21. Jealous

12.7K 1.1K 126
                                    

"Tidak boleh!!"

Jihyo mendengus kesal mendengar permintaan ijinnya ditolak Yoongi. "PD-nim, ayolah. Aku hanya ijin dimalam harinya, kenapa kau pelit sekali? Aku sudah berjanji dengan Chanie akan menemaninya ke suatu tempat hari ini." Jihyo memelas mencoba merayu bosnya.

Yoongi menatap tajam Jihyo. "Sudah kubilang, tidak boleh. Kau ini keras kepala sekali. Kau tak lihat pekerjaanmu menumpuk. Aku tidak mau sampai pekerjaan ini tidak selesai hanya karena urusan pribadimu. Belajarlah sedikit profesional. Lagian kau mau kemana pergi malam-malam dengan seorang pria?"

Jihyo menggerakkan mulutnya asal mendengar lantunan ceramah Min Yoongi. Sungguh dia sangat kesal dengan pemuda ini. Jihyo merasa Yoongi sengaja memberinya setumpuk pekerjaan hingga membuat dirinya tidak akan bisa keluar bersama Chan malam ini.

"Kau jahat PD-nim. Kau sengaja kan melakukan semua ini untuk mencegahku keluar malam ini?" Jihyo memandang tajam kearah Yoongi. Matanya memicing tidak suka. Dia benci Min Yoongi.

"Aku tidak sengaja. Memang itulah tugasmu sekarang. Kalau kau bisa menyelesaikan semuanya sebelum malam tiba, aku tidak akan melarangmu pergi." Ucap Yoongi dengan nada santai. Ia memang sengaja memberi setumpuk pekerjaan yang lumayan rumit pada gadis ini. Ia tidak ingin Jihyo keluar dengan pria idamannya itu. Yoongi yakin Jihyo tak akan bisa menyelesaikannya, bahkan sampai besok pun pasti tidak akan selesai.

"Baik, kau harus berjanji dulu. Jika aku berhasil menyelesaikan pekerjaanku sebelum malam tiba, kau harus mengijinkan aku pergi. Titik. Tidak boleh diganggu gugat. Ok?" Jihyo mengulurkan tangan tanda kesepakatan yang tidak boleh dilanggar.

Yoongi melirik sekilas lalu menerima uluran tangan Jihyo. "Deal. Tapi kalau tidak selesai, kau tidak boleh lagi merengek meminta keringanan padaku."

Jihyo hanya mengangguk. Dia berjalan kearah meja kerjanya. Gadis itu menggulung asal rambutnya tanda ia bersiap dengan perang hari ini. "Semangat Park Jihyo. Kau pasti bisa menyelesaikannya dalam waktu kurang dari enam jam." Jihyo bergumam menyemangati dirinya sendiri. Ia harus berhasil mengerjakan pekerjaan ini agar Yoongi tidak punya alasan lagi untuk menahannya.

____

"Yes!! Berhasil!" Jihyo berseru senang saat melihat semua pekerjaan yang ia kerjakan sudah selesai. Tidak sia-sia ia mengorbankan jam makan siangnya hanya demi setumpuk pekerjaan sialan ini. Jihyo akhirnya bisa bernafas lega.

Tapi itu tidak berlaku bagi Yoongi, pemuda itu terlihat sedikit panik saat mengetahui jika Jihyo berhasil mengerjakannya dengan baik dan juga sangat cepat. Bahkan tanpa kesalahan sedikitpun. Yoongi berdecak kesal. Sepertinya perkiraan Yoongi kali ini salah besar. Dia tidak menyangka gadis ini bisa mengerjakan pekerjaan yang rumit ini hanya demi seorang pria bernama Bang Chan.

Shit..

"Kau jangan senang dulu. Aku belum memeriksanya. Siapa tahu kau melakukan kesalahan." Ucap Yoongi berusaha mengulur waktu agar gadis itu tidak pergi.

"Yak!! Kau sudah memeriksanya sampai tiga kali PD-nim, dan kau masih bilang belum melakukannya? Cih.. Caramu sungguh licik. Aku tidak akan tertipu lagi denganmu." Jihyo memasang tampang kemenangan. Kali ini ia tak akan membiarkan dirinya kalah dari pemuda bermarga Min ini.

Yoongi yang merasa terdesak mau tak mau harus mengijinkan Jihyo pergi. "Ya sudah, tapi jangan lewat dari jam 10 malam. Kalau sampai kau melewati batas itu, aku akan menghukummu besok. Kau mengerti?"

Mendengar itu Jihyo tersenyum senang. "Siap PD-nim. Aku akan menuruti perintahmu. Aku janji tidak akan lebih dari jam 10 malam." Tanpa menunggu jawaban Yoongi, gadis itu melenggang pergi dengan riang. Hari ini dia sungguh senang dapat pergi dengan Chan. Apalagi dia tahu jika Chan mengajaknya pergi untuk membantu dirinya putus dari gadis bernama Jeon Somi itu. Semoga saja setelah mereka putus Chanie akan menyatakan cinta padanya. Itulah harapan terbesar gadis ini.

The Devil Producer (Min Yoongi) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang