ILY#47

133 19 5
                                    


Happy reading......

Maria bergumam sambil memejamkan matanya menikmati alunan musik ditelinganya yang ia pasangan earphone.

Gadis itu tak peduli bahkan tak tahu bila ia tengah diperhatikan seorang laki-laki bernama Pedro dengan senyuman.

Maria memang terlihat menggemaskan dan lucu karena ekspresi yang ditunjukan gadis itu.

Pedro segera melepaskan secara paksa earphone itu karena ada sesuatu yang harus ia bicarakan.
Menurut Pedro, Maria bukan tipe gadis yang malu ber-ekspresi jadi ia penasaran bagaimana ekspresi gadis itu setelah ia melepaskan secara paksa earphone itu.

"Apa-apaan sih lo. Lagu favorite gue udah sampe di tengah jalan itu." Ucap gadis itu kesal, ia tak peduli siapa yang berhadapan dengannya sekarang.

Pedro menatap serius Maria sambil memberikan sebuah ponsel yang tertera sebuah panggilan. "Die nelepon, dia nanya katanya gue sama lo atau nggak?"

"Bilang gue ada di rumah lo, gue mau pulang untuk jenguk cowok gue dan latihan buat acara prom night. oh iya, sekaligus buat ngeliat gimana kabar kak Angela." Ucap Maria santai dan  enteng, memang topeng yang dikenakannya sangat sulit dibongkar.

Pedro mengangguk walau wajahnya berubah sendu, ia tak ingin kehilangan Maria karena gadis itu adalah bulannya yang meneranginya di malam hari yang gelap.

"Kenapa sama muka lo?" Tanya Maria sambil menunjuk wajah Pedro dengan dagunya.

Bukannya menjawab, Pedro justru mendekatkan wajahnya kearah Maria sambil berbisik.
"Makasih banyak ya Ri udah jadi bulan dirumah yang gelap ini."

Maria hanya tersenyum lalu segera beranjak dan berjalan menuju kamarnya.

Pedro tersenyum melihat kepergian Maria menuju kamarnya, ia senang gadis itu berani menyelesaikan masalahnya namun ia sendiri tak mampu melakukan itu.

Memang banci!!

***

Angela menghela nafas melihat Angelo yang sibuk bermain play station padahal seharusnya ia mencari keberadaan sahabatnya, Maria tapi laki-laki itu malah sibuk sendiri.

"Jel. Anter gue ke rumah sakit yuk." Ucapan itu membuat Angelo menatap tak suka pada kakaknya karena menganggu waktu bermainnya.

"Lo sendiri aja sana gue lagi sibuk, lo kenapa sih ngelarang gue buat refhresing? (bener nggak sih?) padahal gue ini adik lo loh..." Ujar Angelo yang membuat Angela mendengus kesal, dasar adik durhaka.

Angela pun segera berjalan meninggalkan adiknya tapi dengan sebuah kalimat yang membuat Angelo menuruti keinginannya itu.

"Anterin gue ke rumah sakit atau gue bakal bikin lo sama Bianca putus. Gue denger lo sama dia lagi renggang."

Ya. Kalimat panjang yang dilontarkan gadis itu mampu membuat sang adik ngacir kemobil untuk membawanya ke rumah sakit.

Ha! Sungguh mampu dibohongi!
Dasar Angelo!

***

Angelo kesal pada sang kakak yang berjalan mendahuluinya, kakaknya seperti seseorang yang terburu-buru.

"Kak. Kita'kan cuma mau jenguk Keno? Kenapa lo buru-buru banget sih?" Celetuk laki-laki itu yang membuat beberapa gadis di koridor rumah sakit memekik karena mendengar suara merdu seorang Angelo yang merupakan laki-laki tampan.

I Love You(Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang