50. University

8.7K 800 140
                                    

Terik matahari terasa menyengat siang itu, Jihyo berlari cepat memasuki ruang kelasnya. Dengan langkah kecil, gadis itu menapaki satu demi satu anak tangga yang akan membawanya menuju kelas yang berada dilantai tiga. Nafasnya gusar dan jantungnya berdegub kencang. Bagaimana tidak, ia sudah terlambat 10 menit untuk mengikuti mata pelajaran kuliahnya. Belum lagi dosen yang mengajar terkenal dengan dosen killer yang tak akan segan-segan menghukum mahasiswanya jika mereka terlambat.

"Huh!! Selamat." Jihyo mendaratkan bokongnya di kursi. Ia akhirnya bisa bernafas dengan lega setelah mengetahui jika dosen killer itu belum masuk kedalam kelas.

Keberuntungannya mungkin!

"Hei! Telat bangun lagi." Seseorang menepuk pundak Jihyo lalu duduk disampingnya.

"Tidak, kali ini aku ketinggalan bus." Jawab Jihyo pada seorang pria manis temannya itu.

"Kalau lain kali aku menawarkan untuk menjemputmu harusnya kau tidak menolak." Balas pemuda yang diketahui bernama lengkap Kang Daniel itu. Dia adalah teman sekaligus sahabat Jihyo. Lebih tepatnya teman yang mau mengajak Jihyo berteman dengan tulus tanpa memandang status.

Di kampus, memang sebagian besar atau mungkin seluruh siswa tidak ada yang mengetahui status Jihyo sebagai cucu dari tuan Park, pemegang saham terbesar di universitas ini. Jihyo memang sengaja menyembunyikan identitasnya dari semua orang. Ia tidak mau dipandang hanya sebagai cucu orang kaya saja. Tapi ia mau dipandang sebagai seorang mahasiswi biasa. Selain itu, identitas Jihyo memang masih sangat dirahasiakan oleh kakeknya. Mungkin demi keselamatan dan juga kenyamanan sang cucu dalam menjalani aktivitasnya.

Jadi jangan heran jika setiap hari ia harus berangkat pulang dan pergi menggunakan bus. Kadang kala memang diantar Yoongi ataupun supir pribadinya. Namun itu dilakukan jika keadaan sudah mendesak, dan dia akan memilih turun sekitar 100 meter dari kampusnya.

"Kau tidak perlu repot-repot untuk menjemputku. Aku sudah terbiasa kemanapun pergi pasti menggunakan bus." Jawab Jihyo asal. Jelas ia tidak mungkin membiarkan Daniel menjemputnya. Alasan pertama tentu ia tidak ingin identitasnya terbongkar. Dan alasan kedua tentu saja karena Min Yoongi.

Pemuda itu pasti akan mengamuk jika mengetahui Jihyo dijemput oleh laki-laki lain. Jangankan sampai dijemput, hanya sekedar menanyakan jadwal kuliah lewat pesan saja pemuda itu sudah akan marah dan merajuk dengan Jihyo.

Entahlah! Akhir-akhir ini Min Yoongi jadi lebih tempramen dan sangat posesif. Mungkin karena Jihyo yang selalu bergaul dengan banyak teman pria yang membuat Yoongi makin cemburu. Apalagi teman-teman pria yang satu jurusan dengan Jihyo memanglah sangat tampan. Salah satu contohnya tentu saja pewaris Kang Inc. ini.

Kang Daniel memang sangat tampan. Berasal dari keluarga kaya dan juga ayahnya pebisnis retail yang sangat sukses di Korea Selatan. Meskipun bisnis mereka masih kalah dengan bisnis keluarga Jihyo dan juga bisnis dari Min Yoongi, namun Kang Inc patut diperhitungkan sebagai perusahaan yang hebat. Jadi dengan status yang seperti itu, tentu akan banyak wanita yang tergila-gila dengan sosok yang diberi gelar dewa kampus dari jurusan bisnis management.

Tapi, walaupun Daniel berasal dari keluarga kaya, ia tetaplah pria sederhana. Buktinya dia mau berteman dengan siapa saja, termasuk dengan Jihyo yang notabena ia tahu adalah seorang mahasiswi dari kalangan orang biasa. Namun ia tidak pernah memandang seseorang dari status kastanya. Berbeda dengan sebagian teman Jihyo yang sering meledeknya sebagai si miskin yang beruntung karena mendapat beasiswa.

Tersinggung? Tidak sama sekali.

Karena Jihyo memang sudah terbiasa dengan ledekan seperti itu sejak dia kecil. Jadi ia tidak akan pernah mengambil pusing semua kata-kata jahat yang terlontar dari mulut temannya, terutama teman wanita.

The Devil Producer (Min Yoongi) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang