LITA POV
Senin.
Hari dimana dilaksanakannya upacara bendera. Begitupun dengan sekolahku, SMPN 1 Taman. Di sini, kita dikumpulkan di tengah lapangan, dengan teman sekelas berbaris rapi untuk mengikuti upacara dari awal sampai akhir dengan khidmat.Tentu ada rasa bosan, saat mengikuti prosesi ini setiap minggunya. Meskipun begitu, aku cukup tau cara menghargai jasa para pahlawan yang telah berjuang demi memerdekakan bangsa ini. Jadi, aku tidak membuat kekacauan, meski aku dijuluki si brutal.
Saat aku sedang mengedarkan pandangan menuju barisan kelas 9, eyes contact terjadi padaku dan seorang laki-laki yang tentunya kakak kelas. Dia menatapku intens sambil tersenyum tipis. Aku yang merasa tidak mengenalnya, secepat mungkin mengalihkan pandangan.
Jangan-jangan, dia yang suka nya ngelihatin aku pas di kantin -batinku berbicara.
Aku yang merasa ngawur, spontan menggeleng-gelengkan kepala. Ternyata, hal itu tidak luput dari penglihatan Tasya, teman sekelas ku.
"Ngapain geleng-geleng? Pusing?" Tanya nya dengan raut wajah khawatir.
Aku terlonjak kaget, dan langsung menjawab dengan cepat, "Eh gak kok Sya. Aku gak papa."
Tasya menatapku lekat, mencari kejujuran dalam mataku. Bukannya merasa gugup di tatap demikian, aku hanya menaikkan kedua alis mataku, seolah bertanya 'apa ada yang salah?' Tapi, dia hanya mengangkat bahu.
Kemudian, aku merasa ada seseorang yang memperhatikanku lagi. Ternyata dia Evan, laki-laki yang baik menurutku.
"Ngelamunin apa sih Lit? Masih pagi juga," ujarnya sok akrab
"Pokoknya bukan kamu." jawabku sekenanya
Evan hanya terkekeh, kemudian ia kembali memperhatikan upacara bendera yang hampir selesai. Aku juga memfokuskan diri, seperti yang Evan lakukan.
Bodo amat, ah. Gak peduli sama kakak kelas ganjen yang suka tebar pesona. Kenal aja enggak, main senyum sana sini lagi, huft! -batin ku berbicara lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Brutal in Love
Fiksi RemajaBagaimana jika tiba-tiba dua orang menyeretmu masuk dalam kehidupan mereka secara bersamaan? Lalu, peran konyol apa yang sedang dimainkan oleh keduanya? Adakah unsur kesengajaan di sini? Lita secara tak sengaja melakukan eyes contact dengan Darren...