Brutal in Love

BAB 38 - LITA PACARAN?

Setelah mandi, Darren membuka aplikasi linenya untuk meminta maaf atas perlakuan yang tidak menyenangkan pada Lita beberapa menit yang lalu. Ia juga berharap, semoga Lita membalas pesannya.

Darren M. :
Woi, jangan marah elah. Gue bercanda tadi, Lit.

Lita yang masih kesal dengan cogan tersebut, hanya menatap kesal layar hpnya yang menampakkan room chatnya dengan Darren. Akhirnya, ia memutuskan untuk tidak membalas pesan tersebut.

Darren gusar, ia merasa bersalah. Tidak menyangka bahwa candaannya mampu membuat Lita bad mood. Mau tak mau, ia terus-terusan mengirimi pesan agar gadis itu luluh.

Setidaknya diriku pernah berjuang, meski tak pernah ternilai dimatamu. -Darren menyanyikan lagu yang berjudul Tak Pernah Ternilai - Last Child.

Setelah berjuang dengan sepenuh hati, akhirnya ada notifikasi muncul dari kontak Lita. Darren segera membuka pesan tersebut. Namun, ia sungguh kecewa dengan jawaban gadis brutal itu. Seolah-olah, Lita tak membuka hati untuk memaafkan Darren

Darren M. :
Lit, gue minta maaf. Respons gue, plis.

Eh woi, gue ngajak ngomong lo nih

Heloow, lo masih hidup kan? Gue yakin lo masih hidup

Sistah gue yang tersayang, maafin gue ya

Gue traktir besok di kantin

Lo mau apa? Sekuel novel Brutal in Love? Maaf, gue gak bisa turutin. Lo request sama penulisnya aja ya

Jangan marah, kayak cewek aja

Hei baby girl?

Bales dong cuy

Litaaaaaa

Litaaaaaaaaaa

Litaaaaaaaaaaaaa

Litaaaaaaaaaaaaaaaa

Litaaaaaaaaaaaaqaaaaa

Yah kan, typo satu huruf

Sebenarnya gue capek, tapi demi lo apasih yang enggak? Wkwk

Serasa monolog ;(

Lit, lo belum luluh sama spam gue ya?

Jangan di read doang plis, ini bukan koran

Feedback, qaqa hits?

Okay

Lo

Jahat

Sama

Gue

Lita:
Bacot.

Berisik.

Bodo amat.

Darren M. :
Sakit Lit, hehe

Darren tak dapat berekspresi lagi, seolah jiwanya hilang dari raganya. Jawaban Lita benar-benar tidak berperikemanusiaan. Akhirnya, Darren memberanikan diri untuk menelepon Lita. Entah apa dampaknya, tapi Darren sangat menyukai tantangan.