"Kalian bertengkar?" Yoongi melirik kedua anaknya yang sedang Jimin berdirikan menghadap tembok.
"Ada apa ini?" Yoongi berjalan menuju Jimin yang sedang duduk di sofa sambil menunggui Jiyu selesai mengerjakan PRnya.
"Baru sampai, hyung?" Sapa Jimin dengan wajah terlihat kesal.
"Ne" jawab Yoongi seadaanya, mengecup dahi Jimin dan menggusak rambut Jiyu yang sedang mendongak keatas untuk melihat Appa-nya yang baru pulang dengan wajah berbinar-binar.
"Hyung mau kopi atau teh?" Jimin menawarkan.
"Nanti saja. Ada apa dengan Mino dan Yoonji?" Tanya Yoongi penasaran.
"Yoonji noona yang mulai, Bro Appa" adu Jiyu dengan berbisik pelan.
Yoongi menaikkan alisnya makin penasaran dan mendudukan diri di karpet bersama Jiyu. "Ayo ceritakan"
"Jiyu, selesaikan dulu PR-nya!" Jimin mengingatkan sebelum anaknya mulai bergosip dengan sang Appa.
Yoongi melirik kearah Jimin dan tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.
"Appa jangan menganggu Jiyu mengerjakan PR" ucap Jimin.
"Siap komandan" Yoongi terkekeh dan menduduk diri di sofa, di samping Jimin. "Jadi, Ada apa?"
"Mino, Yoonji, hadap kesini" ucap Jimin cukup keras.
Kedua anak mereka yang tadinya berdiri menghadap tembok terlihat membalik badan dengan kepala menunduk ketakutan.
"Ayo jelaskan" ucap Jimin dengan sedikit nada kesal.
"Mino?" panggil Yoongi pelan membuat anak sulungnya menegakkan badan dan melirik dengan senyum terpaksa.
"Kau mengganggu adikmu?" tuduh Yoongi.
"Tidak" elak Mino.
"IYA!" teriak Yoonji dengan mata mulai kembali berkaca-kaca.
"Yoonji, suaramu" Yoongi mengingatkan.
"Appa! Ini salah Mino Oppa! Dia..."
"Appa bertanya pada Oppa-mu, bukan padamu" potong Yoongi tegas, membuat Yoonji menahan kemarahannya. "Mino, jelaskan, setelah itu baru giliran Yoonji bicara"
"Tadi aku diminta Papa untuk menjemput Yoonji sekolah, karena aku adalah anak baik, penurut, penyayang keluarga, juga berbudi luhur, tentu saja aku pergi menjemput Yoonji, Appa" mulai Mino.
Jimin terlihat memijat pangkal hidungnya dan membuat Yoongi tersenyum kecil, menarik bahu Jimin dan memijatnya pelan-pelan.
"Nah, saat sampai di sekolah Yoonji, Yoonji tidak mau pulang denganku. Alasannya dia mau pergi dengan teman-temannya. Saat aku bilang ingin bertemu temannya itu, Yoonji marah. Karena aku curiga, aku paksa saja Yoonji masuk mobil, lalu dia menangis dan marah-marah di mobil. Selesai" terang Mino dengan tidak jelas.
"Kenapa kau tidak mau mengenalkan temanmu pada Mino, Yoonji-ya?" Tanya Yoongi penasaran.
"Sampai kapan kalian mau ikut campur urusanku?" balas Yoonji marah.
"Kalau kau tidak mau kami mencampuri urusanmu, pastikan kau sudah mandiri terlebih dahulu, Yoonji-ya. Jangan pakai fasilitas yang Appa berikan sama sekali, silahkan cari uangmu sendiri dan keluar dari rumah ini agar kami tidak mencampuri urusanmu" jawab Yoongi tenang.
Jimin tau, ketenangan suami-nya bukanlah pertanda baik.
"Yoonji minta maaf" ucap Jimin pelan.
Jimin juga sadar kalau Yoonji merasakan kemarahan pada kalimat super tenang yang Yoongi lontarkan, gadis itu terlihat meringkuk kearah Mino, minta pertolongan tanpa dia sadari.
KAMU SEDANG MEMBACA
KOI NO YOKAN-2
FanfictionYOONMIN! ( biar nyambung, silahkan baca yang KNY-1 dulu kakak yorobun) "Tentu saja begitu, uangku adalah uangku, uang Yoongi hyung adalah uangku. kita sepakat" "Sudah lama aku tidak menggunakan tongkat baseball-ku. Aku senang sekali hari ini" "Dia S...