Chapter 45

2.6K 169 70
                                    

Vote.

***

Author POV. . .

Nara menyunggingkan senyum puas saat melihat penampilannya yang memantul dari cermin. Dia memutar - mutar tubuhnya tidak menyangka gaun berwarna maroon ini membuatnya terlihat seperti Alice In Wonderland di tambah dengan stilleto berwarna senada Sangat cocok dan pas di pakai di tubuhnya yang agak pendek ditambah hasil karya mama nya diwajahnya yang membuat dia terlihat berbeda. Walau dia agak risih dengan model yang membuat bagian lehernya dan dada atasnya sedikit terbuka dan juga dia tidak pernah memakai heels tinggi seperti ini takut dia akan jatuh dan merusak segalanya.

Nara meletakkan ponselnya diatas nakas kemudian memposisikannya menghadap ke arahnya mencoba memoto dirinya sendiri.

"Gue cantik banget, gila. Gak nyangka penampilan gue bisa begini." Puji Nara saat melihat hasil fotonya. Sembari menunggu Davi menjemputnya, Nara untuk sekian lama akhirnya menambah koleksi foto di IG nya memamerkan foto yang baru saja di ambilnya, dengan caption

'Nunggu pangeran. #anniversary1 @ArkaDavi10

Untuk pertama kalinya juga memamerkan nama Davi di dalam postingannya. Dia bahkan tidak pernah memposting foto mereka berdua karena takut di bully fans pacarnya itu. Tapi kali ini semua orang sudah tau tentang hubungan mereka.

Baru sebentar saja sudah banyak yang berkomentar. Mengingat followers Nara hanya sekitar 500 orang berbanding terbalik dengan Davi yang sudah memiliki puluhan ribu followers.

"Efek nyantolin nama kak Davi," Ucap Nara.

Namun bibirnya menyunggingkan senyum puas saat melihat semua komentar yang masuk memuji dirinya.

Drrrt...drrttt

Saat Nara sedang asyik membaca komentar di IG nya, ponselnya bergetar menampilkan nama Siska.

"Naraaaaaa," Teriak Siska saat videocall itu tersambung.

"Sumpah cantik banget lo, mau kemana?" sambungnya histeris bersama Novi.

"Maacih, Nara mau Dinner sama pangeran kodok." Cengir Nara tidak bisa menyembunyikan perasaan senangnya.

"Aaaah mau." Rengek Novi melihat raut wajah bahagia Nara. Nara senyum-senyum sendiri mengingat malam ini akan menjadi malam yang tidak akan pernah di lupakannya.

"Selamat Hari Jadi dah, semoga langgeng. Dan lo kudu ceritain detailnya nanti, Okeh," Ucap Siska kemudian mengedipkan matanya.

"Selamat Ya, semoga kalian awet terus." Novi menganggkat tangannya membentuk tanda oke.

"Uugh... Makasih entar dah gue sisain ceritanya buat kalian." Nara tersenyum sumringah, kemudian telinganya mendengar suara mobil berhenti di perkarangan rumahnya.

"Udah dulu ya, pangeran gue udah jemput, bye." Nara menutup telponnya secara sepihak. Kemudian mengambil clutch nya diatas tempat tidur dan memasukkan ponselnya.

***

Davi memarkirkan mobilnya di depan rumah Nara, tangannya merogoh kantung tuxedo yang dipakainya, mengeluarkan sebuah kotak bludru berwarna merah. Matanya menerawang jauh saat melihat sepasang cincin itu, hatinya entah mengapa merasa sakit hanya dengan membayangkan bagaimana reaksi Nara nanti. Dan dia sendiri sebenarnya sudah tau apa jawaban Nara, tapi sisi lain di dalam dirinya masih berharap.

Setelah memasukkan kembali kotak bludru merah kembali kedalam kantong tuxedonya, Davi keluar dari mobilnya dan berjalan dengan gagah menuju pintu rumah Nara. Mama sudah menunggunya dengan wajah yang sulit diartikan. Yah Davi sudah memberi tahu mama Nara perihal dia yang akan meninggalkan Indonesia dan juga hal yang akan di lakukannya malam ini.

Perfect BoyFriend ?  √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang