"Chandni...Chandni berhenti ! Kakimu sedang terluka " ujar Arnav mencekal lengan Chandni
"Lepas Arnav "ujar Chandni terus melangkahkan kakinya.
"Chandni kakimu tidak akan sembuh jika kau terus seperti ini".
"kubilang Lepaskan ! Memangnya apa pedulimu" teriak Chandni menghentikan langkahnya sembari menangis.
"Aku seperti ini karna mu, karna aku sangat mencintaimu! Tapi apa yang sudah kau lakukan padaku, kau sudah menghianatiku " sambungnya
"Aku tidak pernah menghiantimu Chandni , semua itu ketidaksengajaan! Chandni aku hanya mencintaimu saja percayalah padaku Setelah bayi itu lahir aku akan menceraikannya dan kita akan memulai hubungan kita seperti dahulu lagi" ujar Arnav menjelaskan
"Bohong..! Jika kau hanya mencintaiku tidak mungkin kau menidurinya sampai dia mengandung anakmu Arnav " teriak Chandni melanjutkan langkahnya kembali .
"Chandni tolong dengarkanlah aku" ujar Arnav masih mengejar Chandni yang hendak menaiki taksi .
"Ya ini semua memang salahku ! aku telah salah mengira khushi adalah dirimu pada malam itu karna aku terlalu berharap kau akan datang menemuiku. bahkan Aku telah melukai perasaan nenek agar bisa bersamamu! Dari sekian banyak perempuan didunia ini Kenapa hanya kau yang aku pilih ? Harusnya akulah yang marah kenapa kau tidak datang pada malam itu " teriak Arnav kecewa
Chandni tak menggubrisnya ia tetap menaiki taksi dan pergi dari sana.
"Chandni aku akan buktikan padamu jika aku hanya ingin bersamamu saja" teriak Arnav menatap kepergian Chandni.
Chandni hanya bisa menangis menerima kenyataan yang menyakitkan itu.
.Dikediaman keluarga Raizada.
Arnav pun telah selesai mengemasi pakaiannya kedalam koper miliknya.
"ARNAV jangan pergi "ujar Khushi menahan koper Arnav.
"Lepas Khushi ..ku bilang lepassss" bentak Arnav sembari melempar koper yang dipegangnya.
Khushi hanya bisa menangis karnanya.
"Kumohon jangan pergi ! Aku..aku akan menjelaskan semuanya pada nona Chandni ""Tidak perlu ! karena aku sudah tidak lagi percaya padamu! Kau tidak perlu berpura-pura lagi memasang wajah polos mu itu ! Aku akan secepatnya menceraikanmu tanpa harus menunggu bayi itu lahir karna aku tak mau lagi melihat dirimu" ujar Arnav
"Choteee.." teriak nenek yang mendengar semua itu
lalu menghampiri dan merangkul Khushi yang tengah menangis."Kau hanya memikirkan perasaan Chandni ! Lalu siapa yang akan memikirkan perasaan Khushi! Tidakkah kau lihat wajah gadis Malang ini, karna mu dia harus kehilangan masa depannya. Karnamu juga dia harus menangung semua luka ini tidakkah kau merasa bersalah padanya"
"Apa? Aku? Ini juga semua salah nenek, nenek berjanji padaku tidak akan membongkar rahasia ini pada Chandni tapi apa buktinya. Kau malah membuatku bertengkar dengannya " teriak Arnav lalu melangkah pergi
"Jadi kau menyalahkanku nenekmu sendiri! Baik ! pergilah, pergi jangan pernah kembali lagi. Aku juga tidak ingin memiliki cucu sepertimu" teriak Nenek kesal dan sedih.
"Arnav.. Arnav tunggu.. Arnav aku mohon jangan pergi" ujar Khushi mencekal tangan Arnav
"Yang..hiks hiks yang seharusnya pergi dari rumah ini adalah aku bukannya kau ..karna semua ini memang salahku akulah penyebab dari semua ini jadi biarlah aku saja yang pergi" isak Khushi
Namun Arnav tetap melangkah pergi dari sana melepaskan tangan Khushi yang sedari tadi mencekal tangannya.
"Arnav ji"gumam Khushi menatap kepergian Arnav yang perlahan hilang dari sana.
Arnav teringat kenangan-kenangannya bersama Khushi. Entah kenapa ia merasa bersalah karna sudah membentak dan menyakiti gadis itu.
ia juga benar-benar bingung entah siapa yang harus dipilihnya. disatu sisi ia sangat mencintai Chandni dan tidak ingin kehilangannya lagi. sementara disisi lain entah kenapa hatinya begitu sakit ketika melihat khushi menangis karna dirinya."Ma'afkan aku Khushi " gumam Arnav sedih.
SERANG, 16 March 2018
kitkit1ove
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love KHUSHI
HumorKhushi adalah seorang gadis yang lugu dan juga konyol . hingga sebuah insiden pun terjadi yang mengharuskan dirinya menikah dengan bosnya sendiri yang bernama Arnav Sing Raizada. Dia adalah bos yang sama sekali tidak peka pada bawahannya dan sela...