Otaknya tidak bisa berfikir jernih. Ucapan Calista terus mengiang-ngiang tentang Rean yang hilang. Semalaman Riga tidak bisa tidur. Bayangan Rean kecil yang terus menangis terus menghantuinya. Bagaimana keadaan gadis itu saat ini?
Ini semua karenanya. Kalau saja ia tidak bertingkah sebodoh itu hanya ingin Rean menghapus perasaannya. Andai saja Riga berbicara jujur tentang statusnya dengan Irene, jujur tentang perasaannya juga. Mungkin semuanya tidak akan seperti ini. Andai saja-- Riga benar-benar menyesal.
RIGR [4]
Auriga: gue tunggu dirumah gue jam 10.
Ilham: ada apa? Acara makan-makan? Gisel pibesday?
Galih: pikiran lo makanan mulu.
Ilham: patah hati menguras banyak energi dan nutrisi. Jangan bicara lagi, kamu tidak akan mengerti bagaimana jadi aku.
Galih: gue ngetik bukan bicara bego!
Rahman: ad ap?
Galih: kyboard lo ilang semua Man? Perlu gue beliin?
Rahman: g.
Ilham: aduuuuh a'a Maman minta dicocol. Sini a' aku cocol.
Rahman: njs.
Ilham: si a'a mah gitu malu-malu.
Rahman mengeluarkan Ilham dari grup.
Rahman: knp Rig?
Riga: ini tentang Rean.
Galih mengundang Ilham ke grup.
Ilham bergabung.
Ilham: jahat banget sih lo Man ngeluarin gue!
Rahman: otw.
Galih: otw.
Ilham: loh! Loh! Kok otw?! Pada otw kemana?
Ilham: eh mau kemana? Mau ikutan cocol Rahman?
Ilham: WEEEHHH!!
•-•
"ABAAAAAANGG!! OJEK ONLINENYA DATEEENG! KATANYA LO PESAN MAKANAN!! BAYAAARR!!"
Suara Gisel yang cetar terdengar hingga kamarnya. Padahal kamarnya dengan pintu utama lumayan jauh. Bacotnya memang.
Riga turun dengan membawa dompet berisi uang cash. Ia memang sengaja pesan makanan agar teman-temannya tidak mengusik makanan milik Gisel. Adiknya itu sedang pms.
"Ini mas."
Setelah Riga memberi beberapa lembar seratusan, Riga mengambil alih semua makanannya.
"Ngapain pesan makanan banyak-banyak?" tanya Gisel.
"Temen-temen mau dateng." sahut Riga.
"Tiga temen lo itu?" tanya Gisel.
Riga mengangguk.
Setelah mengatakan oke, Gisel langsung pergi meninggalkan Riga yang membawa dua plastik besar makanan.
"MAKANAN GUE GABOLEH ADA YANG DIAMBIL!! POSISI MAKANAN GUE BERUBAH LO GUE KUNCIIN DI KAMAR MANDI!!" teriak Gisel.
Nah kan.
Riga langsung menuju ke dapur untuk mempersiapkan semua makanan. Biarkan uangnya habis untuk makanan-makanan itu. Yang penting Gisel tidak ngamuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hidden
Teen Fiction•TAHAP REVISI• Rindu yang mendalam hanya bisa diobati dengan temu. Tapi bagaimana jika pertemuan itu adalah hal yang paling kamu takuti dan kamu inginkan dalam satu waktu? Kecelakaan beberapa tahun silam membuat rasa bersalah itu tak kunjung hilang...