Typo bertebaran
***
Reno mengeratkan rahangnya ,menggenggam hp nya keras dan menatapnya nanar, dalam hatinya berkecamuk, Marah dan kesal menjadi satu. sampai dia teringat saat pertamakali ia tahu Nara mempunyai pacar.
"Pacaran Mulu lo" Teriak Siska membuat Reno yang berdiri tidak jauh dari mereka menatap tajam kearah suara, dilihatnya Nara sedang berjalan tergesa-gesa menuju parkiran sambil melambaikan tangannya. tanpa pikir panjang Reno mengikutinya.
sampai kemudian Nara menghentikan motornya tidak jauh dari kampus mereka, berhenti didepan rumah kecil yang lebih mirip kos-kosan. Reno celingukan melihat sekeliling, Nara sudah masuk kedalam. dengan sabar dia menunggu sampai dia melihat dua orang lelaki masuk kedalam rumah itu sambil membawa kantong kresek bewarna putih. entah mengapa pikirannya berkata salah satu dari dua orang yang dikenalinya itu mungkin adalah pacar Nara.
Cukup lama Reno menunggu didepan rumah tersebut, Namun, Nara tak kunjung keluar. Akhirnya ia putuskan untuk pergi karna perutnya sendiri sudah mulai berdemo minta diisi. sebelum pergi dia tersenyum miring melihat kearah rumah tersebut, paling tidak dia sudah mendapat petunjuk siapa gerangan pacar Kinara. salah satu dari lelaki itu, pikirnya.
Reno duduk sendirian sambil memakan burgernya sampai lagi-lagi suara yang tidak asing ditelinganya memanggil namanya. matanya sedikit membulat kaget melihat Nara berjalan menuju kearahnya bersama seorang lelaki yang sangat ia hafal wajahnya.
Nara dan lelaki itu duduk dimeja yang sama dengannya.
"Oiya, Kenalin ini , Kak Davi, Pacar gue" Nara tersenyum sumringah, Reno menatap Arka Davi dan Nara bergantian tidak percaya tadi pikirnya mungkin kalau bukan Rafli atau mungkin Rama yang berstatus sebagai pacar Nara, Tapi ini? Arka Davi? orang yang kiranya terlalu jauh untuk seorang Kinara.
Nara pergi memesan makanan meninggalkannya berdua dengan Arka Davi.
"Gak nyangka pacar Nara ternyata lo?" Davi menatap kearah Reno
"gue cuma mau bilang, Selamat, semoga Langgeng" Reno tersenyum sinis membuat Davi menaikkan alisnya bingung.Reno menoleh sebentar melihat kearah Nara yang sedang berdiri mengantri, tanpa menunggu balasan dari Davi, Reno sudah berdiri terlebih dahulu dan meninggalkan Davi.
Reno berjalan keluar kemudian mengambil HP nya, menghubungi seseorang
"gue punya kerjaan buat lo" Katanya saat telponnya tersambung
"Hooy" Reno sedikit tersentak saat sebuah tangan menyentuh bahunya "Melamun lo?" dilihatnya Rexa sedang berdiri disampingnya, menatapnya dengan bingung.
"emm. . . gue jalan dulu ya" Reno terlihat sedikit gelagapan. dan berjalan meninggalkan rexa yang masih terlihat bingung.
"Woooy mau kemana lo? tega ninggalin gue" Rexa sedikit berteriak saat melihat Reno berjalan menjauhinya. Reno hanya melambaikan tangannya.
setelah agak jauh, Reno menatap layar Hp nya mencari sebuah nama dalam kontak HP nya dan menghubunginya.
"Ngumpul, sekarang ditempat biasa" Ucapnya datar.
****
Nara duduk ditangga bersama Siska dan Novi setelah tadi berhasil mempertemukan kembali Sisi dengan Anwar. tadi dia bertanya pada Anwar dimana Davi tapi Anwar sendiri berkata kalau dia tidak tahu, karna tanpa dia sadari dia sudah berjalan sendirian sejak mereka selesai bicara dibelakang gedung Akuntansi.
Nara : dimana?
Read
Nara menunggu sesaat namun tidak kunjung dibalas oleh Davi padahal jelas-jelas sudah di read.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect BoyFriend ? √
Novela Juvenil[Warning : Mager Revisi, masih amburadul. Jangan hate komen yak, 😉] "Abisin !" tatapnya tajam ke gue sumpah gila ya niat banget ni orang bikin gue gendut. kalo aja nggak sayang udah gue tendang ni muka gantengnya. **** Selamat Membaca --by : author...