Seorang gadis datang dan memeluk tubuh Yoongi dari belakang. Tanpa menolehpun Yoongi tahu itu Momo. Suara cemprengnya bahkan sudah terdengar saat gadis ini berlatih bersama rekan segrupnya di lantai lima.
"Aku merindukanmu Min Yoongi. Akhir-akhir ini kau selalu sibuk dengan musikmu itu. Sampai-sampai menghubungiku saja kau tak sempat." Gadis berambut sebahu itu merajuk manja dipelukan Yoongi.
"Kau tahu bukan aku sedang mengerjakan lagu baru untuk comeback BTS. Bukannya kau juga sibuk dengan persiapan comeback Twice?" Tanya Yoongi tanpa menoleh sedikitpun kearah Momo yang sedari tadi sudah memeluknya erat.
"Kau benar, aku harus latihan koreo baru tiap hari. Belum juga latihan vocal. Sungguh melelahkan. Kita jadi tidak punya waktu bersama. Bisakah setelah comeback ini berakhir kita liburan beberapa hari Yoongi? Aku sudah rindu tidur telanjang berdua denganmu dan menikmati sensasi kenikmatan kita."
"Benarkah kau rindu tidur denganku Momo? Bukan rindu dengan Black Card ku?" Sarkas Yoongi.
Momo tersenyum. "Aku merindukan dua-duanya. Kau dan Black Card mu."
Yoongi tersenyum miring. Dia mengambil dompet disaku celananya dan menarik salah satu kartu kreditnya. "Pakailah, kau tidak perlu harus menunggu tidur denganku hanya demi credit card ini." Yoongi menyerahkan credit card nya pada Momo. Tentu saja disambut riang oleh gadis Jepang itu.
"Kau memang selaku mengerti aku Yoongi." Momo mencium mesra pipi Yoongi.
"Tapi aku serius mengatakan hal tadi. Aku juga ingin kita liburan. Aku bosan bekerja terus. Jadi bisakah kau luangkan waktu untuk kita liburan bersama?" Pinta Momo dengan gaya manjanya.
"Jika comeback kali ini sukses aku berencana akan menggelar pesta. Sekaligus merayakan hari ulang tahunku." Jawab Yoongi.
"Benarkah? Pesta? Pesta seks?" Wajah Momo terlihat sumringah jika sudah berbicara mengenai pesta. Karena gadis ini sangat menyukainya.
Yoongi mengernyit mendengar pertanyaan Momo. " Kau ingin? Jika kau mau aku bisa mengaturnya. Kita bisa lakukan pesta sex all day. Aku bisa menidurimu kapanpun aku mau. Mendengar jeritan manjamu sepanjang hari. Ku rasa itu cukup menyenangkan." Smirk tajam Yoongi muncul. Sungguh sebuah ide yang gila. Tapi bukan Yoongi dan Momo namanya jika mereka tidak memikirkan ide gila semacam ini. Mereka adalah pasangan yang selalu terikat dengan kata seks.
"Ide bagus, aku setuju." Momo langsung menerjang Yoongi dengan ciuman mautnya. Bergulung mesra diatas pangkuan Yoongi. Melumat setiap detail bibir pria itu. Begitupun Yoongi yang juga melakukan hal yang sama. Hanya saja ekor matanya melirik kearah gadis yang sedari tadi sibuk mengotak atik komputernya. Yoongi menatap earphone yang menggantung ditelinga gadis itu. Pantas saja. Jihyo pasti tidak mendengarkan apa yang mereka bicarakan.
Jihyo seperti tidak terganggu sama sekali dengan percakapan fulgar yang diucapkan keduanya. Bukan karena telinganya sudah tersumpal oleh benda kecil itu. Dia sedari tadi mendengar semua pembicaraan Momo dan Yoongi. Cuma Jihyo sudah terlalu malas untuk sekedar menanggapi ataupun sekedar menguping. Dia memilih berpura-pura tidak mendengar dan melanjutkan pekerjaannya dengan nyaman.
Yoongi masih setia mencium Momo meski matanya memberikan antensi penuh kearah Jihyo. Dia memperhatikan bibir merah Jihyo yang terlihat sedikit berminyak. Mungkin karena lipglosh yang dipakainya. Yoongi yakin pasti rasa strawberry. Rasa yang sama seperti beberapa hari yang lalu.
Yoongi terus memperhatikan setiap gerak gerik Jihyo yang sepertinya tidak menyadari kalau dirinya sedang diperhatikan oleh Yoongi. Sesekali gadis itu menggaruk kepalanya. Mungkin sedikit kebingungan. Sebentarnya lagi berdecak dan beberapa kali menggigit bibir bawahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Producer (Min Yoongi) - END
Fanfiction[WARNING :17+] [PRIVATE] Akibat kecerobohannya, Jihyo gadis berusia 21 tahun harus terjebak pada sebuah perusahaan agensi milik keluarga Min Yoongi mantan kekasihnya waktu SMA. Setelah sekian lama, takdir mempertemukan mereka kembali dalam situasi y...