Happy reading:*
Angelo merenung memikirkan keadaan Maria, ia tahu ia salah dalam hal ini tapi ini juga bukan sepenuhnya salahnya namun salah Bianca karena dialah yang membuat Maria berpikir negatif padanya.
Angelo membuang napas frustasi sambil mengacak-acak rambutnya, Angela yang tadi sibuk memperhatikan ponselnya beralih kepada sang adik kemudian menepuk pelan bahunya.
"Gue yakin lo ngerti kenapa Maria semarah itu sama lo, lo itu prioritasnya. Lo tau? Gue yakin kalau Maria itu suka sama lo." Angelo berdecak, kenapa selalu saja pembicaraannya itu perasaan Maria yang menyukainya padahal itu mustahil.
"Kak. Kita lagi ngomongin kesehatan Maria, kenapa lo selalu ngomongin masalah hati sih?!" Ketus Angelo sembari menatap seseorang yang menghampirinya, Liora bernardo. Wanita yang merupakan ibu Maria itu tersenyum ramah kearahnya dan sang kakak.
"Gimana keadaan Maria didalem Jel?" Tanya wanita itu yang membuat Angelo tersenyum, ia tahu keadaan Maria baik-baik saja karena tadi Keno menjenguk gadis itu.
"Kamu tau Jel?! Maria pernah bilang ke Tante kalau minta dibeliin gaun berwarna putih asli dari Amerika serikat, katanya bentar lagi dia akan tampil diacara semacam prom night gitu." Terang Liora sambil duduk di samping laki-laki berambut hitam legam itu.
"Tumben banget tante Maria mau minta dibeliin kayak gitu."
Liora tersenyum. "Tante nggak tau, tapi dia bilang dia bakal tampil duet sama kamu. Angelo, kamu tau? Maria keliatan lebih cerah, tante tau kalau tante terlalu sibuk sama Nila. Tapi asal kamu tau? Tante menderita ngeliat Maria menganggap tante bukan ibunya lagi." Airmata Liora menetes karena mengingat Maria yang berbicara dingin padanya.
Angelo dan Angela mengernyitkan dahinya, mereka tak mengerti arti kata 'Lagi' didalam penuturan Liora, ibu dari gadis bernama Maria itu.
"Apa maksudnya dengan kalimat 'Lagi' Tante?" Liora tergelak, ia tak mungkin memberitahu semua bahwa dulu Maria pernah sangat kecewa padanya saat ia membuang bayi mungil dipinggir jalan padahal Maria senang karena bisa memiliki adik jika ia mengadopsi bayi mungil itu.
Mata Liora beralih menatap Nila dan suaminya yang baru sampai dan ia langsung memeluk Nila, putri tirinya agar terhindar dari tatapan mengintimidasi Angelo maupun Angela.
"Gimana keadaan kak Maria mom?" Tanya Nila sembari tersenyum manis yang membuat Angela tersenyum sinis, bahkan wajahnya terlihat menyebalkan.
Tiba-tiba Maria datang dengan dipapah Keno, padahal laki-laki itu tengah sakit tapi ia tak keberatan ketika Maria memutuskan untuk berjalan dan pulang. Ia enggan menatap mata Angelo dan kedua orang tuanya serta yang paling utama, Nila.
"Keno. Aku naik motor aja ya? Aku dijemput Die katanya." Keno jelas saja menggeleng dan ia tak ingin menatap mata Angelo.
***
Maria menatap Angelo yang tadi menawarkan diri untuk mengantarnya pulang, ia awalnya menolak tapi Keno yang memaksanya agar ia merasa tenang.
Namun bukannya mengantarkan ke Rumah, Angelo justru membawanya ke Taman tempat mereka bermain sejak kecil. Ia hanya pasrah karena suasana hatinya sedang buruk.
"Maafin gue Maria, semua yang diomongin Bianca itu boong, gue sama sekali nggak___" Angelo menghela napas karena Maria menyuruhnya memberhentikan ucapannya dan mendengarkan gadis itu.
"Nggak usah perduliin gue Jel, gue ini cuma sahabat lo. Sahabat yang nggak punya hak buat marah sama keputusan lo." Ucap Maria sambil tersenyum sendu, terlihat kuat memang menyakitkan tapi saat inilah ia harus bersikap sok kuat agar Angelo tak mengetahui perasaannya yang dipendam selama ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You(Complete)
أدب الهواةApa salah mencintai sahabat sendiri? Sahabat yang selalu memberikan kasih sayang saat semua tak berpihak? Salahkah Maria mencintai Angelo yang selalu berada disisinya? Salahkah ia yang menunggu 3 kata yang mendeskripsikan cinta dari mulut Angelo? Ia...