BAB 23 - FIX, LO NIKUNG!

19 2 0
                                    

Setelah buang air, Nando ke kelas Lita. Ia mau melaporkan tugasnya. Tugas meminta maaf pada Darren, yang ternyata gagal. Ia akan menceritakan kepada Lita, dan membujuk cewek tersebut supaya mau membantunya

Selama di kamar mandi tadi, Nando banyak merenung. Ia berpikir, jika berkerja sama dengan Lita, akan meringankan permasalahannya.

Saat sampai di depan kelas, Nando melongokkan kepala nya di pintu. Ia mengedarkan pandangan ke penjuru kelas, mencari keberadaan Lita. Namun, ia tak menyadari bahwa ada seorang guru di kelas tersebut

"Cari siapa mas? Ketuk dulu pintunya, jangan intip-intip," Tegur Bu Eka, guru seni budaya yang terkenal kedisiplinan nya.

Nando kaget mendengar suara seseorang, yang ternyata guru. Ia baru menyadari kebodohannya, ia juga lupa bahwa sekarang masih jam pelajaran. Nando tersenyum kikuk karena semua pandangan menuju ke arahnya, ia kelabakan

"Eumm, maaf bu Eka. Saya nyari Lita, tapi nanti waktu istirahat aja, nggak seberapa penting kok. Sekali lagi maaf bu," Ucap Nando jujur, namun ia mengungkapan dengan tersendat

"CIEEE... CIEEE..." teriak teman-teman Lita kompak dan enerjik

"Sst, cukup anak-anak." Ucap bu Eka meredakan teriakan-teriakan yang menggoda Nando dan Lita.

Setelah mereka diam, Bu Eka mengalihkan pandangan dan menatap Nando sambil berkata, "Yasudah, kamu balik ke kelas dulu."

Nando langsung membalikkan badan, dan sesegera mungkin meninggalkan area kelas 8. Ia malu, benar-benar malu. Apa kata teman-teman Lita nanti? Pasti akan banyak gosip yang beredar

Nando merutuki tingkahnya yang konyol. Bisa-bisanya ia berkata jujur, bahwa sedang mencari Lita. Sekarang ia percaya dengan quotes yang menyatakan 'jika sedang gugup, orang yang cerdas bisa menjadi bodoh seketika'

Namun ia berusaha memasang muka tebal. Ini memang di luar perkiraan nya, tapi bukankah manusia tempat nya kesalahan?

Nando berencana me refresh otak di kantin. Namun belum setengah perjalanan, bel istirahat ke dua berbunyi. Hal ini membuat ia berdecak kesal

Ini niatnya mainin gue, apa gimana sih?! Ke kelas Lita di permalukan, mau ke kantin kok belnya bunyi? -batin Nando sambil memasang muka masam

Mau tak mau, ia mengurungkan niatnya pergi ke kantin. Ia putar balik ke kelas Lita. Setelah sampai di depan kelas, ia memastikan tidak ada guru yang berada di dalam. Ia sedikit trauma dengan kejadian barusan

Setelah yakin Bu Eka sudah keluar kelas, ia berniat melongok kan kepalanya lagi. Namun keberuntungan sedang tak berpihak, tiba-tiba ada sebuah kepala terbentur di dadanya.

"SAKIT WOIII!" Jerit pemilik kepala tersebut. Ia mengelus-elus jidatnya yang terbentur

"Maaf dek, nggak senga---" permintaan maaf Nando terpotong, setelah lelaki itu melihat orang yang ditahannya

"LOO?!"

"KAMUU?!"

Ucap Lita dan Nando barengan. Kemudian mereka tertawa bersama, menyadari kecerobohan nya masing-masing

"LITA UDAH BESAR YA, UDAH BERANI PACARAN DI KELAS," Ucap Evan iseng. Otomatis, semua pandangan anak 8A mengarah ke depan pintu, tempat Lita dan Nando berdiri. Mereka salah tingkah

"Evan, mulutnya pengen disekolahin, nggak?" Tanya Lita pelan, namun penuh penekanan dalam setiap katanya

"Emang ada gitu, sekolah buat mulut?" Jawab Evan menantang

"Banci sialan!" Umpat Lita

Tak tahan dengan keisengan Evan, Lita segera menarik Nando menjauh dari depan kelas, menuju tempat yang lebih privasi

"TANGAN NYA DIKONDISIKAN LIT, JANGAN GANDENG SANA-SINI, BUKAN MUHRIM!" Imbuh Evan mengompori dua sejoli tersebut

Lita yang mendengar teriakan Evan, segera melepaskan tautan mereka. Sejujurnya, tadi ia reflek menarik tangan Nando. Sedangkan Nando yang melihat Lita salah tingkah, merekahkan bibirnya. Ia tersenyum lebar

"Lo manis kalo lagi salting!" Ucap Nando menggoda

"Mbahmu salto!" Jawab Lita sambil memanyunkan bibirnya

Bukannya tersinggung, Nando malah tertawa terbahak-bahak mendengar lelucon yang dilontarkan Lita. Melihat wajah Lita yang memerah, entah karena malu atau kesal, Nando berniat menggodanya lagi

"Iiih, kamu kok kasar sih? Abang gak suka. Jadi cewek harus lemah lembut," ujar Nando dengan intonasi yang menjijikkan disertai lambaian tangan, seperti banci

"Shit, aku jijik Ndo! Ya Tuhan!" tanggap Lita, dan berlagak seperti hendak muntah

Nando tertawa lepas melihat tingkah Lita yang lucu, menurutnya. Tak kuasa menahan sakit diperutnya, akhirnya Nando berhenti tertawa

"SUDAH PUAS HAH? APA MASIH KURANG?" Tantang Lita

"Aslinya kurang, tapi gue kasihan sama lo. Masa cantik-cantik dibuat kesel mulu," Nando mengeluarkan jurus gombal nya

Diluar dugaan, Lita malah tertawa mendengar ucapan Nando. Ia geli sendiri

"Kamu diajarin siapa ngegombal? Gak cocok sama sekali." Nando mengira Lita akan memujinya, namun ternyata ia malah mendapat ejekan

Seandainya lo tau, gue jatuhin harga diri dulu buat gombalin lo -batin Nando

"Gue kan diajarin lo. Masa lupa sih?" Ucap Nando berusaha menutupi kesedihannya

"Udah ah, Ndo. Jadi ngelantur kan bahasannya. Gak serius," kata Lita, saat tersadar bahwa pembicaraan nya keluar jalur

"Gak serius? Lo mau gue seriusin?" Jawab Nando bercanda dan sedikit mencairkan suasana

Shit! Emang cuma kamu yang paling bisa buat aku klepek-klepek, Ndo -batin Lita

*****

Setelah Nando berkata demikian, kebetulan Darren mendengar. Awalnya, laki-laki itu berniat menghampiri Lita, ingin meminta maaf atas sikap egoisnya kemarin. Namun, ia malah disuguhi pemandangan yang kurang berkenan di hatinya

Kalo lo suka, langsung tembak aja dong! Jangan gombal sana-sini. Gue yang sesek pas liat!! -batin Darren berontak

"Lit, liat sekitar kalo pacaran! Kamu gak lihat, ada Darren di depan ruang admin?" Bisik Evan yang sengaja lewat di depan Lita, untuk memberitahu keberadaan Darren

Jantung Lita berdetak lebih cepat. Bukan karena ia sedang jatuh cinta, tapi karena ia takut ada kesalahpahaman lagi disini

Saat Evan membisiki Lita, Nando menguping. Ia menolehkan kepalanya secara slow motion ke arah depan ruang admin. Namun, ia tak mendapati Darren. Ia melirik Lita, wajah cewek tersebut terlihat tegang

Nando spontan meraup wajah Lita, untuk menghilangkan kecanggungan sekaligus menyadarkan Lita bahwa semuanya baik-baik saja.

"Gausah tegang gitu ah, sama-sama manusia ini," ucap Nando melucu

Bahkan lo gak menggubris kehadiran gue disini Ndo. Fix, lo sudah nusuk gue dari belakang. Lo minta maaf cuma fake kan? Busuk lo! -Geram Darren

Lita dan Nando tak sadar, sedari tadi Darren menguping pembicaraan mereka. Darren masih getol membuntuti dua sejoli tersebut

"Jangan khawatir. Selama ada gue, keadaan akan baik-baik saja." Ucap Nando sambil mengacak rambut Lita

"SETAANNNN!!!"

Brutal in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang