44. Savage Family

9.8K 942 155
                                    

"Kakek tua!!"

Jihyo berseru lalu berlari masuk menuju mansion kakeknya. Dia berteriak kencang hingga membuat seisi mansion menoleh kepadanya. Semuanya terlihat menunduk saat Jihyo mulai memandang mereka satu demi satu.

"Pak tua bau tanah itu dimana? Kenapa dia tidak menyambutku?" Hampir semua pelayan terkikik geli saat dengan santainya Jihyo mengatai kakeknya sendiri dengan sebutan menggelikan itu.

"Tuan sedang ada di lapangan belakang nona. Apa anda ingin menyusulnya kesana?" Salah seorang kepala pelayan menjawab.

"Hemm.. Baiklah, aku akan kesana." Jihyo menoleh kebelakang, menatap Yoongi yang sedari tadi diam dan hanya mengikuti kemana langkah gadisnya pergi.

"Kau mau ikut?" Yoongi mengangguk tanpa sedikitpun mengeluarkan suaranya.

"Ya sudah. Ayo!!" Jihyo menghendikkan bahunya acuh lalu berjalan mengikuti pelayan yang menuntunnya menuju lapangan di belakang mansion.

Hari ini Jihyo memang sengaja meminta libur dari Yoongi untuk mengunjungi kakeknya. Tapi siapa sangka jika sang pemuda malah mengikutinya seperti seorang penguntit.

"Aishh.. Kenapa jauh sekali? Kakek tinggal sendiri tapi membangun rumah seluas ini, buat apa? Untuk keluar saja membutuhkan waktu yang lama." Jihyo menggerutu. Dia memang sedikit heran kenapa kakeknya membangun rumah bak istana tapi hanya berpenghuni satu orang. Sisanya dihuni oleh para pelayan yang jumlahnya mungkin hampir menyentuh angka 50 orang.

Sementara dibelakang Jihyo, Yoongi tampak kagum memandangi arsitektur mansion keluarga Park. Jelas sangat jauh berbeda dengan mansion keluarganya. Mansion ini jauh lebih luas dan bahkan jauh lebih mewah daripada kepunyaannya. Membuat dia berdecak takjub, membayangkan kalau ternyata kekasihnya adalah orang yang akan mewarisi semua aset mewah ini.

"Kakek!!" Jihyo melambaikan tangannya saat melihat sang kakek dan juga Jackson terlihat sedang asyik bermain golf berdua.

Keduanya menoleh lalu tertawa bersama saat melihat si gadis kecil tengah berlari melompat-lompat seperti seekor kangguru. Benar-benar sangat unik dan-----sedikit aneh.

"Kakek, kenapa kau tidak-----aw!!!" Jihyo terjungkal saat tidak sengaja kakinya tersandung sepatunya sendiri. Membuat semua orang meringis karena melihat posisi jatuh Jihyo yang terbilang sangat mengenaskan.

Yoongi yang berada tak jauh dibelakang Jihyo berlari menuju sang gadis dengan tatapan khawatir melihat Jihyo terjatuh dengan posisi menyakitkan seperti itu. Namun belum sempat ia membantu, Jihyo sudah lebih dulu bangkit dan kembali berlari dan melompat tidak jelas, seperti tidak kesakitan sama sekali. Membuat Yoongi menganga untuk kesekian kalinya. Berpikir jika sisi aneh Jihyo yang dulu telah kembali.

Gadis gila itu telah kembali.

"Kakek!!! Kenapa kau tidak menyambutku? Bukankah kau yang menyuruhku kemari?" Jihyo memprotes sang kakek. Berjalan sedikit terhentak lalu mempoutkan bibirnya hingga membuat pipi chuby nya makin terlihat menggemaskan.

Park Taeho tidak menjawab tapi malah mengecek keadaan cucunya yang habis terjungkal. "Dasar bocah tengik!! Kenapa kau berlari seperti tadi?! Lihat sekarang lututmu tergores dan apa ini? Dagumu juga terluka!!" Geramnya sembari menarik wajah cucu laknatnya.

Jihyo meringis pelan namun sesaat kemudian ia langsung tersenyum girang. "Aku tidak apa-apa. Hanya tergores sedikit."

Park Taeho berdecak sementara Jackson sedari tadi sudah tertawa terpingkal-pingkal. Bukannya kasihan, ia justru menertawakan tingkah konyol sepupu sekaligus adik yang menurutnya sangat aneh.

"Kau tadi sangat keren!! Bagaimana kau melakukannya? Lain kali, jatuhlah dengan posisi yang lebih ekstrem. Pasti akan sangat seru." Jackson merangkul pundak Jihyo. Mengedipkan satu mata genitnya hingga membuat Jihyo ingin memuntahkan seluruh isi perutnya pagi itu.

The Devil Producer (Min Yoongi) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang