3. Whistle Teori

15.2K 1.3K 86
                                    

"Selamat siang Jihyo. Apa Yoongi sudah bangun?" Seorang pria bertubuh jangkung masuk kedalam studio ruang kerja Yoongi. Dia melihat Jihyo yang tengah sibuk menyalin beberapa file di komputernya.

"Selamat siang kak Namjoon. Sepertinya PD-nim sudah bangun. Mungkin sekarang masih mandi. Kau ada perlu dengan PD-nim? Kalau buru-buru kau bisa sampaikan padaku. Nanti akan aku sampaikan."

"Ah. Tidak, aku hanya ingin menyerahkan lagu yang sudah ku tulis. Aku ingin meminta pendapatnya tentang ini." Jawab Namjoon.

Namjoon adalah salah satu producer yang bekerja pada perusahaan Yoongi. Mungkin secara kebetulan juga mereka adalah sahabat dekat. Jangan tanyakan kenapa Jihyo bersikap informal padanya. Itu karena permintaan Namjoon sendiri yang tak suka dipanggil dengan sebutan PD-nim. Dia lebih menyukai panggilan Oppa atau Hyung. Kedengarannya lebih menarik. Begitu menurut penjelasan Namjoon. Namjoon bukan orang yang gila hormat seperti pemilik agensi ini Min Yoongi.

"Sebuah lagu? Untuk comeback BTS kah?" Tanya Jihyo bersemangat.

Namjoon menganggukkan kepalanya mengiyakan pertanyaan Jihyo. Melihat itu Jihyo tersenyum bersemangat.

"Boleh aku lihat? Sungguh aku penasaran apa lagu yang akan dirilis BTS kali ini."

"Boleh, aku juga ingin mendengar pendapat dari penggemar fanatik Bangtan seperti dirimu." Namjoon menyerahkan file yang dibawanya. Dia memang tahu jika Jihyo sangat mengidolakan BTS. Terlebih lagi sangat menggilai Kim Seokjin. Karena menurutnya Jin sangat pas dengan kriteria Prince Charming impian Jihyo. Tapi meskipun mempunyai akses untuk bertemu BTS tiap hari, Jihyo memilih untuk meminta bantuan Namjoon saat ingin mendapatkan tanda tangan personil Bangtan. Malu katanya jika bertemu langsung. Aneh bukan? Ya tentu. Park Jihyo memang gadis yang aneh.

"DNA? Sebuah judul yang menarik. Liriknya juga. Menggunakan perpaduan sains dan cinta. Kau memang pintar dalam membuat lirik Kak Namjoon. Tapi apakah lagu ini akan memakai teori desahan juga?" Jihyo melirik Namjoon yang duduk disampingnya.

"Ahh? Teori desahan?"

Jihyo menggigit bibirnya. Menyadari dirinya salah bicara. "Ahh.. Tidak tidak tidak. Bukan apa-apa." Jawab Jihyo sambil mengibas-ibaskan tangannya.

Namjoon sedikit bingung tapi setelah itu senyuman jail melengkung manis dibibirnya. Sampai membuat dimple dipipinya terlihat dengan jelas. "Maksudmu teori desahan Min Yoongi?" Tebak Namjoon yang sudah pasti benar.

Jihyo menganggukkan kepalanya. "Itu teori paling aneh yang pernah aku dengar. Apa kau juga punya teori aneh seperti itu?"

"Imajinasiku tidak sekuat Yoongi Jihyo. Aku mana mungkin punya teori semacam itu. Teoriku lebih pada hal yang bersifat realistis. Ya, seperti lagu ini. Tapi aku akui teori gila Yoongi mampu membuat sebuah lagu menjadi sangat menarik. Bahkan sangat digemari oleh masyarakat. Jadi menurutku sah-sah saja bukan?"

"Kau benar kak, lagu buatan PD-nim memang seperti candu. Orang-orang sangat suka mendengarnya. Lagunya selalu diputar dimanapun. Entah itu disini ataupun diluar. Aku sampai bosan mendengarnya." Jihyo ikut menimpali ucapan Namjoon.

"Tapi apa kau akan menambahkan teori gila itu disini kak? Sungguh kali ini aku berharap teori desahan itu dibuang jauh-jauh."

Namjoon melihat kembali lagu yang dia buat. Pria itu berpikir sejenak. Mungkin memikirkan kemungkinan yang Jihyo ucapkan. Tapi setelah itu dia mendesah lemah. "Kurasa lagu ini akan sangat aneh jika ditambahkan teori itu Jihyo. Sangat-sangat menjijikan."

Jihyo menghela nafas. Syukurlah jika ada yang sependapat dengan dirinya.

"Apa yang tengah kalian diskusikan?" Sebuah suara muncul dari balik pintu. Yoongi datang menghampiri mereka berdua. Pemuda itu sudah terlihat segar setelah mandi.

The Devil Producer (Min Yoongi) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang