25. Sweet Sour

11.7K 1.1K 98
                                    

Setelah kejadian dipantai sore itu, Jihyo benar-benar berubah menjadi seorang yang sangat pendiam. Senyum gadis itu hilang seketika. Berganti menjadi wajah datar yang membosankan.

"Jihyo, tolong maafkan aku ya? Ku mohon jangan seperti ini." Yoongi berlutut didepan Jihyo yang kini tengah terduduk disebuah bangku taman.

"Ku mohon bicaralah. Jangan diam seperti ini. Apa kau mau aku belikan daging sapi panggang lagi? Atau kau mau odeng? Tteokboki? Twigim? Sundae? Atau kau mau...."

"Aku mau kau berhenti memikirkan gadis lain selain diriku!!!" Jihyo berteriak tanpa sadar.

Sial...

Gadis itu menutup mulutnya. Ia meringis pelan merutuki kebodohannya yang tanpa sengaja mengucapkan kalimat memalukan itu. Ah.. Lihatlah, sekarang Min Yoongi tersenyum penuh kemenangan.

"Apa kau begitu cemburu jika aku memikirkan gadis lain? Hem?" Yoongi mendekatkan wajahnya kearah Jihyo. Mencoba menggoda gadis itu.

"Yak!!! Berhentilah menggodaku PD-nim!!Kau membuat diriku tidak bisa marah padamu lagi." Jihyo tertunduk malu. Ia tidak bisa menyembunyikan semburat merah yang muncul dipipinya. Untung saja keadaan disana sedikit gelap, jadi Jihyo yakin Yoongi tak akan menyadarinya.

Yoongi terkekeh melihat sikap Jihyo. Tangannya tergerak menangkup kedua pipi Jihyo. "Dengarkan aku baik-baik Jihyo. Aku berjanji tidak akan melirik atau memikirkan wanita manapun asal dengan satu syarat." Yoongi sengaja menggamtungkan kalimatnya.

"Syarat? Apa itu?"

"Jadilah kekasihku."

Jihyo terdiam sejenak. Lalu kemudian dia mendesah kesal. " Ah.. Itu tidak adil. Kalau begitu aku tidak jadi memintanya. Kau pikirkan saja sepuasnya para wanitamu itu. Sungguh aku tidak akan peduli."

"Benar tidak akan peduli? Baik, jika itu maumu. Kita lihat sampai kapan kau akan bertahan dengan egomu itu nona Keras kepala." Kata Yoongi seolah menantang Jihyo.

Jihyo yang merasa tertantang ikut tersenyum miring didepan Yoongi. "Baik!! Siapa takut. Ku harap kau juga tidak keberatan jika aku dekat dan memikirkan pria lain."

Mendengar itu, senyum Yoongi tiba-tiba lenyap. "Yak!! Perjanjiannya kan cuma aku, kenapa kau jadi ikut-ikutan melakukannya?" Protes Yoongi tidak terima.

"Tentu saja aku ikut. Ini tak akan adil jika hanya kau yang melakukannya. Bukan begitu tuan Min Yoongi yang terhormat?"

Yoongi berdecak kesal. Dia merasa terpojok sekarang. Ah.. Bagaimana dia bisa tahan jika melihat Jihyo dekat dengan pria lain? Tapi pikirannya tiba-tiba saja tercerahkan. Ia mengingat jika Jihyo tidak bisa dekat dengan sembarang pria. Paling-paling hanya Chanie bodohnya dan Kim Namjoon. Menurut Yoongi mereka berdua tidak terlalu menjadi masalah yang besar.

"Baik!! Mari kita lakukan nona. Kita lihat saja, siapa yang akan kalah duluan." Yoongi tersenyum penuh arti. Dia yakin kali ini dia yang akan memenangkan permainan konyol ini.

Jihyo mengangguk setuju. "Deal..!!" Ucapnya sambil mengulurkan tangan.

"Deal!!" Sambut Yoongi lalu secepat kilat ia mendaratkan kecupan singkat dibibir gadis itu.

"Yak!! Berhenti menciumku secara tiba-tiba PD-nim!"

"Tidak mau!! Bibirmu sudah membuatku hampir gila. Ah tidak. Aku ralat! Bukan hanya bibirmu, tapi semua yang ada didirimu membuat aku gila."

"Ya, meskipun aku sedikit kecewa kenapa kau mengganti lipgloss mu menjadi rasa jeruk." Protes Yoongi.

"Memangnya kenapa? Ini merk nya sama. Hanya berbeda rasa saja. Lagipula Strawberry dan jeruk masih mempunyai kesamaan. Sama-sama terasa asam dengan sentuhan sedikit manis. Bukan begitu PD-nim?"

The Devil Producer (Min Yoongi) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang