LITA POV
Dia siapa ya? Dari mukanya, kenapa aku merasa familiar?
Saat aku berusaha mengingat-ingat, aku malah melamun dan akhirnya kaki ku tersandung kayu. Ini menyebabkan aku mengumpat tanpa suara. Karena aku jengkel, aku menendang balok kayu tersebut
Hal ini tidak luput dari penglihatan Evan, temanku
"Woi brutal, ngapain nendang-nendang kayu? Kamu gak waras?" Tanya Evan dengan nada mengejek
"Kalo aku gak waras, terus kamu apa?" Tanya ku menantang
"Ampun, wahai si brutal. Gak lagi-lagi deh aku ngejek kamu," balas Evan sambil mengalihkan pandangan dari muka ku yang saat ini tidak enak dilihat
"Good boy." balas ku singkat.
Aku kembali meneruskan tujuan awalku, yaitu ke kantin. Bahkan aku tidak sadar sedari tadi ada Tasya di sebelah ku
Tau ah, gak usah dinget-inget. Palingan bentar lagi aku juga lupa sama muka dia -batinku
NANDO POV
Anjir, tadi Lita lihatin gue kenapa intens banget? Yah, gue jadi baper sendiri kan
Gue mah apa, cuma cowok penakut yang gak berani nyatain perasaannya.
Bukannya gue takut ditolak, gue cuma takut di benci sama dia. Meskipun Lita bukan tipe orang yang kayak gitu, bisa aja kan dia ke hasut sama omongan temen-temannya pas lagi curhat?
Gue jadi bingung sendiri deh, gimana caranya gue mulai deketin dia? Apakah gue harus bertindak, seolah gue ngejar-ngejar dia?
Ya Tuhan bantu Nando, Nando bener-bener bingung. Gimana cara Nando menyikapi hal ini?
Saat gue sedang berpikir keras, seolah ada malaikat yang membisiki telinga gue
'Kamu harus bertindak cepat, Nando. Kamu nggak mau mengecewakan Darren kan? Pikirkan caranya mulai sekarang.'
Hati gue tersentil saat mendengar kalimat tersebut. Entah mengapa gue jadi kepikiran, dan kalimat ini terus terngiang di otak gue
*****
Setelah sekian lama melamun, akhirnya gue mendapat ide. Gue mulai memikirkan dampaknya, jika gue melakukan ide ini
Setelah gue pikirkan matang-matang, gue memutuskan untuk melakukan ide ini nanti siang pas istirahat ke dua
Kalo kalian pikir terlalu cepat, ingatlah selalu bahwa ada pepatah yang mengatakan 'lebih cepat lebih baik'
DARREN POV
Ah, seneng banget gue ya Tuhan. Bentar lagi palingan gue juga jadian sama Lita, adik kelas jutek yang bikin gue klepek-klepek
Gue bersyukur banget sama Tuhan, ada Nando yang mau jadi penolong gue disaat seperti ini
Kalo kalian mikir, gue manfaatin Nando, kalian salah besar. Gue gak maksud buat memperalat dia kok, serius. Gue cuma minta tolong buat deketin Lita. Bukankah itu gunanya teman?
Bukan berarti gue tinggal enak-enak an terima hasil jadi. Gue juga punya kesibukan baru yaitu memantau pergerakan Nando. Setidaknya gue bisa mengarahkan dia, kalo dia mulai keluar jalur
Mungkin diantara kalian ada yang penasaran, kenapa gue gak takut ditikung sama Nando?
Jawabannya adalah karena gue udah bener-bener percaya sama dia, lagian dia pasti berpikir dua kali kalo mau khianatin temen setulus gue.
Semoga saja Nando bisa jaga kepercayaan yang gue kasih. Semoga dia bener-bener tulus bantuin gue, tanpa ada maksud terselubung di benaknya
Ya, semoga saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brutal in Love
Teen FictionBagaimana jika tiba-tiba dua orang menyeretmu masuk dalam kehidupan mereka secara bersamaan? Lalu, peran konyol apa yang sedang dimainkan oleh keduanya? Adakah unsur kesengajaan di sini? Lita secara tak sengaja melakukan eyes contact dengan Darren...