi menenangkan Angela agar meredamkan emosinya.

Mereka berempat adalah orang tua masing-masing ketiganya.

Alward dan Amor menarik putri sulung mereka agar tak dapat menjangkau Nila.

Angela yang merasa semakin marah menyentak tangan yang memeganginya dan semua terkejut karena tenaga gadis itu sangat kuat.

Angela melangkah pelan kearah Nila yang membuat Ken mendorong gadis berambut hitam itu.

Angela yang tak siap terjatuh dan tak sengaja kepalanya menghantam sebuah kursi dan alhasil ia pingsan yang membuat keluarga Padilla menolongnya.

Alward dan Amor menatap kearah Ken sementara Liora menyesal, gadis yang di lindungi suaminya benar-benar membuat keluarga mereka sial.

Ia harus segera menemukan keluarga gadis itu agar keluarganya tak semakin pecah.

"Nila, Dad. Mommy kecewa pada kalian, kalian egois." Jujur Liora sambil membantu Angela yang membuat Nila meneteskan airmata sedangkan Ken terkejut.

"Aku akan cepat mengembalikanmu kepada orang tuamu, kamu benar-benar pembawa sial Nila." Nila tak menyangkal omongan Liora karena memang sejak kecil ia yang membuat semuanya berantakan.

Liora meninggalkan Ken serta Nila dan segera menyusul keluarga Padilla menuju tempat di rawatnya Angela.

Nila melihat jelas kilatan kebencian di mata ibunya dan ia hanya mampu terisak.

"Liora." Panggil Ken sambil menyusul Liora dan kini Nila sendirian.

Sebenernya apa ya yang ngebuat Ken--ayah Maria sangat melindungi Nila?

Nah di chapter selanjutnya kalian akan bertemu dengan Maria dan ?

Bisakah menebak itu?

Tinggalkan jejak....