Eps. 48

292 7 0
                                    

..

Keesokan paginya khushi pun terburu-buru pergi ke bandara untuk mencegah kepergian arnav untuk menyelesaikan masalah yang terjadi diantara mereka tentang perihal surat aborsi yang diberikan chandni dua tahun yang lalu kepadanya. Ia ingin tahu semua kebenaran siapakah yang menulis surat itu, apakah arnav atau bukan?. Nampak wajah khushi terlihat begitu cemas saat taksi yang ditumpanginya terjebak Dikemacetan.  ia khawatir tidak bisa mencegah kepergian arnav bahkan Tak henti-hentinya Khushi terus melirik jam yang ada ditangannya.

Sementara dibandara, arnav baru saja selesai melakukan proses Check-in dan siap untuk penerbangannya.

Deg..deg..deg..tiba-tiba langkahnya terhenti saat mendengar teriakan khushi yang memanggilnya.

"ARNAV..!!"

Perlahan arnav pun membalikkan badannya dan  melihat khushi ada disana tengah ditahan oleh beberapa petugas bandara.

"Pak, aku mohon ijinkan aku masuk. Aku harus menyelesaikan semua masalah ini dengan mantan suamiku" pinta khushi yang terus memohon kepada para petugas disana.

"Maafkan kami nyonya, tapi anda tidak bisa masuk anda harus melakukan proses check-in terlebih dahulu " ujar salah satu petugas.

"Tapi pak ijinkan aku sebentar saja menemuinya" pinta khushi Sekali lagi

"Sekali lagi maafkan kami nyonya, tapi anda harus mematuhi semua peraturan yang ada di bandara ini" gumam sang petugas.

Khushipun menatap ke arah arnav dengan sedih begitupun dengan arnav saat ucapan khushi kemarin kembali terngiang ditelinganya yang memintanya untuk menjauhi dan melupakannya.

Arnavpun kembali membalikkan badannya dengan air mata yang hampir saja menetes dari matanya.

"Pak aku mohon Pak sebentar saja " pinta khushi lagi kepada sang petugas namun lagi-lagi para petugas tak mengijinkannya.
lalu iapun teringat saat Rafael memberikan nomor Arnav kepadanya. Khushipun segera mengeluarkan ponselnya dan menelpon Arnav untuk memintanya agar tidak pergi.

Arnavpun melihat ponselnya berdering dan menengok kearah khushi lalu kemudian mematikan panggilan itu. Khushi terkejut dan juga sedih melihatnya. Arnav kembali melanjutkan langkahnya.

"Arnav ji jangan pergi, Arnav.. hiks hiks" tangis Khushi lalu mengenang saat-saat yang pernah dilaluinya bersama Arnav. Begitupun juga  dengan Arnav sebelum akhirnya meninggalkan Indonesia dan kembali ke negara asalnya India.

..

Beberapa jam kemudian tibalah arnav dirumah besar keluarga Raizada. Kedatangannya disambut oleh nyanyian puja seorang wanita yang begitu sangat familiar ditelinganya.

Ya dia adalah Anjali, kakak perempuan yang begitu arnav Cintai. Raut wajah sedih Arnavpun hilang dan tergantikan oleh senyuman saat melihat kehadiran kakak perempuannya itu. Semenjak kedua orangtuanya meninggal hanya Anjali yang selalu ada disamping Arnav Selain neneknya. Itu sebabnya arnav tidak pernah merasakan kehilangan sosok seorang ibu karna baginya anjali sudah seperti ibu baginya.

 Itu sebabnya arnav tidak pernah merasakan kehilangan sosok seorang ibu karna baginya anjali sudah seperti ibu baginya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat datang adikku" Anjali pun memeluk arnav dan melepaskan kerinduannya kepada sang adik begitu pun dengan Arnav. karna kecelakaan yang dialami Anjali beberapa bulan yang lalu mengharuskannya tinggal diluar negeri untuk melakukan perawatan disana sampai akhirnya iapun diperbolehkan pulang kembali ke India.

"Aku sangat merindukanmu kak" tanpa sadar airmata pun menetes dari mata arnav saat memeluk tubuh Anjali.

Sadar apa yang sedang terjadi. Anjali pun melepaskan pelukannya dan menatap wajah sang adik.

"Hey..hey kenapa chotee ku jadi cengeng seperti ini? Sekarang tidak boleh lagi ada airmata, sebentar lagikan kau akan menikah " ledek Anjali sembari mengusap airmata arnav. Lalu kemudian iapun memberi tilak dikening arnav dan menyuapinya persembahan.

"Hmm.. ngomong-ngomong dimana nenek? Dari tadi aku tidak melihatnya? " tanya Arnav

"Nenek disini chotee" sahut sang nenek.

Arnav tersenyum lalu menghampiri dan memeluknya.

"Ehem..Hello hi bye bye . Apa kau tidak mau memeluk bibimu ini Chotee "  gumam Manorama yang seperti terabaikan.

Arnavpu melepaskan pelukannya dari sang nenek dan gantian memeluk sang bibi.

"Selamat datang chotee" senyumnya.

"Sudah-sudah biarkan Arnav beristirahat dulu, dia pasti sangat lelah. Ayo sayang Nenek akan mengantarmu " ujar sang nenek lalu pergi bersama Arnav.

"Aku akan menelpon Chandni dan memberitahunya bahwa Arnav sudah kembali ke India" lirih anjali tersenyum lalu pergi untuk menelpon Chandni.

"Halo hai bye bye ..semuanya pergi ? Ya sudah , aku juga akan pergi. Halo hai bye bye " Manorapun pergi dengan melenggai-lenggaikan tubuhnya.

..

My Love KHUSHITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang