page 27

259 21 0
                                    

Maaf dikarenakan typo bertebaran. Mager edit:)

•||•

"Eh ujan gerimis aje!"

"Ikan bawal diasinin."

"Eh eneng jangan menangis aje!"

"Besok lusa dikawinin."

"Hahaha asal banget lagu gue." kekeh Ilham.

Waktu itu Ilham pernah bilang kalau ia sedang mengumpulkan uang untuk surprise pacarnya, Salsa.

Ilham memang laki-laki yang suka menggoda perempuan lain, suka tebar pesona, dan terlihat seperti buaya darat kelas kakap.

Tapi tidak! Ilham akui, ia memang suka membuat pipi banyak perempuan merona. Tapi jika boleh jujur, ia bukan pecinta wanita. Dihatinya hanya ada satu wanita yang benar-benar menempatinya disana sebagai perempuan spesial selain mamanya, yaitu Salsa.

Salsa juga berada di dalam kelas yang sama dengannya. Tapi setiap momen Riga diabadikan, disana kemesraannya dengan Salsa tidak pernah di pamerkan.

Cailah pamer.

Setiap malam minggu, Ilham selalu absen kumpul dengan teman-temannya karna menemui Salsa di rumah gadis itu. Ilham selalu datang tiap malam minggu untuk melepas rindu yang ada, meskipun tiap hari sudah bertemu.

Mereka memang baru pacaran di awal mereka kelas XI. Kedekatan mereka awalnya sebagai teman yang suka bercanda bersama berakibat badak atau baper dadakan. Saat Ilham sadar kalau perasaannya bukan hanya sekedar perasaan bermain-main, dari sana ia mulai serius mendekati Salsa dan berusaha untuk mengambil hati gadis itu. Sedangkan Salsa sendiri adalah tioe gadis yang mudah jatuh cinta, jadi secara mudah Ilham mendapati gadis itu dan meminta gadis itu untuk menjadi pacarnya.

Tapi sungguhan. Ilham mencintai Salsa dengan segenap hatinya. Sedekat-dekatnya ia dengan cewe, tidak sampai mengeluarkan kata manis untuk cewe itu. Jika cewe itu baper, maka Ilham akan menjauhi cewe itu sejauh-jauhnya. Katakanlah dia cowo php, tapi mau bagaimana lagi? Itu satu-satunya cara agar tidak ada cewe lain yang baper padanya, selain Salsa.

Saat ini Ilham sedang melajukan motornya kearah rumah Salsa. Bunga dan cokelat sudah lengkap ia bawa di dalam satu kantung plastik. Ia memberhentikan motornya tepat di dekat tempat penjualan martabak manis. Ilham turun dari motornya dan menghampiri abang penjual martabak manis.

"Halo Mang Jodi!" sapa Ilham.

"Eh den Ilham. Lancar ya malem mingguannya." kekeh Mang Jodi.

"Iyadong Mang. Kalo gak lancar ya tinggal panggil tukang sedot wc." balas Ilham dibalas tawa Mang Jodi.

"Satu ya Mang kaya biasa! Coklat keju, keju dibawah coklatnya diatas." ujar Ilham.

"Siaaap!"

"Mang Jodi tau gak?" tanya Ilham memulai topik.

"Tau apa den?" tanya Mang Jodi balik.

"Ilham bahagia banget hari ini!" sahut Ilham senang.

"Kenapa? Hubungan den Ilham direstui sama keluarga nak Salsa?" tanya Mang Jodi.

"Itumah udah lama Mang! Dari awal Ilham ngapelin Salsa, gak ada sejarahnya Ilham di tolak!"

"Lalu apa den?"

"Pak martabak kacangnya satu ya."

"Eh iya bu. Silahkan tunggu di kursi yang di sediakan."

"Cahilah makin rame aja tempat Mang Jodi ini." ujar Ilham.

"Iya dong den. Masa mau sepi-sepi terus. Oh iya, jadi apa kabar membahagiakannya?" tanya Mang Jodi.

The HiddenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang