BAB 43 - BERUBAH?

9 0 0
                                    

Hari ini adalah tepat empat minggu setelah berakhirnya hubungan Lita dan Nando. Yah, kini sifat Nando berubah. Dia cuek, terkesan arrogant, dan pilih-pilih teman. Bahkan, tidak hanya teman-temannya saja yang merasakan perubahan itu, guru yang dikenal paling cuek pun ikut penasaran dengan perubahan sifat Nando. Tapi setiap ditanya, Nando hanya memberikan senyum tipisnya.

NANDO POV

Kenapa putus cinta dengannya harus sesakit ini? Kenapa gue terpuruk terus-menerus? Kenapa gue nggak move on aja? Kenapa gue nggak bisa menerima kenyataan yang ada? Kenapa gue sulit banget untuk melepaskan dia? Banyak pertanyaan-pertanyaan yang mengambang di benak gue.

Ya, kalian tau sendiri, sekarang gue orangnya cuek dan sedikit arrogant. Temen-temen 9A sering menanyakan hal-hal yang berbau tentang perubahan sifat gue. Tapi, dengan senang hati gue hanya melemparkan senyum tipis.

Gue sadar, makin mendekati UNBK, pelajaran gue makin berantakan. Tryout-tryout gue jeblok semua, padahal biasanya nilai gue gak kurang dari 85. Gue juga sering dipanggil wali kelas buat mempertanggung jawabkan nilai, tapi dengan modal senyum gue menjawab, "Ibu nggak usah khawatir, saya akan berusaha memperbaiki nilai."

Nando yang sekarang, nggak seperti Nando yang saat itu masih menjadi pacar Lita. Sayang gue tulus untuk dia, tapi dia nggak memperlakukan gue sebagai pacar dengan baik. Okay, masalah itu masih bisa ditoleransi. Tapi, saat gue terpuruk dan benar-benar membutuhkan support, dia malah meninggalkan gue. Ah, ternyata dia sama aja sama mantan gue yang dulu.

Jujur, sekesal-kesalnya gue sama Lita, gue nggak pernah bisa benci dia. Gue nggak tau kenapa, dia memang makhluk yang nggak pantes untuk dibenci. Meskipun dia udah jadi mantan, tapi pas liat fotonya, hati gue tetep aja adem. Sepertinya gue jatuh terlalu dalam padanya.

Tapi saat gue lihat dia direal life, bawaannya pengen marah. Lebih tepatnya marah ke diri gue sendiri, kenapa dengan bodohnya gue melepaskan gadis yang sejujurnya masih gue sayang? Shit, meskipun gue udah sering pacaran, tapi itu nggak menjamin pengalaman gue dalam menghadapi tipe-tipe wanita. Gue memang terlalu ceroboh dalam hal cinta!

Sekarang yang gue butuhkan adalah pelampiasan. Ya, pelampiasan.

*****

AUTHOR POV

Semenjak putus dengan Nando, Lita benar-benar tidak mengenali lelaki itu. Nando berubah, tampilannya seperti anak berandal. Wajahnya juga tak terurus, lebih kusam dari biasanya. Rambut yang mulai panjang tak kunjung dipangkas. Lita takut, Nando dikenalkan pada rokok atau bahkan narkoba oleh teman-temannya. Karena yang Lita tahu, gerombolan Nando sekarang adalah gerombolan troublemaker sekolah.

Disuatu pagi, saat Lita baru datang dan ingin menjejakkan kaki ke dalam gerbang sekolah, ia terpaku pada satu titik. Di sana, ada seorang lelaki tampan sedang bermain sepak bola bersama empat teman lainnya. Lelaki itu mengeluarkan bajunya dan tidak memakai sepatu, melainkan sandal jepit. Lita berasumsi, jika sepatu lelaki itu disita oleh satpam sekolah karena tidak berwarna hitam polos. Dan yang lebih mengejutkan, lelaki itu menyemir rambut gondrongnya dengan warna merah keunguan. Lita tak menyangka, Nando melakukan pemberontakan seperti ini. Semuanya tidak pernah ia duga.

Lita memberanikan diri untuk melewati lapangan, karena letak kelasnya memang harus mengakses lapangan, tempat Nando dan teman-temannya bermain bola. Ia berjalan sambil menunduk. For your information, kali pertama Lita berjalan menunduk di sekolah ini. Biasanya gadis itu berjalan sambil mengangkat dagu dan membusungkan dada.

"NDO, MANTAN LO MAKIN CANTIK AJA! TAPI SAYANG BANGET, DIA NINGGALIN LO PAS LAGI SAYANG-SAYANGNYA," Teriak teman Nando yang duduk pinggir lapangan.

Telinga Lita merasa panas mendengar ucapan frontal teman Nando itu, kemudian ia memberanikan diri untuk balik badan dan melihat gelagat Nando. Kekecewaan menghujamnya, ternyata lelaki itu bersikap apatis. Ia tetap melanjutkan permainannya dan tidak menggubris ucapan laknat temannya sendiri. Kemudian, Lita melanjutkan jalannya menuju kelas sambil menahan perasaan sedih.

Brutal in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang