Nggak tau kenapa gue kesel ngeliat lo peduli sama dia.
Maria violetta manuel bernardo.
Pagi ini Maria tengah berjalan sendirian dikoridor kampusnya yang masih sepi, ia tak bersama Angelo dan itu tidak seperti biasa.
Suasana amat sangat sepi karena Maria datang diawal waktu, benar-benar teladan.
Tanpa disadarinya seseorang menghampiri Maria, laki-laki yang membuat senyum Maria merekah.
Laki-laki tersebut adalah sahabat barunya, Keano nicholas atau Keno.
Keno tersenyum melihat Maria yang tampak sangat cantik dihadapannya saat ini.
"Hai." Sapanya hangat disertai lambaian tangan.
"Hai juga No, No. bisa temenin gue kekantin? gue belum makan." Keno membulatkan matanya, kemana perginya kekasih gadis yang dicintainya ini? entahlah tetapi ini juga merupakan keberuntungan Keno karena dapat berduaan bersama Maria sang pujaan hati.
"Yuk, lo harus makan ya. gue takut lo pingsan, lo taukan kalau gue sayang banget sama lo." Bukannya curiga atas perkataan Keno justru Maria malah terkekeh ringan.
"Iya ayo, tapi lo juga ikut makan biar enak. ok?" Keno mengangguk sambil menarik tangan Maria menuju kantin.
***
Maria merasa Angelo sudah tidak mengenalnya lagi karena sejak tadi laki-laki tersebut acuh padanya malah ia sangat asyik mengobrol pada seorang gadis yang asing bagi Maria, apa benar Angelo menjauhinya? entahlah tetapi semoga saja tidak.
Keno yang melihat arah pandangan sendu Maria dan seketika ia mengepalkan tangannya karena melihat kekasih gadis yang dicintainya bersama seorang gadis.
Keno mengerti perasaan Maria tetapi ini kesempatannya untuk selalu ada disisi Maria agar Maria sadar bahwa ialah yang berhak menjadi milik gadis tersebut.
Keno mengulurkan tangannya untuk mengelus rambut Maria, hal yang dahulu dilakukan Angelo padanya.
"Makan, jangan diliatin lagi ya." Maria mengangguk patuh dan segera menyantap kembali makanannya.
Tak lama makanan mereka telah habis dan Maria segera beranjak dari kantin menuju keperpustakaan tetapi tangannya dicekal oleh seseorang yaitu Keno.
Keno menggeleng sambil tersenyum lembut. "Bareng-bareng ya?"
Maria hanya mengangguk sambil menggenggam balik tangan Keno lalu pergi meninggalkan kantin yang bingung melihat tingkah Angelo dan Maria yang saling menjauh.
Maria menghembuskan nafasnya, ia seperti tidak mengenal Angelonya yang dulu.
"No. gue rasa Angelo bakal berubah deh." Ucap Maria yang membuat Keno merangkulnya dan itu sukses membuat tanda tanya besar dibenak Maria.
"Lo ngomong baik-baik sama dia pulang dari kampus, gue yakin dia mau dengerin." Maria hanya mampu mengangguk walaupun tak yakin.
"Makasih ya, gue bener-bener nggak tau lagi kalau nggak ada elo." Ucap Maria sambil tersenyum tipis pada Keno yang dibalas laki-laki tersebut.
"Sama-sama Ri."
***
Maria mengetuk pintu kamar Angelo, ia geram melihat Angelo sedari tadi mengacuhkannya.
"Lo ngapain?" Maria mengelus dadanya sendiri saat suara Angelo bertanya padanya.
"Gue mau ngomong sama lo." Angelo mengangguk sambil mempersilakan Maria untuk memasuki kamarnya.
Pertama yang Maria lihat ialah bingkai foto yang ia berikan pada Angelo, kemarin bingkai tersebut diisi oleh foto mereka berdua yang saling berangkulan.
Tetapi sekarang bingkai foto tersebut diisi oleh foto seorang gadis yang asing bagi Maria, gadis yang ia lihat dikantin tadi bersama Angelo.
"Mau ngomong apa?" Tanya Angelo yang membuat Maria tersadar dan segera berdiri menghadap Angelo.
Maria menunduk, ia tak berani menatap Angelo melihat wajahnya seperti tak mengenalnya sama sekali.
"Lo berubah." Angelo mengernyitkan dahinya karena ucapan Maria.
"Berubah gimana?"
"Lo bukan Angelo." Kini Maria menatap Angelo, wajahnya memerah menahan tangis yang sebentar lagi akan keluar dari pelupuk matanya.
"Bukan Angelo? gimana maksud lo? jangan ngarang deh." Dada Maria sesak mendengar ucapan Angelo, walau itu biasa saja tapi tidak baginya, laki-laki tersebut tak pernah berbicara dengan nada seperti itu padanya.
Maria tertawa meremehkan yang membuat Angelo semakin dibuat bingung oleh gadis tersebut.
"Kita jujur." Singkat Maria sambil menyeka sedikit airmata yang tadi meluncur.
"Maksudnya?"
"Kita jujur cuma sahabatan." Walaupun sempat terkejut tetapi Angelo mengangguk mengiyakan.
Tiba-tiba seorang gadis datang, gadis yang sama.
Gadis tersebut memeluk lengan Angelo manja dan itu mengundang kekehan paksaan dari Maria.
"Percuma gue pindah ke-Indonesia kalau gini jadinya, gue nggak tau kenapa gue cemburu liat lo mesra-mesraan sama pacar lo, kayaknya gue bakal ilang deh dikehidupan lo." Batin Maria menyahut dan ia segera pergi dari kamar Angelo.
****
Maria mengemasi barangnya dan segera menelepon seseorang diseberang sana.
Ia meninggalkan sebuah surat dan segera pergi tetapi tak melalui pintu namun jendela, istilah yang digunakan Maria adalah kabur.
"Good bye Angelo, semoga bahagia ya tanpa gue."
Konflik dimulai guys, disini gadisnya masih dirahasiakan ya....
Coba dong tebak siapa gadis tersebut???
Jangan lupa VOMMENT ya dan sorry for typo guys....
See you next chapter....
Salam Raifa/Rifa yang lagi malas ngapa-ngapain....
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You(Complete)
FanfictionApa salah mencintai sahabat sendiri? Sahabat yang selalu memberikan kasih sayang saat semua tak berpihak? Salahkah Maria mencintai Angelo yang selalu berada disisinya? Salahkah ia yang menunggu 3 kata yang mendeskripsikan cinta dari mulut Angelo? Ia...