Eps. 40

361 9 0
                                    

Chandni menangis dikamarnya setelah mendengar tentang kecelakaan yang dialami Khushi. Ia benar-benar sangat menyesal telah menunjukkan surat palsu itu.

"Maafkan aku Khushi huhuhuuu..maafkan aku... "

"aku sama sekali tidak bermaksud melakukan itu padamu huhuhu...Maaf..." tangisnya penuh penyesalan

..

Seminggu Setelah kembalinya dari rumah sakit Khushi menjadi sangat pendiam dan sering mengurung diri dikamarnya . Itu membuat Garima,  payal dan bibi tidak tega melihatnya. Ya, Khushi saat ini tinggal bersama keluarganya dilacknow. Dia tidak ingin kembali kerumah keluarga Raizada setelah kecelakaan itu bahkan dia tidak mau lagi berurusan dengan mereka .

Garima menitikan airmatanya saat melihat Putri bungsunya tengah duduk termenung ditepi jendela kamarnya. Melihat kesedihan Garima , Rudrapun menghampiri dan menyentuh pundaknya.

"Jangan biarkan Khushi melihat airmatamu bi " gumam Rudra

Garima menoleh kearah Rudra menghapus airmatanya  " aku tidak tega melihatnya seperti ini Rudra, dia sudah terlalu banyak menderita. Aku..aku tidak tahu Apa yang harus Aku lakukan untuk membuatnya kembali tersenyum " sedih Garima.

"Bibi tidak perlu khawatir.  Aku yakin Khushi bisa melewati semua ini. Dia adalah perempuan yang sangat kuat, dia akan baik-baik saja" hibur Rudra

"O ya, sejak kemarin dia belum makan apapun. Bisakah kau membujuknya untuk makan, kau adalah temannya dia pasti akan menurut dengan mu" pinta Garima memberikan sepiring nasi yang ada ditangannya.

Rudra mengangguk dan mengambil piring itu. diapun kemudian Menghampiri Khushi

"Hey, kau sedang apa?" Tanya Rudra membuat Khushi tersadar dari lamunannya

"Rudra.."

Kemudian Rudra pun duduk disampingnya

"Hmm bibi Garima bilang kau belum makan sejak kemarin. Nah Aku membawakan ini untukmu, ayo makanlah aku tidak mau melihat mu sakit nanti  "

Khushi menggelengkan kepalanya "aku tidak lapar"

"Kau tidak lapar ?  ayolah Khushi sejak kemarin kau belum makan apapun. Makanlah sedikit saja, apa kau ingin aku menyuapimu ?" Ujar Rudra  dengan lembut

Tidak ingin membuat Rudra khawatir, Khushi mengangguk pelan " baiklah,  sedikit saja"

Rudra tersenyum dan mulai menyuapi Khushi.

"Rudra..!  Apakah kau menganggapku  temanmu? " ucap Khushi membuat Rudra berhenti menyuapinya.

"Kenapa kau berkata seperti itu ?! Tentu saja kau adalah temanku " ujar Rudra menatap Khushi.

"Jika begitu. Maukah kau membawaku pergi jauh dari sini,  aku mohon..." pinta Khushi mulai menitikan airmatanya

Rudra tertegun "tapi.. "

" aku mohon.. hiks..hiks aku ingin melupakannya , aku ingin pergi jauh darinya huhuhuhu... " tangis Khushi pecah

Tidak tega Rudrapun memeluk tubuh lemah itu

"Aku ingin menghapus semua  kenanganku dengannya. bawa aku pergi Rudra,  bawa aku pergi. Aku mohon hiks hiks hiks "

"Tenanglah Khushi. Baiklah  Aku akan membawamu pergi . Aku akan membantumu melupakannya " hibur Rudra.

"Sudah jangan menangis lagi" sambungnya mengelus lembut kepala Khushi.

Sementara di kediaman keluarga Raizada,

Semenjak kecelakaan itu semua keluarga Raizada sangat terpukul dengan apa yang terjadi kepada Khushi terutama nenek.  Melihat keadaan sang nenek Arnav menghampiri neneknya yang tengah menatap foto pernikahannya dengan Khushi di ruang tamu.

" nenek apa yang sedang kau lakukan ? dokter memintamu untuk istirahat dikamar, ayo kemarilah " Arnav pun mengajak neneknya duduk disofa.

"Chandni memberikan ini untukmu. Dia tidak ingin melihat nenek bersedih " sambung Arnav memberikan kotak yang berisi saree kepada sang nenek.

"Chandni Memang wanita yang baik. Dia tidak sepenuhnya salah atas kejadian kemarin.   namun hanya saja dia datang diwaktu yang salah " ujar nenek menatap Arnav

"Sekarang hanya kita berdua dirumah ini. Manorama dan Akash sedang pergi menyusul kakakmu anjali di dubai "

"Nenek tidak tahu bagaimana keadaan Khushi sekarang " sambungnya sedih.

"Aku sudah mencoba menghubunginya namun dia sama sekali tidak mau menerima telepon dariku " gumam Arnav terlihat putus asa.

"Tentu saja, nenek juga akan melakukan hal yang sama jika berada diposisinya "

"Nenek tidak tahu kenapa gadis sebaik Khushi  bisa bertemu dengan pria seperti dirimu" ucap sang nenek kesal membuat Arnav sedih mendengarnya.

nenek menyesal dengan Apa yang baru saja diucapkannya ketika melihat kesedihan diwajah cucunya.

"Sudahlah. Ini mungkin sudah takdir keluarga kita . Yang terjadi kepada Khushi juga bukanlah sepenuhnya kesalahanmu " hibur nenek sebelum pergi meninggalkan Arnav.
.

My Love KHUSHITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang