BAB 48 - JUST STRANGER?

13 1 0
                                    

"Ndo, gimana nih? Lita kasian," Darren gelisah sendiri melihat Lita yang memunguti dedaunan di tengah lapangan sendirian.

"Biarin, dia cewek kuat. Mending kita masuk kelas dan ngerjain ulangan," Nando bodo amat dengan Lita. Lelaki itu kesal dengan Lita yang tidak tahu terima kasih. Sudah dibantu namun ternyata gadis itu malah menyiakan kesempatan yang ada.

"Arghh, laki-laki macem apa lo! Saat ini gue ga peduli ulangan dadakan itu. Prioritas gue sekarang adalah Lita. Tolong bilangin Bu Rinda, gue ulangan susulan aja." Kemudian Darren meninggalkan Nando yang terpaku di tempatnya.

Darren berlari ke arah Lita yang sedang membungkuk memunguti dedaunan. Bagian belakang seragam gadis itu basah, sempat membuat Darren salah fokus. Darren menghampiri Lita yang sedang membelakanginya.

"Sini Lit, gue bantu." Darren menawarkan diri.

Lita tak menjawab. Gadis itu hanya melirik Darren sekilas. Ia tak suka dengan Darren yang tidak setia kawan.

"Lit, jangan marah. Gue minta maaf,"

Lita masih membisu.

"Lit, jangan diem terus gitu dong,"

Lita mempercepat gerakannya untuk bersih-bersih, agar ia bisa segera masuk kelas dan tak perlu lebih lama bersama Darren.

"Lit,"

"APA SIH?!" Bentak Lita.

"Gue bantu apa?"

"Ga perlu. Aku udah selesai," untuk mengakhiri kegiatannya, Lita menepuk-nepuk kedua tangannya guna membersihkan kotoran yang menempel.

"Lit, gue minta maaf." Darren masih gencar untuk meminta maaf.

Lita tidak menghiraukan ucapan Darren, gadis itu berjalan ke pinggir lapangan untuk mengambil tasnya yang tergeletak di bawah pohon beringin. Kemudian, ia langsung beranjak ke kelas.

Mampus! Doi marah sama gue, gimana nih cara nyogoknya?!

Akhirnya Darren berjalan ke kelasnya dengan gontai. Ia tidak tahu bagaimana caranya agar Lita tak marah lagi padanya.

*****

Sesampainya di kelas, Darren langsung mengarahkan pandangan pada Bu Rinda yang sedang mengawasi jalannya ulangan harian. Lelaki itu tersenyum kikuk.

"Maaf terlambat, Bu. Saya barusan dihukum. Soalnya ambil buku PR temen yang ketinggalan," Darren memasuki kelas, walaupun belum disuruh.

"BOHONG BU, PALING DIA KESIANGAN! KEMARIN ABIS KENCAN SAMA PACARNYA, BU. BUKTINYA KEMARIN DIA UPLOAD FOTO SAMA PACARNYA DI INSTAGRAM," Ucap salah satu teman Nando yang agak melambai. Banyak orang menjulukinya lambe wedok.

"Ciee,"

"Uhuk uhuk,"

"PJ PJ,"

"Siapa nama pacarnya?" Tiba-tiba Bu Rinda kepo dengan kehidupan anak didiknya.

"Ga tau, Bu. Pokoknya dia mantannya Nando." Jawab si lambe wedok tersebut.

"Mantannya Nando yang cantik tapi judes itu?" Bu Rinda memastikan.

"Iya Bu, yang itu."

"Cieee," Bu Rinda ikut-ikutan bersorak.

"Apa sih, Bu. Enggak saya nggak pacaran," Darren berusaha menjelaskan keadaan yang sebenarnya. Ia juga melirik Nando yang rahangnya mengeras.

"Gak pacaran tapi caption-nya she is mine pake tanda tanya. Situ waras?" Balas teman Darren yang berjenis kelamin perempuan.

"Bacot lo!" Balas Darren kesal.

Brutal in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang