BAB 40 - BAIT SAJAK DAN LETTERING

11 1 0
                                    

Setelah Nando selesai membersihkan diri, ia turun ke lantai dasar untuk menceritakan pada orang tuanya tentang pacar barunya.

"Selamat sore mama, papa," sapa Nando sambil merebahkan diri di kursi malas di ruang keluarga.

Orang tua Nando langsung menengok ke sumber suara dan menyambut sapaan anak tunggalnya itu.

"Ma, Pa, aku mau cerita. Dengerin ya," pinta Nando dengan malu-malu.

"Iya," balas papa Nando singkat, sambil terus memijati punggung istrinya.

"Aku pacaran lagi," ucapnya terus terang, sambil mengalihkan pandangan ke arah televisi.

"Sama siapa?" Jawab mama Nando santai. Ia memang mengizinkan anaknya berpacaran, asalkan Nando selalu bercerita. Dan ada alasan lain lagi, yaitu Nando tidak diperbolehkan berpacaran dengan tante girang.

"Namanya Lita. Anak kelas 8, satu sekolah sama aku. Seiman juga," jelas Nando.

"Cantik?" Tanya papanya.

"Menarik lebih tepatnya," ralat Nando.

"Kapan jadian?" Tanya mama Nando.

"Tadi pas di McD,"

"Kapan-kapan ajak main ke sini. Bilang, mama papa pengen kenalan," ujar papanya bersahabat.

"Dia jutek. Boro-boro di ajak ke sini, digombalin dikit aja langsung mencak-mencak," Nando tersenyum sambil membayangkan paras Lita yang sedang kesal padanya.

"Mungkin baru pertama kali pacaran. Dulu papa pas pacaran sama mama kamu juga gitu. Mending pacarmu mencak-mencak sendiri, lah kalau mamamu langsung mukulin papa," Ucap papa Nando sambil mengenang masa muda mereka.

"NAMANYA JUGA MASIH PACARAN. YA OGAH LAH DI PEGANG-PEGANG," Tukas mama Nando.

"PAS PACARAN PAPA PERNAH GREPE MAMA?" Tanya Nando reflek, tak menyangka dulu papanya sedikit kurang ajar.

"ENGGAK, NDO. JANGAN PERCAYA SAMA MAMA!" Papa Nando terciduk jika masa mudanya termasuk anak yang nakal.

"Enggak salah maksudnya," timpal mama Nando sambil terkikik.

"Dulu itu nggak sengaja kesenggol, Ndo. Tapi marahnya tujuh hari tujuh malam sama papa," Ucap papa Nando sambil menyindir-nyindir.

"Kayaknya, boleh juga tuh, Pa. Ntar kalo ada kesempatan bakal aku tiru. Lumayan kan, menang banyak." Ucap Nando sengaja mengompori mamanya.

"HEH, KAMU MASIH SMP! JANGAN MAU DIAJARIN NGGAK BENER SAMA PAPA! PAPAMU INI EMANG OTAKNYA DI SELANGKANGAN," Kesal mama Nando, sambil menampik tangan suaminya dari bahunya.

"NGGAK USAH MIJITIN AKU LAGI!" Putus mama Nando. Kemudian wanita itu masuk ke kamar dan menguncinya dari dalam.

"Ndo, papa dikancingin pintu lagi. Kayaknya papa harus tidur di kamar kamu deh," melas papa Nando.

"Pa, sebenernya aku mau bantuin papa. Tapi maaf ya pa, aku ada PR yang harus dikumpulkan besok. Papa kan gak suka kalo lagi tidur tapi lampunya dinyalakan, padahal aku harus garap PR dulu. Maaf banget loh, Pa." Nando berbicara muter-muter.

"Bilang aja kamu nggak suka papa sekamar sama kamu. Gitu aja pake muter-muter kayak bianglala," tukas papa Nando yang hafal sekali dengan tabiat anaknya itu.

"Maaf banget loh, Pa."

Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Nando langsung melesat ke kamar secepat yang ia bisa.

"Dasar emak sama anak sama ajaaa!!!" Umpat papa Nando frustrasi.

*****

nando. :
Lit, besok berangkat sekolah bareng gue dibolehin sama ortu lo nggak?

Brutal in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang