ILY#56

132 20 7
                                    

Maria tersenyum memandangi langit yang cerah malam ini, ia bersyukur karena Keno kembali kepelukannya walau sebuah penyesalan dihatinya membuatnua sedikit merasa bersalah.

Ia menyesal karena telah mencintai Angelo yang jelas-jelas tidak mencintainya, namun apa boleh buat? Ia tahu ia bodoh karena menjadikan Keno sebagai pelarian perasaannya yang tak terbalaskan.

Tepukan dibahu berhasil membuat lamunannya buyar, ia menengok dan melihat kearah Angelo yang tersenyum tipis kearahnya. Maria membalas senyumannya dengan enteng namun tak berlangsung lama karena tiba-tiba ponselnya berdering dan sipenelepon mengajaknya ber-Vestime.

Maria memasang wajah tak enak saat sipenelepon  berbicara banyak, penelepon tersebut adalah Marcus ayah dari Keano nicholas.

"Kamu tau Ri. Seharusnya Om ikut kamu kerumah sakit, Loisa sangat kecewa."

Maria memasang wajah tak enak sembari menggaruk tengkuknya sementara tangannya yang bebas masih setia memegang ponselnya.

"Nggak papa Om, aku bakal bicara sama Keno pelan-pelan." Ucap Maria, Angelo yang melihat wajah Maria tak ada senyuman apapun akhirnya mengambil kertas dan pulpen dari sakunya.

Ia mulai menulis dengan senyuman lalu memberikannya.
Maria mengambilnya lalu membacanya. "I." Gumam Maria lalu kembali fokus pada ponselnya.

Angelo kembali memberikan sebuah kertas lagi disertai senyuman manisnya. Maria mengambilnya lalu membacanya. "Love." Dan saat Angelo memberi kertas yang ketiga, ia sedikit melipat bagian akhir kertas tersebut.

Maria membacanya. "You." Ia melotot kearah Angelo yang membuat Angelo melotot sembari tersenyum manis. Sedangkan Maria membuka lembaran yang tadi dilipat.
"Your smile." Ia tersenyum hangat, ternyata kalimat yang dibuat Angelo adalah ' I Love Your Smile '

Maria tersenyum manis padanya sambil menaik-turunkan alisnya yang membuat Angelo bangkit lalu berjalan menjauh. Maria yang melihat Angelo pergi segera menahan tangannya lalu menggeleng kecil sedangkan Angelo yang melihat tersenyum sambil kembali duduk di samping gadis itu.

Telepon terputus yang membuat Angelo menggenggam tangan mungil gadis berambut cokelat yang membuat sipemilik tangan mendongak menatapnya heran dan tak percaya. Angelo yang menyadari perubahan raut wajah Maria terkekeh, dulu jika ia menggenggam tangan Maria ia biasa saja tapi kali ini lain entah kenapa ada yang berbeda dari biasanya.

"Angelo, apa Bianca nggak marah? Kita harus jaga jarak Angelo." Ujar Maria yang membuat Angelo melonggarkan genggamannya yang tidak disia-siakan oleh Maria untuk menghindari genggaman tangan Angelo yang hangat.

"Sorry." Hanya kalimat itu yang bisa Maria ucapkan ketika melihat raut kekecewaan diwajah Angelo.

Tanpa disangka, Angelo tertawa hambar dan terlihat dipaksakan. "Gue ngerti kok, tapi kita harus latihan duet biar nggak ngecewain mrs. Quella." Maria hampir saja lupa jika Angelo tak memberitahunya mengenai duet tersebut.

"Angelo, apa lo nggak bisa cari pasangan lain?"

Angelo menggeleng kuat. "Gue nggak bisa, acaranya tinggal empat hari lagi." Ucapnya, sebenarnya mudah mencari pasangan duet yang baru namun itu tak akan pernah terjadi karena jika ada Maria, kenapa harus mencari yang baru.

Maria menghembuskan napas, ia tak punya pilihan lain selain pasrah tapi ia harus meminta izin terlebih dulu pada laki-laki yang telah kembali kepelukannya.

I Love You(Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang