Esp. 14 Married

401 10 3
                                    

Khushi mencangkupkan kedua tangannya menatap keluarganya dengan airmata yang berlinang

"Maafkan aku, aku memang sudah membuat kalian semua malu ! Tapi...tapi aku tidak bisa menikah dengan arnav. Meskipun aku setuju belum tentu dia mau menikah denganku " ucap Khushi sembari menghapus airmatanya.

"Aku akan menikahimu" ucap arnav yang membuat semuanya terkejut termasuk Khushi.

"Ya, aku akan bertanggung jawab atas bayi itu" menatap Khushi penuh keyakinan.

"T-tapi...bagaimana dengan nona shivani ?"

"Kau tidak usah pikirkan orang lain pikirkanlah dirimu sendiri ! A-aku tidak mau pria lain yang menjadi ayah dari anakku, sebab hanya akulah yang berhak dipanggilnya dengan sebutan ayah " ujar Arnav

Semua orang termasuk Khushi bahagia mendengarnya.

"Maaf telah berbohong padamu Khushi! Aku melakukan semua ini demi nenek dan bayi itu. Aku berharap semua ini segera berakhir setelah kau melahirkan bayi itu. Dan Setelah itu aku akan bersama Chandni selamanya " batin Arnav sembari menatap Khushi yang tengah tersenyum bahagia.

"Baiklah kalau begitu pernikahan ini akan dilakukan malam ini juga untuk membuktikan bahwa kau tidak akan lari dari tanggung jawab ini" ujar bibi yang membuat arnav terkejut

"Apaaaa! Apakah harus secepat itu "

"Kenapa? Apa kau ingin lari dari tanggung jawabmu? Jangan-jangan kau terpaksa berkata seperti itu agar kelakuanmu yang bejat itu tidak diketahui oleh tunanganmu?" Ucap bibi.

"Baiklah aku bersedia" ujar Arnav.
Khushi hanya tersenyum menatapnya.

Dikamar garimapun menghampiri Khushi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dikamar garimapun menghampiri Khushi.

"Khushi ibu ingin memberikan ini padamu" ucap garima sembari memberi sebuah kotak kecil pada Khushi

"Apa ini?".

"Ini adalah cincin pernikahan milik ayahmu, dan sekarang ini adalah milikmu!  Ibu tahu cincin ini sangat kuno tapi ini adalah satu-satunya kenangan milik ayahmu. Berikanlah cincin ini pada Arnav saat pernikahan nanti" ujar garima menitikan airmatanya . Khushi terharu lalu memeluk sang ibu.

"Bu, maafkan aku! Kalian semua jadi malu karnaku. Dan karna kebodohan ku juga kau jadi menangis. Andai saja malam itu tidak terjadi ".

"Tidak sayang ! kau tidak boleh bicara seperti itu" ucap garima menggeleng lalu kemudian memeluk Khushi kembali.
"kau tau tidak ! Dulu  Saat kau masih kecil kau itu sangat pendiam. Tapi kadang-kadang kau juga sangat nakal hingga kau sering menyusahkan bibimu ! Meskipun ibu sering membeda-bedakanmu dengan kakakmu payal tapi bagi ibu kau adalah Putri kecilku yang sangat kucintai. Dan sekarang kau akan pergi meninggalkan kami semua" isak garima tak tahan menahan tangisannya.

Bibipun ikut menangis saat tidak sengaja mendengarnya dari balik pintu lalu iapun kemudian menghampiri garima dan Khushi.

"Khushi jika nanti kau mendapatkan perlakuan buruk dari keluarga itu, kau jangan sungkan-sungkan bilang padaku. Aku pasti akan kesana dan memberikan keadilan padamu bagaimanapun caranya " ujar bibi

"Kau adalah Putri kesayangan adikku! aku akan melakukan apapun agar kedua Putri adikku bisa bahagia" sambungnya sembari membelai wajah Khushi dan menangis.

"ibu dan bibi jangan khawatir ! Aku percaya pada Arnav, karna dia sudah beberapa kali membantuku! Dia pasti akan memperlakukanku dan bayi ku dengan baik " ujar Khushi tersenyum Menyakinkan garima dan bibinya.

"Aku juga berharap seperti itu" ucap bibi lalu merekapun berpelukan untuk yang terakhir kalinya.

.
#malah hari.

Khushi Tengah menatap dirinya didepan cermin. Ia terlihat sangat cantik dengan balutan kain saree berwarna merah yang melekat ditubuhnya. Khushi pun teringat ucapan ayahnya yang mengatakan bahwa dirinya akan menikah dengan seorang pangeran tampan yang kelak akan membahagiakannya.
Khushi tersenyum mengingat kebaikan arnav yang sering menolongnya.

"Ayah, aku sudah menemukan pangeran itu ! Dia terlihat seperti ayah. Dia juga sangat  menghormatiku Saat orang lain merendahkanku ! Ya meskipun dia juga kadang kasar padaku" gumam Khushi.

Tak lama garima dan payalpun masuk untuk membawa Khushi menuju aula pernikahan. Disana terlihat arnav sudah duduk menghadap api suci  menunggu Sang mempelai wanita.

Pernikahan pun dimulai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pernikahan pun dimulai. Khushi tidak bisa menahan airmata bahagianya ketika Arnav menaruh sindur dikeningnya. Kemudian Arnav pun memasangkan mangla sutra dileher Khushi.
Lalu kemudian  giliran  Khushi yang  memasangkan cincin mendiang ayahnya dijari manis Arnav.

Tidak seperti Khushi yang sangat bahagia dengan pernikahan itu, Arnav justru Nampak terlihat tidak menyukai pernikahan itu. Semua itu terlihat jelas ketika ia mengeraskan rahangnya saat melihat senyuman itu terukir diwajah Khushi.

SERANG, 28 January 2018 💒
kitkit1ove

My Love KHUSHITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang