ILY#36

131 20 3
                                    


Seorang gadis bernama lengkap Bianca tengah menghela nafas menyadari bahwa nanti ia akan latihan bersama seorang laki-laki yang merupakan kekasih Maria, mantan sekaligus sahabat dari kekasihnya, Angelo.

Laki-laki yang akan menjadi pasangannya adalah Keano nicholas yang kerap disapa Keno.

Keno menatap Bianca yang juga tengah menatapnya, mereka segera latihan dengan tangan kanan Bianca yang memegang satu bahu Keno sedangkan tangan kirinya menggenggam jari-jemari tangan Keno.

Keno juga melakukan hal yang sama, bedanya ia memegang pinggang gadis itu.

Mereka berdekatan dengan jarak yang cukup dekat, 8 senti saja dan apabila ada yang maju hingga mengikis semua jarak otomatis sudah dipastikan bila mereka akan berciuman.

Keno dan Bianca menatap satu sama lain dengan pikiran yang melayang keorang yang mereka cintai.

"Sejak kapan lo kenal Angelo?" Tanya Keno berusaha memecah keheningan setelah lama menyelimuti.

"Sebenernya baru 6 bulan yang lalu, 2 bulan itu gue sama dia pacaran dan gue harus pergi ke Jerman buat urusan keluarga selama 4 bulan. gue kira setelah gue kembali Angelo udah lupa sama gue eh ternyata nggak, walau dia ngomong kalau pas gue nggak ada dia punya 2 pacar tapi sekarang udah jadi mantan. yang penting gue seneng karena Angelo itu cowok yang setia." Terang Bianca sambil menatap Keno yang tengah menatapnya.

"Angelo salah milih lo karena menurut gue Maria lebih baik." Bukannya marah, Bianca justru mengangguk membenarkan semua yang dikatakan Keno karena Maria memang sangat sempurna.

"Lo beruntung bisa dapetin cewek kayak Maria, dia baik walau agak dingin." Timpal gadis itu, ia tak keberatan karena memang benar kalau Maria lebih segala-galanya darinya.

Keno tersenyum kecil sambil mengikuti gerakan maju-mundur, sampai tatapan Bianca membuat Keno terdiam.

Tatapan yang mirip dengan seseorang yang dulu selalu menemaninya saat ia masih kecil.

"Bianca."

"Keno."

Dua orang yang berarti dalam kehidupan Keno maupun Bianca menghampiri dua remaja itu.

Yang memanggil mereka adalah Angelo, yang memanggil Bianca dan Maria yang memanggil Keno.

Maria sedikit memasang wajah dingin saat matanya bertubrukan dengan mata Bianca, gadis yang tadi telah menatap seseorang yang merupakan miliknya.

"Bagaimana dansa kalian?" Tanya Angelo mencairkan suasana walau tadi ia melihat tatapan mata kekasihnya yang berlebihan pada Keno.

"Keno. kamu tadi diajak sama mommy buat makan bareng, lo juga Bi, Angelo." Ucap Maria disertai senyumannya setelah berpositif thinking.

Bianca menatap tak enak pada Angelo kekasihnya. "Maaf, gue besok harus ke Bandara buat jemput kakak gue. aku nggak bisa nemenin kamu Jel."

"Nggak papa, kamu hati-hati ya." Angelo tersenyum membuat Maria sedikit merasa bahwa kehadirannya dan Keno tidak dianggap.

"Ok, gue pergi ya." Tanpa menunggu jawaban Bianca dan Angelo, Maria menarik Keno keluar dari aula.

***

Keno dan Maria sama-sama diam, Maria masih tak percaya apa yang ia lihat.

Namun ia menguatkan hatinya bahwa Keno hanya menatap Bianca karena harus membangun sebuah cemistry yang lama hilang sebab telah lama tidak latihan.

"Jangan cemberut gitu donk, kamu dengerin aku ya?" Maria menatap Keno disertai sebuah tatapan datar.

"Aku bakal setia sama kamu Maria, aku bener-bener cinta sama kamu dan ada satu alasan kenapa aku kesini." Keno menatap Maria dengan lembut dan terlihat tulus.

"Karena kamu mau dansa sama Bianca'kan?"

Keno menggeleng. "Bukan, itu karena aku pengen liat gimana penampilan kesayangan aku kalau diatas panggung nanti."

Maria baper, ia lalu tersenyum sebagai respon baik penuturan sahabat hidupnya itu.

"Kamu tau nggak kalau aku cinta sama kamu?" Maria tersenyum miring, sepertinya seru jika meledek Keno.

"Nggak."

Keno menatap Maria bingung, terlihat ada kerutan didahinya karena jawaban Maria yang singkat namun kemudian ia tersenyum miring menyadari senyuman Maria.

"Dan kamu tau nggak kalau aku kesini juga karena pengen nyoba buat dansa sama yang lain." Maria masam, ia tak suka jika Keno berbicara seperti itu dengan nada yang serius.

"Nggak, nggak boleh. kalau tau gitu mending di Filipina aja sana." Ketus Maria sambil mendorong dada Keno yang membuat Keno memeluk gadis itu.

"Joke lang, i'm sorry." Sambil tertawa, Keno mengelus rambut gadis yang kini berada didekapannya.(bercanda, maafkan aku).

Sementara Maria, ia tersenyum sambil mencubit perut Keno karena gemas dengan laki-laki itu.

"Kamu ikutin aku ya?" Maria menatap kesungguhan mata Keno dengan senyuman.

"Keno. aku cinta kamu." Teriak Keno yang tentu saja membuat gadis itu tertawa.

"Beneran?"

Keno mengangguk mantap, ia merangkul bahu gadisnya dengan senyuman.

Maria merentangkan tangan sambil mendoak keatas menatap langit. "Keno. aku cinta kamu."

Teriakan Maria membuat sebagian mahasiswa dan mahasiswi memekik tertahan melihat kelakuan kedua remaja yang terlampau manis itu.

Teriakan itu juga didengar oleh Angelo dan Bianca yang membuat Bianca memekik karena terdengar sangat manis sementara Angelo menatap tak percaya pada Maria.

Keno lalu membawa gadisnya itu kedekapannya dengan tertawaan karena mendengar teriakan Maria yang membuat pipi gadis itu memerah.

"I Love You Maria."

Maria mendoak menatap laki-laki yang menatapnya dengan sebuah ketulusan.

Kemudian gadis itu tersenyum sambil mengangguk. "I Love You too sayang."

Dan disitulah seseorang merasa bahwa kehadirannya benar-benar digantikan oleh laki-laki yang telah mengambil hati gadis itu.



Mau jujur nih, sebenernya ini belum konflik....
Konflik yang sebenarnya belum dimulai....

Nanti dikonflik sebenarnya, Maria dan Angelo akan____

Nanti aja kalau udah bener-bener masuk ke Konfliknya...

Tinggalkan jejak dan maaf soal typo-nya...

I Love You(Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang