Kaki mungil itu berlari kencang menembus derasnya hujan yang mengguyur kota Seoul pagi itu. Langkah kecilnya terlihat mengalun cepat membelah genangan air yang beriak membasahi sepatu converse high favoritnya. Tangan kanannya terpantau membawa satu kantong plastik yang terlihat penuh berisi barang belanjaan, sedangkan tangan kirinya terlihat sibuk menempelkan dua kotak susu rasa cokelat dan strawberry kedalam mulutnya.
"Yah!! Basah." Keluh sang gadis saat berhasil membawa tubuhnya masuk kedalam gedung tempat kerjanya. Ia menggeleng-gelengkan rambut basahnya sambil sesekali mengelap wajah cantik itu dengan ujung bahunya.
Jihyo mengedarkan pandangannya keseluruh sudut yang dapat ia jangkau dengan matanya. Suasana terasa sangat sepi. Hanya terlihat ada beberapa trainee yang berjalan menuju ruang latihan dan juga beberapa staff kebersihan yang sedang bekerja menjalankan tugasnya. Sementara staff yang lain memang sedang mengikuti meeting bulanan yang biasa dilakukan.
Jangan ditanya kenapa Jihyo bisa terbebas dari meeting itu, tentu saja itu karena Yoongi yang memintanya untuk tidak ikut dan tetap beristirahat didalam ruang kerjanya. Tapi bukan Jihyo namanya jika ia hanya mau berdiam diri begitu saja. Sungguh itu akan membuat gadis bermarga Park ini akan mati karena bosan.
Gadis itu tidak akan bisa diam. Sedari tadi ia sudah bolak-balik naik turun tangga hanya untuk melakukan hal yang sangat tidak penting. Maklum, ini hari pertama baginya bisa berjalan lagi tanpa bantuan Yoongi, setelah kurang lebih seminggu kebelakang dirinya bertingkah bagai orang lumpuh yang hidup segan matipun tak mau.
Hal yang selalu membuatnya tersiksa karena tidak bisa melakukan sesuatu dengan bebas. Meski berada pada pelukan Yoongi juga terasa menyenangkan, tapi akan terasa lebih baik jika ia bisa berdiri menggunakan kakinya sendiri tanpa ada bantuan dari orang lain. Bukankah sungguh menyenangkan apabila bisa berjalan dengan kaki sendiri?
Jihyo berjalan cepat menuju tangga darurat favoritnya. Gadis itu berjalan riang sembari bersenandung pelan. Gayanya yang ceria terlihat kembali terpancar. Gadis itu terlihat berjalan melompat-lompat dari satu anak tangga ke anak tangga lainnya. Sesekali menggoyang-goyangkan badannya mengikuti irama lagu accapella yang keluar dari mulutnya.
"Ahh!! Aku menyukainya." Teriak Jihyo tanpa sadar.
Bisa dibilang saat ini Jihyo sangat bahagia. Mendapati dirinya bisa menapaki satu demi satu anak tangga gedung Min Entertaiment adalah sesuatu yang bagi gadis itu sangat berharga. Seperti sebuah kebanggaan tersediri baginya. Karena memang hanya dirinyalah yang suka memakai tangga darurat ini. Sedangkan yang lainnya lebih memilih menggunakan lift daripada harus repot-repot berolahraga kaki setiap hari. Itulah bedanya Jihyo dengan staff lain yang ada disini. Mereka malas dan dirinya rajin. Kelebihan yang patuh di apresiasi bukan?
Jihyo menyembulkan kepalanya dibalik pintu ruang kerja Yoongi. Senyum lebar terpancar dari bibirnya saat mendapati jika ruang kerja itu masih dalam keadaan kosong. Itu artinya Jihyo akan aman dari omelan pemuda bermarga Min tersebut.
Jihyo berjalan santai dan meletakkan barang belanjaannya diatas meja minibar yang ada disana. Ia lalu membuka pintu lemari pendingin dan memasukkan barang belanjaannya disana. Tangan lentiknya dengan terampil menyusun beberapa kaleng minuman soda dan juga sekotak susu berukuran besar yang baru saja ia beli. Tak lupa ia juga memasukkan beberapa snack kesukaannya disana. Sekarang lemari pendingin itu terlihat penuh berisi makanan kesukaan Jihyo daripada alkohol favorit Yoongi.
"Darimana saja kau?"
Sebuah suara membuat tubuh Jihyo menegang. Saat ini ia bisa merasakan ada hembusan hangat yang menjalari ceruk lehernya. Dengan sedikit keberanian yang tersisa, Jihyo memberanikan diri membalikkan badannya hingga netra hitamnya bertatapan langsung dengan manik legam Yoongi yang menatapnya dengan pandangan tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Producer (Min Yoongi) - END
Fanfiction[WARNING :17+] [PRIVATE] Akibat kecerobohannya, Jihyo gadis berusia 21 tahun harus terjebak pada sebuah perusahaan agensi milik keluarga Min Yoongi mantan kekasihnya waktu SMA. Setelah sekian lama, takdir mempertemukan mereka kembali dalam situasi y...