62. Go Away

6.6K 800 194
                                    

"Ku mohon biarkan aku masuk, ijinkan aku bertemu dengan Yoongi."

Meski telah beberapa kali diusir oleh security yang berjaga, tapi Jihyo tetap bersikukuh. Memohon agar dirinya bisa bertemu dengan Yoongi. Berharap Yoongi mau meluangkan sedikit waktunya untuk mendengar penjelasannya. Jihyo mencoba meringsek masuk, tapi dua security itu dengan sigap menghadang Jihyo. Bahkan satu diantara mereka tega mendorong Jihyo hingga wanita itu jatuh tersungkur pada permukaan jalan yang kasar.

Jihyo meringis kesakitan saat tidak sengaja perutnya terbentur terlebih dahulu. Ia sempat meringkuk beberapa saat, merasakan neyeri hebat pada perutnya. Rasa khawatirnya makin bertambah, takut jika ia baru saja telah melukai si kecil. Namun dengan sisa tenaga yang ia punya, Jihyo mencoba kembali bangkit, merangkak kedekat kaki penjaga itu.

"Kumohin bantulah aku tuan, bantu aku bertemu dengan Yoongi. Ada hal penting yang ingin aku bicarakan." Jihyo memohon lirih, air matanya bahkan sudah menetes. Antara sedih karena tidak bisa bertemu dengan Yoongi, dan rasa sakit yang kini menyerangnya. Semua seakan menamparnya sekaligus. Memberi luka yang tak bisa Jihyo tahan lagi.

Kedua security itu mendesah lemah, sejujurnya mereka juga tidak tega melihat Jihyo sampai memohon seperti itu, tapi apa boleh buat. Mereka disini hanya menjalankan tugas. Seperti yang dikatakan oleh Yoongi, jika mereka tidak boleh membiarkan Jihyo untuk menemuinya.

"Sebaiknya kau pulang saja nona, sampai kapanpun tuan Yoongi tidak akan mau menemui anda. Lagipula didalam sudah ada kekasihnya, nona Jessy. Jadi mana mungkin ia mau bertemu dengan gadis lain!?"

Seketika hati Jihyo merasa ngilu. Pipinya terasa tertampar saat dengan jelas penjaga itu menyebut jika ada seseorang wanita yang sedang bersama Yoongi. Dan bahkan mereka menyebutnya dengan kekasih. Huh! Jadi apakah gadis yang ia lihat beberapa waktu lalu adalah kekasih Yoongi?

Tak pelak air mata sialan ini kembali menetes. Rasanya benar-benar hancur. Mendadak Jihyo menjadi lesu, sudah tidak ada lagi kekuatan untuk memohon apalagi memaksa. Ia merasa, semua yang kini ia lakukan terasa sia-sia saja. Perlahan ia bangkit berdiri, berjalan tertatih menjauh menuju mobilnya.

Namun, selang beberapa saat harapan Jihyo kembali muncul ketika melihat ada mobil putih berhenti tak jauh dari tempatnya berdiri. Seseorang yang sangat ia kenal muncul dari balik pintu mobil itu. Senyum Jihyo seketika mengembang, bergegas ia berlari kearah pria itu tapi lagi-lagi dihalangi oleh penjaga sialan ini.

"Yak!! Apa yang kalian lakukan! Lepaskan aku! Aku ingin bertemu dengannya." Jihyo memberontak, berusaha sekuat mungkin melawan dengan sisa tenaga yang ada ditubuhnya. Tapi sepertinya semua terasa sia-sia saja. Dengan mudah dua penjaga itu menyeret Jihyo lebih menjauh dari sang pemuda.

"KAK NAMJOON!!"

Teriakan Jihyo membuat atensi Namjoon teralihkan. Sejujurnya ia memang sudah tahu sejak tadi jika Jihyo ada disana, tapi ia selalu mencoba mengabaikannya. Tapi kini panggilan wanita itu seolah menghipnoptisnya untuk menoleh. Rasanya sesak melihat Jihyo diperlakukan seperti itu, ingin sekali kakinya melangkah mendekat, menolong sang wanita dan memeluknya erat. Tapi apa boleh buat ia tidak bisa berbuat apapun saat ini.

Berusaha keras pemuda itu memasang wajah datarnya, sejenak ia memang tertegun tapi sedetik kemudian ia sudah berlalu dan menghilang dibalik pintu. Bahkan sebelum Jihyo bisa mengeluarkan kalimat apapun. Hati Jihyo kembali hancur untuk kesekian kalinya. Harapan yang ia coba bangun runtuh seketika. Ternyata Namjoon sama saja dengan Yoongi. Ia bahkan mengabaikannya layaknya sampah yang tak berguna. Membuat Jihyo dengan berat hati harus menyerah.

Baiklah! Tak apa, jika memang dia sudah tidak ingin mendengar penjelasannya, lebih baik memang tidak usah dijelaskan. Selamanya tak akan ada penjelasan lagi yang akan keluar dari mulutnya. Wanita itu kini menghapus air matanya dengan kasar, lalu selangkah demi selangkah memundurkan badannya kemudian masuk kedalam mobilnya dan menghilang. Dalam hati Jihyo berjanji, ini terakhir kalinya ia akan memohon seperti ini. Terakhir kalinya ia akan datang dan mengemis ditempat ini. Setelahnya ia tak akan pernah melakukannya lagi.

The Devil Producer (Min Yoongi) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang