Setelah Nando dan Darren berbincang, Darren memutuskan untuk tidak memikirkan hal ini lebih lanjut. Ia punya kewajiban sebagai seorang pelajar, apalagi ia siswa kelas 9 yang sebentar lagi menghadapi ujian nasional
Tapi, beda dengan Nando. Nando ingin membicarakan hal ini empat mata dengan Lita. Ia ingin menjadi teman yang baik bagi Darren, selalu ada dalam keadaan apapun
Tapi, Nando bingung. Jika berduaan dengan Lita, pasti banyak gosip bermunculan dan tentunya Darren akan merasa dikhianati. Namun, jika ia izin dahulu pada Darren, tidak akan surprise. Nando jadi serba salah
Tapi ia yakin, bahwa Darren akan selalu mempercayainya. Ia yakin bahwa Darren akan selalu berpikir positif padanya. Jadi, Nando tetap melaksanakan keinginannya secara diam-diam. Ia akan mengajak Lita mengobrol siang ini
*****
Setelah pelajaran IPA yang dibawakan Bu Sulis berakhir, Nando langsung keluar kelas tanpa seizin Darren
Alahh, palingan dia ada janji sama temen nya yang lain -pikir Darren
Nando berjalan santai menuju kelas Lita. Ia tidak terburu-buru, karena bel istirahat belum berbunyi. Mungkin kelas Lita belum selesai pelajaran
Ternyata dugaannya salah. Sepanjang perjalanan ia banyak menemui anak 8A, dilihat dari badge kelasnya. Kemungkinan besar, kelas mereka sudah istirahat. Nando mempercepat langkahnya, ia harus menemui Lita sebelum cewek itu pergi ke kantin
Kebetulan, Lita sedang duduk-duduk di bangku depan kelas. Ia sendirian. Nando geli sendiri melihat pemandangan di depannya. Ia langsung duduk di sebelah cewek tersebut
"Lo jangan sendirian dong. Geli gue liatnya," Nando membuka pembicaraan
"Gaapa kali. Sendiri lebih menyenangkan." ucapan Lita menohok relung hati Nando
Semisal gue nembak lo, apakah jawabannya seperti itu? Sendiri lebih menyenangkan? -Nando tersenyum miris
"Yaudah, gue temenin." ucap Nando mengalihkan pembicaraan
"Terserah," balas Lita sambil melengos
"Lit, gue mau ngomong serius. Bisa?" Saat Nando berkata demikian, Lita jadi deg-degan sendiri. Ia menerka-nerka apa yang akan dibicarakan Nando
"Boleh," anything for you. Sambung Lita dalam hati
Nando mengolah kalimat, agar ucapannya tidak membuat Lita tersinggung. Karena ini menyangkut hubungan cewek tersebut dengan Darren
"Lo nganggep Darren apa?"
"Just friend," jawab Lita cepat tampa berpikir panjang
"Eum, lo sebenernya suka sama dia nggak sih?" Tanya Nando hati-hati. Ia salah tingkah sendiri
"Suka dalam artian apa dulu?" Nando terdiam, bingung mau menjawab apa
Lo emang yang paling bisa buat gue kicep Lit -Nando membatin
"Suka nggak sama kehadiran dia sebagai teman lo?" Nando memperjelas
"Biasa aja sih," jawab Lita tak terbebani dengan pertanyaan Nando
"Oh yaudah." Nando kesulitan menyambung percakapan
"Btw, kenapa tanya gitu?" Lita penasaran
Anjrit, pertanyaan lo susah dijawab -Greget Nando
"Gapapa sih cuma nanya doang." Nando pasrah dengan jawabannya
Akhirnya mereka sama-sama terdiam. Sekitar 2 menit hening, ucapan Lita selanjutnya membuat Nando mematung sambil membelalakkan mata
"Aku sukanya sama kamu, bukan sama Darren." Ungkap Lita sambil menerawang menatap ke depan
Nando membuka mulutnya bermaksud menjawab pernyataan Lita, namun ia menutupnya lagi. Ia bingung harus menanggapi bagaimana. Tubuhnya seolah mati rasa mendengar pengakuan dadakan dari cewek tersebut. Ia hanya bisa terdiam selama beberapa saat
"Maaf, aku hanya mengungkapkan isi hatiku," Sesal Lita
"Iya, gak papa." Nando hanya bisa menjawab demikian.
Ternyata kamu gak peka ya? Ini kode. Kode kalo aku suka kamu beneran -Lita frustasi
"Kenapa lo suka gue?" Nando memberanikan diri bertanya
"Mungkin karena kamu lebih asik." Jawab Lita apa adanya. Padahal dalam hati ia menjawab 'Karena hati ku memilih kamu, Ndo'
Mereka tak tahu, bahwa kalimat yang dilontarkan Nando dan Lita barusan, terdengar oleh seseorang. Seseorang tersebut sangat sakit hati. Ia merasa dikhianati oleh sahabatnya sendiri. Ia yakin bahwa Lita baru saja mengungkapkan perasaannya, padahal kenyataannya bukan seperti itu
Emang bener, zaman sekarang nggak ada sahabat yang beneran tulus. Semua pasti punya maksud tersembunyi. Dasar serigala berbulu domba! -Emosi Darren meluap
Sebelum Nando menjawab ucapan Lita, Darren mendekat kearah dua orang itu sambil bertepuk tangan dan tertawa nyaring
"Ternyata gini sikap lo yang asli, Ndo? Lo seorang pengkhianat, eh?" Ucap Darren dibuat-buat. Ia juga menunjukkan tatapan sayu nya pada Nando
Lita dan Nando sontak menoleh ke sumber suara. Betapa terkejutnya Nando, saat menyadari Darren berada di dekat mereka. Nando yakin seratus persen jika Darren salah paham
"Ren, gue bisa jelasin. Lo salah paham. Lita gak suka sama gue dalam artian 'itu'. Dia cuma ---" kalimat Nando terputus oleh ucapan Darren
"Gaada yang perlu dijelaskan lagi. Gue sudah dengar pake kuping gue sendiri, kalo Lita suka sama lo. Cuma orang goblok yang masih mau dengerin pembelaan orang yang bersalah. Tapi sayang, gue gak goblok." Ucapan Darren membuat Nando tersedak ludahnya sendiri. Ia sadar, ia sudah membuat kesalahan besar
"Lo jangan suka buat asumsi sendiri. Dengerin penjelasan gue, bukan pembelaan gue. Lo gak tau gimana kebenarannya! Kalo lo gak percaya sama gue, Lita bersedia jelasin semuanya biar lo percaya,"
"Gak, makasih. For your information, gue akan menekan perasaan gue ke Lita. Gue ikhlaskan dia buat lo. Jaga dia baik-baik," Darren langsung berjalan meninggalkan Lita dan Nando yang mematung
Setelah tersadar perbuatan nya keterlaluan, Lita mengejar Darren dan menarik seragamnya
"Aku bisa jelasin, Ren. Dengerin ya, tiga menit cukup kok," Lita berusaha membujuk
"Maaf, Lit." Darren melepaskan cekalan Lita dengan lembut. Perbuatan Darren yang demikian, mampu menyadarkan Lita jika lelaki itu memang sungguh-sungguh menyukainya
"KAMU MAU HUBUNGAN PERTEMANAN KITA CUMA SAMPE DISINI, HAH? BARU KEMARIN KITA KENAL! KAMU EGOIS!" Lita sedikit berteriak
"Lo sama Nando yang egois. Kalian gak tau kan, gimana perasaan gue saat melihat lo nyatain cinta ke Nando,"
"HELL, AKU GAK NYATAIN CINTA! NANDO TANYA KENAPA AKU LEBIH MILIH DIA DARIPADA KAMU, DAN AKU MENJAWAB KARENA DIA LEBIH ASIK. AKU GAK BERMAKSUD -----" Ucapan Lita kembali disela Darren
"Lupakan. Terimakasih sudah membuat gue terpesona sama lo. Terimakasih sudah mengajari gue arti perjuangan yang sesungguhnya, mengingatkan gue bahwa semua yang gue ingin gak selalu terkabul. Gue gak pernah nyesel sudah merasakan itu semua. Gue pamit." Entah mengapa ucapan Darren merasuk dalam hati Lita. Ia merasa bersalah, sudah mengecewakan Darren
Lita kembali ke depan kelas 8A dengan perasaan yang kacau. Ia telah memporak-porandakan persahabatan Nando dan Darren. Seketika ia merasa seperti orang yang paling jahat. Semuanya berantakan, hanya karena rasa egoisnya yang tak mampu dibendung
Disana ia melihat Nando duduk termenung. Cowok itu terlihat frustasi. Tangannya saling bertaut, pandangannya kosong, matanya memerah, tubuhnya menegang.
Lita hanya bisa meyakinkan dirinya, bahwa semua akan baik-baik saja.
Semoga kita bisa baikan dalam waktu dekat. Amin -ucap Lita dalam hati
KAMU SEDANG MEMBACA
Brutal in Love
Teen FictionBagaimana jika tiba-tiba dua orang menyeretmu masuk dalam kehidupan mereka secara bersamaan? Lalu, peran konyol apa yang sedang dimainkan oleh keduanya? Adakah unsur kesengajaan di sini? Lita secara tak sengaja melakukan eyes contact dengan Darren...