Tidur tenang Jihyo sedikit terusik oleh pergerakan yang ia rasakan pada lehernya. Sesuatu yang basah dan sedikit hangat, ditambah gigitan-gigitan kecil yang menjalari ceruk lehernya tersebut.
Gadis itu mengerang perlahan. "Pergilah!! Dasar tikus jelek. Kenapa kau mengigiti leherku? Kau kira aku makanan?" Gerutu Jihyo dalam tidurnya, mata gadis itu tetap terpejam. Seperti enggan untuk membukanya.
Seseorang terkikik geli mendengar ocehan Jihyo. Ia tak menghentikan kegiatannya dan malah semakin menelusukkan bibirnya pada leher jenjang gadis itu. Dari leher, bibir pemuda itu bergerak melewati pipi dan berakhir pada bibir sang gadis.
"Shit!! Dasar tikus jelek! Kau menggigit bibirku!! Kau tahu, bibirku hanya boleh digigit oleh Min Yoongi seorang, jadi cepat menyingkir dari sini." Jihyo masih menggerutu. Ia tetap mengira jika yang melakukan itu adalah seekor tikus.
Yoongi semakin terkikik.
"Jadi kalau yang mengigit bibirmu adalah Min Yoongi kau tidak akan marah?"
Suara berat seketika menyadarkan Jihyo dari kantuknya. Ia membuka matanya dan melihat Yoongi tengah tersenyum lebar tepat didepan wajahnya.
"Kau!! Ba.. Bagaimana bisa aku tidur bersamamu?"
"Kau lupa, kemarin kita kan..." Yoongi sengaja menggantungkan kalimatnya.
"Kemarin..." Jihyo terlihat linglung. Ia mengingat kembali kejadian yang dialaminya kemarin.
Gadis itu tiba-tiba saja tersentak. Dia menangkup kedua pipi Yoongi. Memperhatikan tiap detail lekuk wajah pemuda itu tanpa terlewat satu inchi pun.
"Kau sudah sembuh PD-nim? Sungguh ini kau?" Jihyo menghambur kepelukan Yoongi. Rasa bahagia mengalir dari lubuk hatinya saat mengetahui jika Yoongi sudah terlihat sehat seperti biasa.
"Hemm.." Jawab Yoongi singkat sembari mengelus puncak kepala gadis itu.
"Syukurlah kau sudah sembuh PD-nim. Kau tahu, aku sangat mengkhawatirkanmu. Aku takut terjadi apa-apa denganmu." Ucap Jihyo sembari terisak. "Maaf atas kecerobohanku PD-nim. Sungguh aku tidak tahu jika kau menderita alergi. Sekali lagi mohon maafkan aku." Lanjutnya.
Yoongi hanya tersenyum. Ia menarik tubuhnya menjauh dari Jihyo. Tangannya terulur menghapus bulir bening yang mengalir disudut mata sang gadis.
"Tidak apa-apa. Lagipula ini bukan salahmu. Jadi berhentilah menyalahkan dirimu sendiri. Kau mengerti?"
Jihyo mengangguk. Akhirnya gadis itu bisa bernafas lega karena Yoongi tidak marah dengannya.
"Sekarang ayo bangun. Apa kau tidak lapar?" Tanya Yoongi yang bersiap turun dari atas ranjang king size nya.
Jihyo sekilas memegang perutnya lalu mengangguk manja pada Yoongi. Gadis itu tersenyum lebar hingga menampilkan deretan gigi putihnya.
Yoongi terkekeh. "Baiklah nona. Sekarang kau mandilah dulu, aku akan menyuruh pelayan menyiapkan makan siang untuk kita."
"Makan siang? Memangnya ini jam berapa?"
Yoongi melirik jam besar disudut kamarnya. "Jam 11 siang."
"Apa!!"
Jihyo mengikuti arah pandang Yoongi, dan benar saja, jam sudah menunjukkan pukul 11 siang. Gadis itu juga baru menyadari jika saat ini ia tidak sedang berada di gedung Min Entertaiment. Melainkan ia sedang berada di mansion Yoongi.
"Ba.. Bagaimana kita bisa berada disini? Kapan kita berangkat kesini PD-nim? Kenapa aku tidak ingat?"
Yoongi terkekeh melihat raut wajah bingung yang Jihyo tunjukkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Producer (Min Yoongi) - END
Fanfiction[WARNING :17+] [PRIVATE] Akibat kecerobohannya, Jihyo gadis berusia 21 tahun harus terjebak pada sebuah perusahaan agensi milik keluarga Min Yoongi mantan kekasihnya waktu SMA. Setelah sekian lama, takdir mempertemukan mereka kembali dalam situasi y...