Ini di luar cerita utama ya 😀
Anggap aja chapter spesial, biarpun gak istimewa 😅===TRAGEDI ULANG TAHUN NARA===
"HAAH" Davi bangkit dari atas sofa
"Apaansih? ngagetin aja" Refleks Cello melempar bantal sofa yang tadi ada di atas pangkuannya karna kaget.
"Nara ulang tahun" katanya panik
"Lo baru inget?" Rama duduk disamping Davi yang fokus melihat kearah layar hp nya dengan panik.
"bukan gue baru tau" ucapan Davi sukses membuatnya dapat jitakan dari Rama
"Kok bisa lo baru tau? pacar sendiri juga?" Cello ikut-ikutan duduk disamping Davi yang sedang membuka facebook melihat akun Nara yang banjir ucapan selamat ulang tahun.
"Gue lupa nanya soal itu" Davi masih fokus menscroll laman Facebook milik Nara "gimana dong? mana hari ini gue belum ngubungin dia?"
"SERIUS LO?" teriak kompak Cello dan Rama bersamaan, Davi mengangguk lemah merutuki kebodohannya sendiri.
"Aseeek ada yang bakal berantem ni" celetuk Rama memamerkan senyum jahilnya yang sukses membuat Davi memukul kepala Rama.
"bukannya ngasih solusi malah ngasih polusi, temen gak guna"
"Ayo bikin surprise seolah-olah lo sengaja gak ngubungin dia" Cello mengutarakan ide nya, membuat Davi terdiam mengagumi otak cemerlang Cello.
"yang berpengalaman memang beda" Davi menepuk bahu Cello.
"terus mau bikin surprise apa?" tanya Rafli dengan nada santai.
"gimana kalau lo ajak dia makan malam romantis" Rama mengajukan idenya
"kadang-kadang otak lo jalan juga"
"sialan lo cell, mentang-mentang punya cewek lo"
"hahaa... iya dong, gak bosen lo pada jones mulu, udah kayak orang homo?" Cello menoleh kearah Rafli dan Rama bergantian
"cih, cewek lo kayak made in thailand gitu aja dibanggain"
"mending gue punya daripada lo jones"
"Jones mulu pusing gue dengernya, Raf, jitak dong dia biar mulutnya bener"
Rafli menarik Napasnya dalam lalu mengehembuskannya dengan pelan "siap-siap kening kalian" ucap Rafli santai saat melihat tangan Davi sudah memegang kepala mereka berdua dan siap mengadu kepala keduanya.
"Pis, Dav, Pala gue di Fitrahin sama mak gue" Rama menutup keningnya dengan tangan takut membayangkan keningnya akan beradu dengan kening Cello
"Dav, kalo lo mau jedotin aja kepala Rama kedinding jangan kemuka ganteng gue"
"idih, sok kegantengan lo Cell"
"Lah gue emang ganteng, gini-gini majalah laku keras kalo ada muka gue" belum sempat Rama ingin membalas omongan Cello, Rafli sudah mendekat melihat Davi yang diam saja dan tidak melakukan apa-apa membuat Rafli berinisiatif membantu tangan Davi agar mengadu kepala kedua temannya yang kalau bertemu selalu saja ada yang diperdebatkan.
"adooow, jenong dah dahi gue" Rama mengelus-elus dahinya
"dasar cemen, gitu aja kesakitan"
"sadar diri lihat muka lo merah padam gitu, nahan kentut lo?"
"SUDAH DIAM" teriak Davi nyaring membuat semua tegang "bantu gue mikir kenapa kalian malah berdebat hal gak penting?"
"gue bakal nyari tempatnya, dan nyiapin semua keperluannya" yah hanya Rafli sepertinya yang bisa memberi solusi dengan kepala dingin, ditambah karna pembawaan Rafli yang memang terlihat tenang.
![](https://img.wattpad.com/cover/128421236-288-k300817.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect BoyFriend ? √
Ficção Adolescente[Warning : Mager Revisi, masih amburadul. Jangan hate komen yak, 😉] "Abisin !" tatapnya tajam ke gue sumpah gila ya niat banget ni orang bikin gue gendut. kalo aja nggak sayang udah gue tendang ni muka gantengnya. **** Selamat Membaca --by : author...