RIGR [4]
Auriga: hasil tes DNA udh keluar.
Auriga: bsk pagi ditunggu Om Rian di ruang kepala sekolah.Rahman: ok.
Ilham: sip.
Galih: y.
Riga menarik nafasnya dalam-dalam, lalu ia keluarkan perlahan. Seharusnya Riga kirim pesan tanpa menunggu respon. Hatinya sesak sendiri rasanya melihat respon ketiga temannya.
Ia menarik kedua ujung bibirnya, mengingat kembali jika orang yang ia tunggu selama ini akan bertemu dengannya.
Sebenarnya Riga masih takut untuk bertemu. Rasa takut dengan senangnya sepadan. Ia takut jika penjelasan akan perasaannya, juga permintaan maafnya tidak diterima oleh Rean. Riga juga senang karna perempuan yang selama ini ia tunggu kedatangannya akan bertemu dengannya.
Kira-kira siapa ya?
Pernah papasan sama gue gak ya?
Pernah berurusan sama gue gak ya?
Atau jangan-jangan dia salah satu orang yang sering ngechat gue di LINE lagi?
Otaknya tak bisa berhenti memikirkan Rean. Bahkan sepanjang jalan pulang mengantar Anna tadi, ia bercerita tentang apa saja yang pernah ia lakukan dengan Rean.
"ASTAGA ANNA!" pekik Riga.
Riga baru sadar! Sadar jika sedari tadi dia terus berbicara tentang Rean tanpa memikirkan hati gadis tersebut.
Riga segera membuka ponselnya, membuka roomchat Anna.
Anna
Na, lo gapapa?
Riga gelisah menunggu jawabannya. Apa gadis itu sedang nangis di rumahnya? Apa Anna baik-baik saja?
Emg gue kenapa?
Seperti terjebak oleh tingkahnya sendiri, Riga baru ingat jika pertanyaannya tidak masuk akal.
YoVicall Na.
Yok!😕
Ayolaaaah!
Wanipiro?
Kitkat lima bungkus.
Yang bsr.Serius lo?
Cowo bete dasar!
Jomblo banget sih!Ehm.
Sadar diri dong lo juga jomblo.Gue jomblo berkualitas.
Emang elo!
Jomblo yang dirayu dikit iman goyah.Gak nyambung lo ah.
Kebanyakan minum panadol lo ya?
Bae-bae modar.Gue mau tdr ah.
Bsk sklh.Ehh!! Vc dlu!
Lah? Serius lo?
Iya.
Gue yg nelpon ya.
Angkat!Riga langsung mematikan telponnya, beralih pada video call.
"Astagfirullah!" reflek Riga.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hidden
Teen Fiction•TAHAP REVISI• Rindu yang mendalam hanya bisa diobati dengan temu. Tapi bagaimana jika pertemuan itu adalah hal yang paling kamu takuti dan kamu inginkan dalam satu waktu? Kecelakaan beberapa tahun silam membuat rasa bersalah itu tak kunjung hilang...