eps. 47

299 8 4
                                    

"Arnav

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Arnav ..tidak..aku mohon jangan pergi ! ARNAV JI !!! "

Chandni pun terbangun dari tidurnya karna mimpi buruk yang baru saja dialaminya. Ia bermimpi Arnav meninggalkannya disebuah taman seorang diri tanpa siapapun. Disana Chandni hanya bisa menangis dan meringkuk saat perlahan tubuh Arnav menghilang dari pandangannya.

Chandni terbangun dengan keringat yang bercucuran
"HAH..HAH..syukurlah itu semua hanya mimpi"

Tapi entah kenapa rasa bersalah itu kembali muncul dibenak Chandni semenjak kecelakaan yang terjadi pada Khushi 2 tahun yang lalu. Andai saja saat itu dia tidak memberikan berkas aborsi itu pada Khushi. Mungkin Khushi tidak akan mengalami kecelakaan yang membuatnya harus kehilangan bayi yang saat itu tengah dikandungnya.

Chandni menangisi semua kesalahannya Karna keegoisannya sendiri yang tidak mau kehilangan pria yang sangat dicintainya.

"Maafkan aku Khushi hiks..tolong maafkan aku..aku terpaksa melakukan semua itu karena aku tidak mau kehilangan Arnav. Aku sangat mencintainya dan hanya dialah satu-satunya orang yang aku miliki didunia ini. Tolong maafkan aku hiks..hiks.."

Sementara diindonesia, semua tamu yang ada dihotel itu menikmati penampilan terakhir yang dibawakan Arnav dan juga Khushi. 

"Wah tuan Arnav performa anda tadi benar-benar luar biasa. Anda dan nona Khushi seperti pasangan yang begituuuu.. serasi" puji Rafael Revano membuat Khushi dan Arnav menatap satu sama lain .

"Melihat tarian yang kalian bawakan tadi , aku rasa kalian berdua seperti dua orang yang telah mengenal satu sama lain ? Apa mungkin sebelumnya kalian pernah  memiliki hubungan yang dekat? Ee..maksudku mungkin saja kalian pernah saling mengenal sebelumnya. sebab anda dan nona Khushi sama-sama berasal dari negara yang sama bukan? " ucap Rafael

Sejenak Arnav pun terdiam sambil menatap kearah Khushi , lalu kemudian iapun teringat perkataan Khushi yang memintanya untuk menjadi orang asing baginya.

"Tidak !! Kami sama sekali tidak saling mengenal , Aku baru pertama kali bertemu Nona Khushi Khumari Gupta itupun saat anda yang memintaku datang ke galerinya. " ujar Arnav sambil terus menatap kearah Khushi.

"Dia sungguh wanita yang luar biasa. Aku kagum akan semua karyanya."

"Sayangnya Kami berdua tidak lebih hanya sekedar dua orang asing..ya, HANYA DUA ORANG ASING  " sambung Arnav yang masih menatap kearah khushi dengan mata yang sedikit berkaca-kaca.

entah kenapa hati khushi terasa sesak saat Mendengarnya. Padahal dia sendirilah yang meminta Arnav untuk menjadi orang asing baginya.

"aku rasa aku tidak bisa berlama-lama disini. aku harus kembali ke apartemenku karna besok aku harus kembali  keindia" ucap Arnav kepada Rafael.

"Hmm baiklah.  Terimakasih banyak anda sudah menyempatkan hadir di acara peresmian hotel ini. dan Jika ada waktu aku pasti akan datang dipernikahan anda dan nona chandni " balas Rafael.

Setelah berpamitan Arnav pun melangkah pergi. Namun, Sebelum meninggalkan tempat itu Arnav pun berbalik menatap kearah Khushi untuk terakhir kalinya dan kembali  mengingat kenangannya bersama Khushi dua tahun yang lalu dari pertama kali mereka bertemu hingga ketika masih menjadi suami istri. 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

..

tangisan Khushi pun pecah seketika Setelah tiba di apartemennya. Rudra yang kebetulan sedang menunggunya menghampiri sembari merangkulnya. 

"Khushi, ada apa? Apakah kau marah karna aku tadi tidak datang? "

Khushi menggelengkan kepalanya.

"Lalu, kenapa kau menangis?" Tanya rudra kembali.

"Rudra..aku mohon tolong berhentilah menyukaiku lagi. Aku hiks..aku tidak mau menyakitimu "

"Pffft.. jadi karna itu kau menangis hahaha Khushi.. Khushi kau ini sama sekali tidak berubah, yah " tawa Rudra.

"Kok malah ketawa sih? Memangnya kamu gk marah?".
" Kamukan yang selalu ada untukku disaat Aku seneng,aku marah,aku nangis bahkan sampai saat inipun kamu tetap ada untukku. "

"Kenapa kamu diam saja Rudra? Harusnya kamu marah padaku yang tidak tau diri ini hiks hiks.. " tangis Khushi kembali pecah.

tidak tega Rudra pun memeluk tubuh Khushi "Sttt...tenanglah Khushi "

"Kenapa .. kenapa sulit sekali menyingkirkannya dari hatiku hiks.. kenapa aku tidak bisa melupakannya rudra huhuhuuu.." isak Khushi

"Mungkin tempatnya memang disana Khushi " lirih Rudra.

Lalu Rudra pun melepaskan pelukannya dan menatap Khushi "jangan menangis,Khushi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lalu Rudra pun melepaskan pelukannya dan menatap Khushi "jangan menangis,Khushi.. Karna jika menyukai seseorang harusnya kamu hanya merasakan kebahagiaan. "

"Jika kau memang mencintai Arnav, seharusnya kau memberinya kesempatan untuk menyelesaikan kesalahan pahaman yang terjadi diantara kalian selama dua tahun ini. Dan , kulihat dari expresi wajahnya kemarin aku merasa seperti nya Arnav sama sekali tidak tahu tentang surat aborsi yang diberikan chandni kepadamu "

"sekali lagi , Semuanya tergantung kepadamu khushi. Aku tidak ingin nantinya kau menyesal dengan keputusan yang kau buat sendiri."

"Lebih baik kau istirahatlah, kau pasti sangat lelah seharian ini."

"Mau kubuatkan teh? " tanya Rudra dan Khushi hanya menggeleng pelan.

"Ya sudah, kalau begitu aku akan kembali ke apartemen ku" sambung Rudra.

"Rudra tunggu "

Langkah Rudra pun terhenti sejenak. Lalu kemudian berbalik "Ya "

"Terimakasih sudah mau menjadi temanku " gumam Khushi. 

Rudra pun mengangguk dan tersenyum "sama-sama ".

Rudra kembali melanjutkan langkahnya dan menutup kembali pintu apartemen Khushi dari luar .

"HAHHH.." Rudra menghela nafasnya sembari menyeka airmatanya yang baru saja keluar sebelum akhirnya masuk kedalam apartemen miliknya  yang ada disebelah apartemen Khushi.
..

My Love KHUSHITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang