"Halo selamat pagi semuanya."
Suara cempreng Momo menggelegar hampir diseluruh gedung ini. Personil Twice sekaligus kekasih sang producer Yoongi.
"Jihyo tolong kau bawakan mantel dan juga tasku kedalam ruangan Yoongi. Jangan lupa, hati-hati. Itu barang mahal."
Jihyo hampir tersedak ludahnya sendiri saat mendengar Momo berbicara dengan cara mendesah manja. Ishh.. Gadis ini benar-benar membuat Jihyo muak. Suara cemprengnya membuat telinga Jihyo hampir rusak. Jihyo heran kenapa gadis sepertinya bisa debut. Padahal dari segi vokal dia kurang. Dance juga biasa saja. Memang sih dia mempunyai wajah yang cantik dan body yang sexy. Tapi menurut Jihyo itu masih kurang cukup untuk disebut sebagai idol. Ah.. Beruntunglah dia yang menjadi kekasih anak pemilik agensi. Jadi apapun bisa dia dapatkan.
" Hollaaa! Park Jihyo? Kenapa kau malah melihatku seperti itu? Kau masih terkagum dengan kecantikanku hem?"
Lagi suara cempreng Momo mengembalikan kesadaran Jihyo. Ah.. Dia merutuki dirinya yang sejak beberapa hari yang lalu sering melamun saat bekerja.
Ayoo.. Fokus Park Jihyo...
"Ah... Maafkan aku nona. Aku memang selalu kagum akan kecantikan wajahmu itu." Ish!! Jihyo berasa ingin muntah saat mengatakkannya.
"Sini biar ku bawakan barangmu. Perlu aku panggilkan PD-nim agar dia menemui sekarang juga nona?" Jihyo tersenyum semanis mungkin. Mencoba menghilangkan rasa muaknya pada wanita ini.
"Tidak perlu, aku akan menemuinya sendiri. Sudah kau pergi sana. Huss.. Cepat jalan. Kau mengganggu pemandanganku dengan kaca mata tebalmu itu." Momo berjalan melewati Jihyo dengan anggunnya.
Jihyo menggertakkan giginya erat. Kalau bukan saja dia pacar bos disini, mungkin saat ini wanita itu sudah menjadi santapan Jihyo. Dasar wanita iblis. Sama seperti pacarnya.
Jihyo memasuki ruang kerja Yoongi. Dia meletakkan mantel dan tas Momo pada sebuah sofa besar yang ada disana. Dia menoleh kearah pintu yang tertutup rapat. Dugaannya pasti benar. Sekarang Min Yoongi masih bergelut dalam dunia mimpinya. Karena dia baru tidur jam 3 pagi tadi.
Itulah tak adilnya bagi Jihyo. Jihyo harus ikut begadang tapi dirinya juga harus bangun pagi dan bekerja disiang hari. Sedangkan Min Yoongi bisa dengan enaknya tidur tanpa ada yang mengganggunya. Betapa beruntungnya hidup sebagai Min Yoongi. Lahir dari keluarga golden spoon, punya pacar cantik serta mempunyai karir yang cemerlang. Sementara Jihyo harus terlunta-lunta mengais sendiri tumpukan kotoran demi mendapat seekor cacing. Perjuangan yang begitu menjijikan bukan?
"Apa yang kau lakukan disini?" Suara serak Yoongi mengalun bersamaan dengan deritan engsel pintu yang terbuka. Yoongi dengan muka kusut khas orang bangun tidur muncul tepat didepan Jihyo.
"Aku hanya membawa barang kekasihmu kesini." Jihyo menunjuk tas dan mantel Momo dengan gestur tubuhnya." Dia sekarang ada dibawah. Sebaiknya kau temui dia supaya suara cemprengnya itu tidak merusak indra pendengaranku."
Yoongi tak menanggapi. Dia kembali masuk kedalam kamarnya dan membanting pintu dengan keras.
Cihh.. Lihatlah kelakuan dari pemilik Min Entertaiment. Selalu seenaknya sendiri. Jihyo tak mau ambil pusing lagi. Dia segera berlalu dari ruang kerja Yoongi, kembali kebawah melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda karena ulah Momo.
*****
Jihyo menutup rapat telinganya. Dia memasang earphone lalu menyetel lagu dengan volume penuh. Jihyo tak peduli dengan peringatan tentang bahayanya mendengar musik dengan volume earphone yang terlalu kencang. Sungguh Jihyo sekarang lebih memilih merusak telinganya daripada mendengar desahan Momo yang menggema diruangan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Producer (Min Yoongi) - END
Fanfic[WARNING :17+] [PRIVATE] Akibat kecerobohannya, Jihyo gadis berusia 21 tahun harus terjebak pada sebuah perusahaan agensi milik keluarga Min Yoongi mantan kekasihnya waktu SMA. Setelah sekian lama, takdir mempertemukan mereka kembali dalam situasi y...