Happy reading🤗
Pagi ini Angelo menatap memelas pada seorang gadis yang sangat dicintainya, sungguh itu bukan salahnya, bahkan berpikiran untuk menduakan gadis itu saja tak ada sama sekali. "Ri, percaya. Aku sama sekali nggak pernah berpikiran kayak gitu." Namun sepertinya Maria tak percaya.
"Terus ini apa?! Kamu bahkan sampe ngehamilin dia Jel." Dengan membawa sebuah kertas berisi tentang kehamilan, Maria berteriak lantang kearah Angelo sembari menangis. Gadis berambut cokelat itu membuang kertas tersebut dan menutup wajahnya dengan kedua tangan, hancur sudah hidupnya.
"Sayang, itu bukan salah aku." Kekeh Angelo, bahkan airmatanya tak sengaja mengalir keluar dari mata elangnya. Maria menggeleng sambil menyeka airmatanya kasar. Angelo mendekati Maria yang mendekap kedua kakinya, wajah gadis itu memerah kareba menangis, Angelo bersumpah bahwa ia tidak menghamili gadis yang tadi datang kerumahnya jangankan menghamili, untuk mengenalnya saja ia tidak berminat karena hanya Maria yang membuat hidupnya sempurna.
Tiba-tiba entah datang darimana, Keno menonjok Angelo dengan marah. Ia merelakan Maria pada Angelo agar Maria bahagia namun Angelo malah membuat gadis itu tersakiti bahkan menangis. Keno menunjuk kearah Angelo yang tersungkur dengan darah dirahangnya, "Mana janji lo yang bakal bahagiain Maria?! Mana?! Yang gue liat dia nangis, lo bego, nggak punya otak, bloon! Ah muak gue, kalo tau hal ini bakal terjadi gue nggak akan relain dia sama lo!" Bentak Keno yang membuat Angelo terdiam, ia tak bisa membela walaupun sekalipun ia benar.
Angelo berdiri sedangkan Keno kembali melayangkan bogeman mentahnya yang membuat Maria berteriak histeris. "Jangan, gue mohon jangan. Jangan sakitin dia." Bogeman yang seharusnya mengenai wajah tampan Angelo itu hangus hanya dengan teriakan histeris gadis berambut cokelat tersebut. Keno beralih pada Maria dan menggendong gadis itu ala bridal style lalu membawanya keluar menjauh dari Angelo.
Angelo menangis, ia tak tega melihat itu semua, ia ingin menghentikan Keno yang membawa gadisnya namun ia tak berani, ia takut nanti ia malah semakin menyakiti hati gadis tersebut.
Matanya bengkak, hidungnya memerah, pipinya dipenuhi airmatanya dan paling penting hati sakit. Inilah yang ia rasakan waktu itu saat melihat Maria bermesraan dengan Keno dan sekarang ia melihatnya lagi walau ia tahu bahwa itu bukan bermesraan.
"Aaarrrggghhh..." Teriak Angelo tak peduli dengan seisi rumah apabila mendengar teriakannya, yang terpenting ia bisa meluapkan emosinya saat ini. Gadis itu, gadis itu datang sekejap namun dapat membuat kehidupannya hancur. Angelo menjambak rambutnya dan berjalan lunglai kearah kamarnya, ia tak peduli pada penampilannya yang seperti orang tak waras. Baju lecek, rambut berantakan, mata bengap, hidung memerah dan semuanya.
***
Maria terdiam menatap kosong Keno yang membawanya kearah kamar yang tadi ia tunjuk, gadis itu tahu bahwa Keno sedang bingung mengapa ia menyuruh laki-laki tersebut membawanya kesini. Senyum miris ia cetak bibirnya sambil menunjuk sebuah foto kebersamaannya dengan Angelo.
Keno emosi dan mengepalkan kedua tangannya hinggak urat-uratnya terlihat, ia segera pergi keluar dari kamar dengan terburu-buru tanpa memikirkan Maria yang bahkan tak meliriknya sama sekali.
Keno keluar dan mendapati Angelo yang sebentar lagi akan berjalan kearah, lebih tepatnya pintu kamarnya. Dengan emosi yang sudah diubun-ubun, ia melayangkan kembali bogeman mentah keduanya yang tadi sempat hangus. Angelo yang tadi tak rela karena ini bukan salahnya membalas bogeman tersebut hingga Keno tersungkur. Keduanya larut dalam pekelahian tanpa memikirkan gadis yang menyebabkan mereka bertengkar entah seperti apa kondisinya.
"TOLONG!" Teriakan Maria membuat Keno dan Angelo melepaskan diri masing-masing dan berlari masuk ke kamar Angelo, Angelo membuka pintu dan ia melihat sebuah foto besar yang bergambar dirinya dan Maria tengah tersenyum senang.
"HAPPY BIRTHDAY ANGELO!!" Entah datang darimana, semua mengucapkan itu termasuk Maria dan gadis yang tadi menyebabkan kekacauan. Wajah Keno muncul, laki-laki berkulit sawo matang itu kaget, hari ini Angelo berulang tahun? Itu berarti?
Maria menghampiri Angelo dan memeluknya. "Happy birthday to you my baby boy." Angelo masih tak menyangka, apa ini ulang tahunnya? Ia bahkan melupakannya.
"Jadi tadi?"
"Iya, tadi cuma settingan." Jawaban yang sangat santai dari seorang Maria padahal kekasihnya sudah babak belur hanya karena skenario yang dibuatnya. "Tunggu, tapi kok gue nggak diajak. Ini ide siapa?" Semua orang menunjuk Angela secara bersamaan dan Angelo tahu bahwa kakaknya itu memang sangat tidak punya hati.
"Hahahahahah, gue ngelakuin ini biar ulang tahun lo lebih berkesan dan punya sejarah Jel." Ujar Angela sambil terkekeh pelan diikuti Cameo sang kekasih. "Lu kira buku, sejarah." Cibir Angelo kesal dan mengundang tawa dari semuanya.
"Terus kenapa gue nggak tau?" Tanya Keno sambil menunjuk dirinya sendiri. Maria terkekeh. "Sebenernya gue juga nggak tega pacar gue babak belur kayak gini tapi dengan ketidaktahuan lo Ken, skenario ini jadi semakin nyata." Titah Maria yang membuat keduanya mengangguk.
Angelo menunjuk kearah gadis yang tadi datang kerumahnya dan mengaku hamil anaknya. "Terus dia siapa?" Maria terkekeh sembari merangkul gadis tersebut. "Kenalin, Patricia temen aku di Sirkuit dulu."
Patricia menjabat tangan Angelo. "Sorry ya soal tadi, gue kalo bukan karena sahabat gue Maria dan Pedro, gue ogah deh." Maria melepaskan rangkulannya dan beralih memeluk Angelo yang membalas pelukannya.
"Udah jangan pelukan aje, potong kuenya, gue laper woy bang." Celetuk Nila yang membuat semuanya tertawa. Angela membawa kue tersebut kehadapan Angelo. "Make a wish Jel." Angelo mengangguk dan melipat kedua tangannya lalu membuat permohonan.
Fyuuh~~
Lilin yang tadi menyala mati dan tergantikan dengan sorakan serta tepukan tangan dari semuanya. "Boleh gue ngomong bentar sama Maria?" Tanya Angelo pada semuanya yang tentu saja diangguki, Angelo segera menarik Maria hingga Maria tak siap dan melahap bibirnya dengan kasih sayang, kali ini Maria membalas ciuman Angelo, tentu juga dengan kasih sayang.
Tak lama mereka melepaskan ciuman mereka dan saling menatap satu sama lain dengan dahi yang masih menempal yang hanya menciptakan jarak yang sangat kecil untuk mereka.
"I Love You"
End
****
Akhirnya kelar juga, sebenernya aku pengen nambahin chapter selanjutnya tapi udah masuk sekolah dan pasti sibuk banget😁😄Jadi cukup sampai disini...
Salam manis
Istri Chanyeol yang lagi denger duet lagunya bang Deej sama Mpo Kath😂
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You(Complete)
FanfictionApa salah mencintai sahabat sendiri? Sahabat yang selalu memberikan kasih sayang saat semua tak berpihak? Salahkah Maria mencintai Angelo yang selalu berada disisinya? Salahkah ia yang menunggu 3 kata yang mendeskripsikan cinta dari mulut Angelo? Ia...