57. Anger

7.5K 664 102
                                    

Jihyo mematung, tubuhnya seketika menegang dan tangannya meremas kuat ujung seragam kerjanya. Hatinya mencelos menatap sekumpulan berkas yang kini tercecer dimejanya.

"Bagaimana? Masih mau menolakku nona sombong?" Chansung menyeringai melihat wajah kaget yang Jihyo tunjukan. Sudah saatnya ia yang kini tertawa balik. Menatap lawan yang bahkan tak bisa berkutik.

Jihyo tak menjawab, matanya masih terfokus membaca semua keterangan didalam berkas tersebut. Sesekali kepalanya menggeleng, tidak percaya dengan semua fakta ini. Tidak mungkin jika kakek dan ayahnya pernah melakukan hal keji seperti itu? Jihyo memang tidak pernah tahu bagaimana sifat ayahnya, tapi selama ia mengenal sang kakek, ia sama sekali tidak menemukan sifat monster dalam diri pak tua itu.

"Mau bagaimanapun kau menyangkalnya, fakta itu memang benar Jihyo. Dahulu kakekmu memang seorang monster. Penggelapan pajak, konspirasi dibalik beberapa kasus dan penyuapan kepada anggota parlemen."

"Ah!! Tapi sayang sekali, image bersih yang disematkan pada keluarga Park seakan menutup semua kebusukannya selama ini. Jadi menurutmu, bagaimana jika seluruh masyarakat mengetahui kebenaran ini? Akankah kakekmu masih bisa hidup dengan tenang? Akankah perusahan yang kau pimpin ini masih bisa berdiri kokoh nona?"

"Apa yang sebenarnya kau inginkah ah? Kenapa kau mengancamku dengan semua ini?" Jihyo mendesis sembari menatap Chansung penuh kebencian.

Sekali lagi Chansung menyeringai, akhirnya kalimat yang ia tunggu keluar juga dari mulut gadis itu. "Sederhana saja, tinggalkan Min Yoongi dan jadilah kekasihku."

"Brengsek!! Jadi hanya karena ini kau mengancamku ah? Kau benar-benar licik Lee Chansung!!"

"Bukan hanya itu saja, selain ingin memilikimu, aku juga menginginkan 15% dari saham yang kau miliki di perusahaan ini. Bagaimana? Tidak terlalu banyak bukan?"

"Sialan!! Kau mengancamku brengsek!" Jihyo menggeram, tanpa sadar tangannya menggeprak meja. Menimbulkan suara dentuman yang cukup keras.

Chansung hanya tertawa melihat Jihyo sama sekali tidak bisa melawan. Ia makin merasa terbang diatas awan. "Tentu saja! Aku memang sedang mengancammu manis. Tinggalkan Yoongi dan aku tidak akan membocorkan semua rahasia ini."

"Jangan harap aku akan menuruti keinginan licikmu itu Lee Chansung!!" Jihyo kembali mendesis marah.

"Berarti kau memilih untuk mengorbankan keluargamu. Baiklah kalau begitu, aku bisa menerimanya," ujar Chansung dengan senyum manisnya. "Ah! Pasti rasanya menyenangkan jika besok aku melihat semua stasiun TV menayangkan berita tentang kebusukan keluargamu."

Jihyo mengepalkan tangannya. Merasa seperti benar-benar dijebak. Dilema yang membuat dirinya bingung untuk memilih antara Yoongi atau keluarganya. Dia tentu tidak mau kehilangan satu dari mereka. Ia mencintai Yoongi, tapi ia juga harus menyelamatkan nasib keluarganya.

Dalam kecamuk Jihyo mengumpat!! Fakta ini tak bisa ia bantah! Karena bukti-bukti memang mengarah pada kakeknya. Jika ia membiarkan ini, Chansung pasti akan tidak segan untuk membongkarnya di hadapan publik dan hal itu bisa saja langsung membuat sang kakek pergi ke neraka saat itu juga.

Shit!!

Akal Jihyo buntu, idenya sama sekali tidak menemukan jalan keluar yang bisa menyelamatkan dirinya dari situasi terjepit ini.

"Saranku, lebih baik terima saja penawaranku nona. Maka semua orang akan terselamatkan. Termasuk menyelamatkan perusahaan agensi milik kekasih tercintamu itu."

Jihyo mengernyit saat mendengar Chansung menyebut perusahaan Yoongi. Memangnya ada apa dengan agensi Yoongi?

"A-pa maksudmu?"

The Devil Producer (Min Yoongi) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang