"Hey, anak Mommy, apa kabar?" Stella tersenyum senang melihat Jimin yang muncul dilayar ponselnya. Jimin terlihat semakin chubby diusia kandungannya yang menginjak tujuh bulan.
"Mommy!! Kenapa baru menghubungiku sekarang?" bukannya menjawab, Jimin malah melancarkan protesnya.
"Mommy banyak pekerjaan" Stella tersenyum lebar.
Sudah enam bulan lebih sejak Stella kembali ke Kanada. Selama enam bulan itu pula Jimin sering mencoba menghubungi Stella. Tidak jarang juga Jimin merengek pada Yoongi untuk menghubungi Stella dari ponselnya, tapi sama saja. Tidak ada yang berhasil menghubunginya.
Setelah enam bulan berlalu, baru hari ini Stella menghubunginya kembali. Luar biasa sekali.
"Selama enam bulan?" Jimin mengernyit.
"Kau sudah merindukan Mommy, kitten?" Stella terkekeh melihat wajah cemberut Jimin.
"Mommy benar-benar keterlaluan..." Jimin memicing tajam menatap wajah Stella yang terpampang diponselnya.
"Bagaimana kabar mochi? Kalian sehat?" Stella mengalihkan pembicaraan.
"Dia semakin besar. Lihat ini Mom..." Jimin menjauhkan ponselnya sedikit agar perutnya yang mulai membuncit terlihat di layar.
"Kau bertambah gendut..." Stella tertawa.
"Aku sangat banyak makan sekarang. Bisa sampai lima kali sehari, bagaimana tidak gendut. Belum lagi aku sangat suka makan es krim" Jimin berubah sedih.
"Mommy hanya bercanda, Kitten. Kau terlihat lucu dengan perut gendutmu itu" Stella tersenyum hangat. "Dimana Asshole?"
Jimin tertawa kecil. Panggilan itu tetap tidak berubah untuk Yoongi dari Stella.
"Bekerja, Mom. Kapan Mommy akan kembali ke Korea?"
"Saat kau melahirkan, mungkin?" Stella berucap tak yakin.
"Kenapa pakai kata mungkin?" Jimin mengernyit.
"Mommy tidak bisa janji, Kitten. Tapi, kabari Mommy saat kau akan mengeluarkan Mochi dari perut gendutmu itu"
"Ya, mungkin Mommy akan tahu aku sudah mengeluarkan Mochi dari perutku saat umur Mochi sudah 2 tahun"
Stella tertawa riang. Jimin jelas sedang menyindirnya sekarang.
"Mommy akan selalu menyimpan ponsel Mommy di kantong celana mulai sekarang, Mommy janji" Stella tertawa lagi. "Kitten, Mommy harus pergi sekarang, nanti Mommy hubungi lagi, oke? Mommy mencintaimu, sampaikan salam Mommy pada Asshole. Bye.."
Belum sempat Jimin membalas, layar ponsel Jimin sudah kembali menunjukan aplikasi-aplikasi miliknya dilayar. Stella sudah memutuskan sambungan videocall mereka.
"Kenapa semua orang selalu sibuk..." guman Jimin pelan dan sedikit merajuk.
.
.
.
"Yoongi hyung..." Jimin berlari menuruni tangga saat melihat Yoongi sudah muncul didepan pintu rumah.
Yoongi dengan panic melempar tasnya sembarangan dan bersiap menangkap Jimin yang tengah berlari kearahnya dengan perut besarnya. Yoongi jantungan.
"Jim, jangan lari-lari" Yoongi langsung menangkap Jimin erat-erat, memeluknya dengan protektif dilengannya.
"Selamat datang" Jimin melongokkan kepalanya kearah Yoongi yang tengah memeluk pingganya dan tersenyum bahagia, sementara Yoongi merasa jantungnya masih berdetak panic.
KAMU SEDANG MEMBACA
KOI NO YOKAN-2
FanfictionYOONMIN! ( biar nyambung, silahkan baca yang KNY-1 dulu kakak yorobun) "Tentu saja begitu, uangku adalah uangku, uang Yoongi hyung adalah uangku. kita sepakat" "Sudah lama aku tidak menggunakan tongkat baseball-ku. Aku senang sekali hari ini" "Dia S...