AUTHOR POV
Setelah menonton bioskop, Nando yang kasihan pada Lita karena usulannya tidak diterima, mengajukan tawaran
"Woi, masih mau main di timezone gak?"
"Gue sih yes, gak tau kalo Lita," Jawab Darren sambil menunjuk Lita dengan dagu
"Gak usah, langsung pulang aja. Dompetku makin tipis bro," Lita memasang raut wajah masam
"Melas banget adek gue. Yaudah, ayo main. Gue yang bayar, kalo Darren mau nambahin gak papa sih," ajak Nando, lalu memeletkan lidah ke arah Darren
"Oke lah. 50 : 50 ya Ndo, buat nyenengin hati bocah," goda Darren
Tanpa diduga, Lita langsung mencubit lengan Darren sampai memerah. Darren yang kesakitan, hanya bisa meringis pelan
"Tuhan, mengapa Engkau menciptakan cewek sadis seperti Lita?" Rintih Darren
"Kebanyakan drama lo. Ayo cepetan, keburu malem. Ntar bocah dicariin induknya," Nando memanas-manasi suasana
Kekesalan Lita memuncak, ia menginjak kaki Nando sekuat tenaga. Namun, hal itu tak seberapa bagi Nando, karena Lita hanya menggunakan sandal jepit, sedangkan Nando memakai sepatu kets
"Sudah Ndo. Kasian anak orang dibuat kesel mulu. Dimarahi mamanya tau rasa lo. Btw, mamanya serem, anjir." Darren sedikit curhat
"Lo tau mamanya Lita? Gila lo, udah kenalan sama camer ya?" Nando terkejut
Darren memberikan kode pada Nando untuk berhenti berbicara. Ia mengedipkan matanya
"Lo kelilipan? Perasaan disini jarang ada debu deh," Nando tidak peka dengan kode tersebut
Goblok banget sih lo, Ndo. Disuruh diem malah banyak bacot -Batin Darren kesal
"Heh, kalian bahas apa sih? Gak bermutu banget. Jadi ke timezone nggak? Udah mulai lumutan nih!" Lita mengusap kedua lengannya bergantian. Hal ini mengundang tawa cowok-cowok resek di sampingnya
"Iya adek manis, ayo kita main," Balas Darren menggoda Lita
"Najis anjir. Kok kamu makin gak waras sih kak?" Lita heran dengan sikap Darren yang tidak jelas
"Sejak kapan lo panggil gue 'kak'?" Darren bingung dengan Lita
"Sejak tadi. Aku manggil 'kak' soalnya kamu nggak pernah minta aku, buat panggil langsung namamu. Aku baru sadar," ucap Lita membingungkan sekaligus berbelit
Tapi Darren paham apa yang dibicarakan Lita. Ia langsung menolak pendapat gadis tersebut
"Gapapa kali. Kayak sama siapa aja sih lo." Darren menyunggingkan senyum tipis
Setelah itu, mereka berjalan beriringan menuju timezone. Disana Lita sangat bahagia. Dia merasa diperhatikan kedua bodyguardnya. Begitupun Nando dan Darren, ia juga bangga karena bisa menyenangkan pujaan hatinya
*****
Hampir 1 jam berlalu, akhirnya mereka menyudahi acara bersenang-senang. Melihat Darren dan Nando yang kelelahan, Lita berinisiatif membelikan minuman untuk mereka berdua. Ia harus balas budi, meskipun balasannya tak seberapa.
Ia segera pamit dan berjalan meninggalkan area bermain. Setelah berpikir cukup lama, ia memutuskan untuk membeli 3 gelas milktea dan juga jamur crispy berukuran large
Setelah membayar pesanan, ia bergegas kembali ke area bermain. Ia menghampiri Darren dan Nando, kemudian menyodorkan makanan dan minuman yang dibawanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brutal in Love
Teen FictionBagaimana jika tiba-tiba dua orang menyeretmu masuk dalam kehidupan mereka secara bersamaan? Lalu, peran konyol apa yang sedang dimainkan oleh keduanya? Adakah unsur kesengajaan di sini? Lita secara tak sengaja melakukan eyes contact dengan Darren...