EXTRA CHAP: SUNBAENIM
KOI NO YOKAN
.
.
.
"Sudah semua?" Yoongi melirik pada Jimin yang duduk dikursi penumpang, bersama Mino dipangkuannya.
"Sudah, hyung" jawab Jiminy akin.
"Abba..." Mino bergerak kearah Yoongi dan hanya direspon dengan usapan dirambutnya.
"Appa sedang menyetir, sebentar ya" ucap Yoongi.
Jimin tersenyum hangat menatap Yoongi.
Memasuki pernikahan mereka yang ke-dua, keadaan memang tidak terlalu banyak berubah. Mereka kadang masih bertengkar, entah karena salah paham, atau masalah lain yang tidak ingin Jimin ingat. Satu yang pasti, Yoongi sedikit berubah, sifat tempramennya benar-benar seperti hilang tak berbekas.
"Hyung, aku sudah menelepon Chae eomma. Katanya Mino bisa kita titip disana saja." Ucap Jimin.
"Tidak jadi dibawa keacara penghargaan tahunan?"
"Terlalu berisik, hyung. Lagian setelah perform, kita bisa langsung pulang" jelas Jimin.
Yoongi mengangguk setuju.
"Appa" panggil Jimin lagi.
"Pasti ada maunya" respon Yoongi sambil melirik tajam.
Jimin terkekeh, diikuti Mino yang juga ikut terkekeh.
"Appa jadi menemaniku di salon, kan? Sudah janji, lho" bujuk Jimin.
"Hmm" jawab Yoongi malas.
"Jawab yang benar, Appa!" rajuk Jimin.
"Iya" ucap Yoongi sambil terus konsentrasi menyetir.
"Ikhlas tidak?"
"Ikhlas" jawab Yoongi datar.
"Sungguh?"
"Iya" jawab Yoongi malas.
"I love you" Jimin terkekeh.
"Hmm"
"Apa lebih baik Papa ganti nama jadi hmm saja ya, Mino-ya?" sindir Jimin.
Yoongi mau tidak mau tersenyum, menggusak rambut Jimin dan kembali konsentarasi menyetir.
"Iya, nanti ditemani sekalian dibayari" ucap Yoongi.
"Aku bisa bayar sendiri"
"Syukurlah kalau begitu" goda Yoongi.
"APPA! Harusnya dibujuk kan?" protes Jimin.
Mino menatap polos pada orangtuanya bergantian. Kemudian terkekeh meskipun tidak mengerti apa yang terjadi pada orangtuanya.
.
.
.
"Hyung, saat Jiminie perform, hyung harus konsentarasi, mengerti?" Jimin menatap Yoongi serius.
Yoongi mengangguk sebagai jawaban.
Keduanya sedang berada diruang tunggu, Jimin meminta Yoongi menemaninya, dia merasa gugup karena Sebentar lagi Jimin harus naik panggung.
"Hyung, apa aku sudah rapi?" Tanya Jimin memastikan.
"Sudah"
"Hey, Jimin-ah" sapa seseorang yang baru muncul diruang tunggu.
"Ah, Sunbaenim" Jimin berjalan menghampiri, membungkuk sopan, melupakan eksistensi Yoongi yang sedang duduk di dekat dinding, sendirian.
"Sudah lama tidak bertemu" sapa pria itu ramah sambil mengelus bahu Jimin. "Kau baik?"
KAMU SEDANG MEMBACA
KOI NO YOKAN-2
FanfictionYOONMIN! ( biar nyambung, silahkan baca yang KNY-1 dulu kakak yorobun) "Tentu saja begitu, uangku adalah uangku, uang Yoongi hyung adalah uangku. kita sepakat" "Sudah lama aku tidak menggunakan tongkat baseball-ku. Aku senang sekali hari ini" "Dia S...